#15 Ingkar janji

446 39 6
                                    

"Sorry...." satu kata itu terus berulang hingga beberapa kali, saat dirinya berada di sana sekitar tiga puluh menit lalu, hanya satu kata itu yang terus dia ulang.

"Sorry...."

Suara helaan nafas panjang terdengar jelas. "Sorry gue udah ingkar janji" Ucapnya sambil menunduk, akhirnya ada kalimat yang keluar dari mulut Lelaki itu. Alan.

"Sorry Ra.... Gue ingkar janji gue buat gak berantem" lanjutnya Menunduk Memasang wajah penyesalan, Malam hari di tengah-tengah makam? dan  kesana hanya sekedar me minta maaf pada untuk hal yang sebenarnya dia tidak salah? Ayolah Alan hanya terlalu Setia pada janjinya dan Seseorang yang sudah tiada.

"Lo marah sama gue?" Tanya nya pada Seseorang yang tidak akan bisa menjawab.

"Lo marah? Kok gak jawab Ra?" Lanjutnya bertanya, buir-buir air matanya mulai turun membasahi pipi nya.

"Maaf Aura.... Gue ingkar janji, Amarah gue gak bisa ke kontrol kalo liat varo, gue jadi ke flashback kejadian saat dia nem-"  Cukup, Alan tidak sanggup mengingat kejadian itu, kejadian itu tidak akan bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Sesak.

Rasa Itu kembali terasa di dada nya, Dia hanya bisa memukuli dadanya  berkali-kali,  Demi menghilangkan rasa sesak itu.

Menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya Secara perlahan, Hal itu terus Alan ulangi hingga dia merasa lebih tenang.

"Gue bawa karangan bunga mawar putih buat Lo" Ucap Alan setelah meletakkan sebuah karangan bunga mawar putih ke  atas batu nisan hitam ke abuan itu.

Memancarkan senyum manis lalu mengelus lembut batu nisan yang bertuliskan nama perempuan nya. "Gue pamit ya, Alina nungguin"

Setelah mengatakan kalimat itu, Alan segera berdiri dan mulai melangkah menjauh dari sana, dan kembali ke markas Zervagos.

•••

"Anak gue mana?" Tanya Alan pada Anggota Zervagos yang berada di ruang tengah, sebagian dari mereka ada yang sudah tidur dan lain nya masih melek.

"Kamar sama Xavier" jawab Azka, Tanpa menjawab Alan langsung masuk ke kamar nya.

ceklek.

pemandangan yang pertama dia lihat Adalah Alina yang sudah tertidur pulas di atas kasur nya, dan di sudur ruangan ada Xavier yang sedang memainkan ponselnya.

Xavier mengalihkan pandangannya ke arah Alan yang baru masuk, seolah tahu Alan dari mana, Xavier langsung menebak. "Dari makam?"

Alan Mengalihkan Pandangannya ke Xavier saat pertanyaan itu terlempar pada nya. "hm"

Xavier bangkit dari duduk nya dan mendekat kearah Alan. "Gimana? udah ikhlas?" Tanya Xavier berbisik. Tidak, Xavier tidak butuh jawaban dari Alan, Dia sudah tahu jawabannya.

"Galau aja terus, sampai mampus" Lanjut Xavier sebelum keluar dari sana, Alan Mengerutkan keningnya, Apa maksudnya? Abstrud sekali perkataan Xavier kali ini.

Alan mencoba menghiraukan perkataan Xavier tadi dan langsung menuju Alina yang sudah tidur nyenyak, dan seperti nya anak itu sedang bermimpi indah, terukir jelas senyuman manis nya di pipinya.

"Mimpiin mama yah sayang?" gumam Alan lalu mengelus lembut pipi Alina.

Alan berfikir sejenak lalu kembali keluar, sebelum nya, Dia sudah memindahkan Alina ke tengah-tengah kasur, tujuan nya agar Anak kesayangan nya tidak terjatuh.

ALORA 2: Alan papa the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang