Jangan biarkan krisis menjadi sia-sia. Mereka adalah peluang untuk melakukan hal-hal besar." - Ralph Emanuel
...
Alessia terus berjalan melewati lorong lorong kelas dan beberapa tempat di mana anak anak berkumpul, ia berjalan cepat menuju kelas dengan mata yang memerah.
"Alessia kau dari mana saja?, aku mencari mu sedari tadi". Ucap angelina.
"Hanya mencari udara segar di taman belakang sekolah". Balas alessia yang langsung duduk di kursinya.
"Tunggu apa kau baik baik saja? Kenapa matamu memerah alessia". Cemas angelina sambil memegang wajah alessia.
"Aku tidak apa apa gina, hanya saja mataku hanya perih". Bohong alessia untuk menyakinkan temannya itu.
"Hei, kita teman bukan? Jangan menyimpan kebohongan alessia aku tidak suka orang yg berbohong, kau bisa bercerita kepada ku". Jelas angelina.
"Aku lelah angelina aku lelah, kenapa nasib ku begitu soal? ". Ucap alessia yg membuat air matanya mulai berjatuhan.
"Kenapa? Apa karna andrija lagi?". Ucap angelina yg tanpa aba aba langsung memeluk alessia untuk menenangkan temannya itu.
"Bukan hanya karna andrija, tapi karna nick juga dia selalu mendekati ku gina aku hanya menganggap nya teman tak lebih dari itu, setiap kali dia mendekatiku fitnah selalu terjadi bahkan andrija sendiri mengatakan bahwa aku adalah gadis murahan". Ucap alessia dengan derai air mata.
"Keterlaluan! Bisa bisanya andrija mengatakan hal kasar itu kepadamu". Geram angelina.
"Hati ku sangat sakit mendengar itu gina, semua kata kata kotor ia pakukan kepadaku". Ucap alessia sesegukan.
"Sialan! Siapa yang menyebar fitnah itu?! ". Tanya angelina.
"Aku tidak tahu, bahkan orang yg menyebarkan fitnah itu tidak pernah muncul lagi". Ucap alessia sambil melepaskan pelukan.
"Ckk sekarang tenangkan dirimu tetap disini dan aku akan mencari andrija". Ucap angelina berniat pergi.
"Tunggu, untuk apa gina? ". Tanya alessia sambil menahan tangan angelina.
"Aku akan memberitahumu nanti setelah aku bertemu dengannya". Ucap angelina yang langsung pergi meninggalkan alessia.
Alessia hanya bisa diam duduk terpaku sambil melihat kepergian angelina yang kini sudah tak terlihat lagi, ia hanya menunggu kabar baru dari angelina setelah ia bertemu dengan andrija.
...
Angelina berjalan tergesa gesa dengan raut wajah penuh kemarahan, tepat sekali saat ia melewati kelas 11B sosok yang sedari tadi ia cari kini sudah tampak jelas di depan mata, ya andrija! Gadis itu langsung masuk kedalam kelas itu membuat ia menjadi sorotan para siswa di dalam sana yang bahkan tak ia kenal sama sekali.
Emosi nya semakin meledak di saat melihat andrija berkumpul bersama anak lelaki dan beberapa wanita yang duduk sangat lengket di dekatnya.
"Euhh gina ada apa? ". Tanya andrija heran saat melihat angelina yg kini menatapnya dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau lakukan pada alessia? ". Ucap angelina yg langsung pada intinya.
"Maksud mu? Aku tidak melakukan apa apa kepadanya, kenapa tiba tiba hal semacam itu kepadaku? ". Heran andrija yg kini balik bertanya kepada angelina.
"Kau memfitnah nya sialan! Kau mencaci, bahkan mengatakan hal kasar yang bahkan tak pantas untuk dirinya". Kesal angelina.
"Heii hei jadi kau mempersalahkan itu? Hal yang aku katakan padanya memang pantas untuk dirinya, gadis jal--". Ucap andrija terpotong saat angelina benar benar tersulut emosi.
"HENTIKAN UCAPAN MU SIALAN, sekarang apa kah itu kebalikannya? Kau mengatakan bahwa alessia adalah gadis jalang dan murahan lalu kau? Bukan kah kau yang seharusnya di katakan seperti pria murahan? ". Ucap angelina yang membuat andrija menggepal tangannya tak Terima atas kritikan yang di beri angelina kepada dirinya.
"Ckk sejak kapan aku menjadi pria murahan? Apa kau punya buktinya? ". Remeh andrija.
"Lihat sekeliling mu, bukankah banyak sekali wanita yang sangat lekat dengan dirimu? Tak hanya satu wanita yng ada di dekatmu". Ucap angelina sambil melipat tangannya.
"Karena ketampanan ku dan mereka mendekatiku". Ucap andrija.
"Ya sayangnya ketampanan mu tak kau gunakan dengan baik". Ucap angelina penuh penekanan dan langsung berlenggang pergi meninggalkan andrija yang kini tersulut emosi.
Andrija langsung keluar dari kelas itu dan mengejar gadis yang telah mencampakkan nya di tempat umum tadi.
"Angelina". Panggil andrija yg membuat gadis itu langsung menghentikan langkahnya.
"Ada apa? ". Tanya angelina.
"Permainan bagus, beraninya kau mempermalukan ku di keramaian tadi". Ucap andrija berjalan mendekati.
"Ckkk bukankah itu sangat pantas untukmu". Ucap angelina.
"Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu kepadaku". Tanya andrija membuat angelina menyilang kedua tangannya di dada.
"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, apa yg kau lakukan pada alessia?". Ucap angelina.
"Aku tidak melakukan apa apa kepadanya, hanya saja aku ingin menjauh dari perempuan murah seperti dirinya" . Ucap andrija membuat angelina membelalakkan matanya.
"Damn, how dare u say that to my friend!". Ucap angelina.
"Haha of course, it's all reality". Balas andrija.
"Dengar andrija penyesalan selalu datang pada akhir cerita, jika kebenaran terungkap aku harap kau tak menyesal karna telah berbuat hal yang tak pantas kepada alessia. Dan satu lagi jangan berharap alessia akan kembali kepadamu jika semuanya terungkap!". Jelas angelina yang membuat andrija diam mematung.
Angelina kemudian pergi meninggalkan andrija yang kini masih diam mendengar pernyataan dari gadis itu, namun ia membuyarkan semua itu dan melangkah pergi dengan gaya yang angkuh.
...
" CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JANGAN MENGANGGAP SERIUS ADENGAN DALAM CERITA INI"
Hallo hallo uda lama g up, skli up malah g nyambung mwehehe, maaf bngt kl mkin lma crita nya jd g nyambung soalnya ak mau bkin alur nya ada konflik gtu hehe.Vote nya kaka><
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRIJA CIKIC// WILL WE BE ONE?
NouvellesCinta adalah cara ku bercerita tentang dirimu,caraku menatap kepergianmu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu. Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat sunda.Di hari aku bisa menemukannya lagi,itulah waktunya aku berhenti mencintaim...