#17 bahasa dingin

383 36 6
                                    

Sesampainya Ayra di sebuah taman, tempat janjian dirinya dengan Mora dan Chelsea.

Ayra segera mencari keberadaan Mora dan Chelsea sedari mendorong stoler Alina, Ayra sempat mengambil stoler Alina tadi.

"Dimana ya?" Gumam Ayra perasaan dia sudah berkeliling tapi masih saja belum ketemu dengan Mora dan Chelsea.

"Katanya udah nyampe, apa gue salah alamat? Perasaan udah benar" ucap Ayra sedari mengecek handphone nya.

"Mma...." Suara kecil itu berasal dari Alina yang sudah kepanasan, cuaca hari itu memang lumayan terik.

Ayra segera mengecek ponakan nya itu saat mendengar suara Alina. "Kenapa sayang?" Tanya Ayra saat melihat Alina menutup matanya menggunakan kedua tangan nya sedari mencari posisi nyaman.

"Alina kepanasan ya? Yaudah kita berteduh dulu ya sayang" Ayra kembali mendorong stoler Alina dan segera menuju ke bawah pohon yang lumayan rindang.

Perlahan Alina membuka matanya, dan menatap Ayra, setelah itu menjilat jarinya sendiri.

"Alina haus?"

Ayra segera memberi Anak itu susu dan kembali mengecek handphone nya.

"Mereka dimana sih..." dumel Ayra mulai kesal. "Telfon aja deh"

"Halo... Lo dimana?" Tanya seseorang di seberang sana.

"Harusnya gue yang nanya, kalian dimana? Ini gue udah keliling tapi gak ketemu, Alina udah kepanasan nih"

"Alina sama Lo?"

"Iya, cepetan kalian dimana?"

"Ini gue sama Chelsea ada di belakang taman, Lo terus-terus aja dari pintu masuk terus nanti ada kaya cafe kecil gitu, kita ada di cafe itu"

"Ok"

Tut.

Ayra melanjutkan langkahnya ke belakang taman, taman itu sebenarnya tidak terlalu luas tapi terdapat tempat-tempat yang sedikit tersembunyi, jadi nya Ayra tidak tahu kalau ada cafe di taman itu, toh taman nya kecil.

Sesampainya di cafe itu Ayra segera masuk dan langsung bertemu dengan Mora dan Chelsea, tidak lupa Chelsea membawa anaknya juga, Clara.

"Eh ada Clara juga" ucap Ayra saat sudah duduk.

"Ya iyalah, kalo gue ada disini, siapa yang mau jagain dia, suami gue lagi ada kelas" jawab Chelsea sedari mengendong anaknya.

Ayra mengangguk paham dan mengambil Alina yang dari tadi berada di stoler.

"Cup....cup"

"Alina udah kenyang?" Tanyanya berinteraksi dengan Alina yang tidak tahu apa-apa.

"Ayra..." Panggil mora.

"Iya?" Jawab Ayra sedari bermain dengan Alina.

"Jawab kita dengan jujur" ucap chelsea.

"Soal?"

"Lo sahabat kita kan ra?" Tanya mora dengan wajah serius.

"Maksud nya?"

"Lo sahabat kita kan ra? Lo Aura kan! Bukan Ayra!" Tambah chelsea

"Hah?"

"Jawab ra!"

"Gue gak ngerti"

"Lo Aura kan!"

"Lo Aura kan!" Tekan Mora dan chelsea bersamaan.

•••

"Lo bisa minggir gak?" kesal Alan pada Vera yang dari tadi terus menempel di  dirinya, padahal Alan ingin membuatkan Susu untuk Alina. Ayra sudah pulang dari pertemuan nya dengan Mora dan Chelsea dan mengembalikan Alina, setelah itu pulang.

ALORA 2: Alan papa the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang