[1] Tarisha Aurelia Tambunan

36 4 0
                                    

"KARRR... CEPETAN DONG DANDANNYA. UDAH LIMA JAM GUA NUNGGU. KALO TELAT GIMANA!!!"teriak seorang gadis cantik berperawakan tinggi nan gagah yang berdiri dilantai satu rumahnya

"Iya iya sabar dong. Pagi-pagi udah ngomel aja. Kalau tetangga dengar gimana?" sahut sahabatnya yang baru keluar dari bilik kamarnya

"Kalo lagi kayak gini,biasanya kuping lu mendadak budeg"

"Parah banget sih jadi temen"

"Soory deh soory. Jangan ngambek lagi dong"lanjut sahabatnya dengan harapan gadis itu berhenti mengomel

Gadis itu menatap lekat penampilan sahabatnya dari ujung kaki hingga ujung kepala

"Kenapa sih ris? gitu banget liatinnya"

"Lu serius mau berangkat dengan penampilan kayak gini?" tanya gadis itu yang masih menatap lekat penampilan sahabatnya

"iya,memang kenapa? bagus kan? ini lagi tren ris"sambungnya percaya diri

Gadis itu menepuk dahinya pelan
"Jangan maksain deh Rin,gua tau lu tomboy,jadi mendingan lu dandan sesuai fashion lu aja deh"

"Ya tapi ini cocok ris"

"tapi nggak buat gua"cetusnya sembari menatap sahabatnya dari atas sampai bawah

"Lagian nih ya. Kita tuh mau ke polda bukan ke ajang kecantikan. Dan juga ajang cari jodoh. Dengan lu dandan kayak gini dalam pikiran gua lu cuma cari perhatian sama orang disana"gadis ini tetap mengomel kepada sahabatnya itu.

"Yah ris,gua kan cuma pengen keliatan lebih cantik aja"

"Lu itu udah cantik dengan yang lu punya rin. Harus lebih cantik kayak gimana lagi sih?"ucap gadis itu tulus dari hatinya

Gadis itu sudah terbiasa menghadapi sahabatnya yang selalu memaksakan fashion. Ia tau sahabatnya itu hanya ingin mencari pusat perhatian laki-laki disana,tapi ia takut jika sahabatnya malah ditertawakan disana.

Sifat tomboy yang dimilikinya tidak membuat pria menjauh,melainkan mendekat karena profesinya. Dan bahkan sahabatnya itu sudah ada yang punya. Kenapa harus cari pusat perhatian orang lain kan? Lebih baik dirinya menjadi cantik untuk kekasihnya saja kan

"Rin,lu lebih cocok dengan style tomboy kayak biasanya. Bahkan pacar lu juga fine fine aja kan. Jadi stop buat maksain dandan kayak gini deh"

"Lu kowad tomboy. Kalo gini kan gagah nya lu kan ilang"lanjut gadis itu terus menceramahi sahabatnya

"Sekali kali lah ris. Kan jarang-jarang gua pake dress bagus kayak gini"tawar sahabatnya

"Kalo pun gua ganti sekarang,yang ada lu telat ris. Tadi aja lu udah teriak plus ngomel ngomelkan"

Gadis itu terdiam. Ia merasa ucapan sahabatnya itu ada benarnya juga. Semakin ia mengulur waktu,semakin lama juga ia akan sampai di tempat tujuan.

"Gua izinin permintaan lu kali ini. Dan lu tunggu dimobil,gak ikut gua ke aula setuju?"

"Siap laksanakan bu komandan"jawabnya menurut

Mereka pun bersiap dan berjalan menuju garasi mobil rumah gadis itu.

"Kak risa"panggil seorang anak balita dari belakang pagar rumah.

Suara tersebut sudah tidak asing bagi dirinya. Ia pun langsung menoleh pada anak itu dan membuat anak itu seketika menghampirinya dan langsung memeluk gadis itu.

"Aduh anak cantik,tumben udah bangun"ucapnya dengan membalas pelukan hangat dari anak itu

"Udah dong. Kan aku udah bilang ke ibu,besok aku bakal bangun pagi supaya ketemu sama kakak. Dari kemaren aku kesiangan terus jadi gak bisa ketemu kakak dulu"ucap anak itu dengan bibir yang sedikit menjulur kedepan.

PERWIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang