"Yoi, waktu SMA kan Lo hoby bolos" Sambung Ayra. Alan mengalihkan Antensi nya ke Ayra Setelah Ayra mengatakan Hal itu.
"Kok Lo tau semua tentang masa lalu gue" Tanya Alan, Ayra membuang muka nya lagi.
"Jawab!, Kenapa Lo bisa tau semua Masa lalu gue" Tekan Alan.
drthh....drthh...
suara Itu berasal dari saku celana Alan, Alan Mengalihkan perhatiaan nya pada Handphone nya yang berbunyi, Alan Segera mengambil Handphone nya dan melihat nama Kontak yang menelpon nya 'Kantor', Alan Segera Mengeser tombol hijau dan menempelkan Handphone nya di Telinga nya.
"....."
"enggak"
"...."
"kapan?"
"...."
"Yaudah saya kesana Sekarang"
Tut.
Panggilan terputus dan Alan Langsung pergi.
"woi mau kemana" teriak gio pada Alan yang belum terlalu jauh dari nya.
"Meating" jawab Alan.
Ayra bernafas lega melihat Alan yang telah menjauh.
"Lo gimana sih" Sinis Gio pada Ayra.
"Sorry.."
•••
Mobil Alan berhenti disebuah bangunan Mewah berwarna Putih bercampur Abu-abu. Alan membuka pintu Mobil nya dan mulai keluar, Menampilkan sosok Alan dengan kemeja berwarna putih, Dasi hitam, Jas Abu-abu yang senada dengan Celana panjang nya dan juga Sepatu Berbahan Kulit berwarna hitam.
Alan Melangkah Kearah bangunan itu, Alan mendorong pintu Utama dan Terpapan jelas didepan nya Tulisan bertuliskan Aditya Group Yap itu adalah Perusahaan peninggalan Ayahnya. Lian.
"Selamat siang pak Alan" Sapa Seorang Pria paruh baya yang berpenampilan Sama seperti Alan dan langsung berjabat tangan.
"Siang pak Andre" Sapa balik Alan dan tersenyum. Alan berpindah Pada sosok perempuan Disamping Andre, Itu sekretaris Andre.
"Jadi bagaimana pak Bisa dimulai Meating nya?" Tanya Andre.
"Bisa, bisa pak Ayo lewat sini" Alan mulai melangkah kearah Ruang Meating diikuti oleh Andre dan sekretaris Andre.
....
Setelah Meating Selesai, Alan Segera pulang untuk menemui anaknya, dan juga Oliv.
tok...tok...tok
ceklek.
"Den, gawat den, Oliv demam den" Alan langsung masuk dan Berlari kearah kamar Nya.
ceklek.
Alan membuka pintu dan langsung menghampirinya Oliv yang sudah terbaring lemah diatas kasurnya. Alan memegang kening Anak itu dan membuka selimut yang dari tadi Membungkus dirinya.
"dingin papa" Lirih Oliv, Alan Segera menarik selimut tadi setelah memegang Tangan Oliv.
"Yaudah kita ke rumah sakit ya sayang" Alan langsung Mengendong Oliv, Tak lupa dia menyuruh Bu Inah untuk Mengendong Bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA 2: Alan papa the best
Novela JuvenilTanpa deskripsi langsung baca aja. inget kalian udah janji bakalan Bantu Ramein