#11 Anak panti

442 45 20
                                    

Jam 20.13
Alan dan Ayra baru saja pulang dari makam, Lexa sudah pulang duluan karena mendapat telfon dari Edgar kalau El nangis mencari Dirinya.

Alan terlebih dahulu mengantar Ayra untuk pulang ke kos nya dan setelah itu dia kembali ke Rumah sakit.

"Bi..." Panggil Alan pada bi Inah yang sedang memberi makan Oliv sedangkan Alina sudah tertidur di sofa.

Bi Inah menoleh begitu pun Dengan Oliv. "Papa dari mana?" Tanya Oliv.

"Keluar sayang" jawab Alan lalu mengusap lembut rambut Oliv. Alan mengambil Alih mangkuk berisi makanan untuk Oliv dari BI Inah.

"Biar Alan aja bi" ucap Alan tersenyum tipis kearah bi Inah dan beralih ke Oliv. Oliv membuka mulut nya dan menerima suapan dari Alan.

"Yasudah den, Bibi pamit dulu yah" Pamit Bi Inah lalu mengambil Tas nya yang berada diatas nakas.

"Iya bi, makasih udah jagain Alin sama Oliv, Hati-hati Bi" Ucap Alan, bi Inah menjawab dengan senyuman dan segera keluar dari ruangan itu.

"Oeee.....Oeee" Suara Tangisan Alina membuat Alan yang semula fokus ke Oliv sekarang beralih ke Alina.

"Papa ke Dede Alin dulu ya sayang" ucap Alan ke Oliv dan meletakkan makanan Oliv di Nakas, Oliv Menganguk dan Alan segera menghampiri Anaknya.

"Cup....cup....cup" Alan mengangkat tubuh kecil Alina dan Kembali ke Oliv, perlahan Mata kecil itu mulai terbuka.

"Dede Alin" Gumam Oliv saat melihat mata Alin terbuka.

Netra Alina menatap ke sekeliling sebelum berhenti pada Alan, Alina menatap Alan beberapa detik sebelum tersenyum manis Dan Lengan kecil nya memeluk Alan.

"Alin kangen papa sayang?" Tanya Alan lalu perlahan melepaskan Alina dan menidurkan bayi itu di samping Oliv, Tangan Oliv yang tak terpasang jarum infus bergerak dan mengusap lembut kepala Alina.

Netra Alina Beralih pada Oliv, tersenyum manis, Hanya itu yang bisa di lakukan Alina untuk menghargai seseorang yang menatapnya.

Oliv ikut Merebahkan Tubuhnya di samping Alina dan tangan nya dia letakan Di atas perut Alina.

"Oliv Tidur ya sayang" ucap Alan pada Oliv, Oliv Menganguk dan segera menutup matanya sambil memeluk Alina, Alina mengalihkan pandangannya ke Alan.

"Alin juga tidur ya sayang" Ucap Alan, seperti menunggu sesuatu Alina masih menatap Alan, dengan cepat Alan mengeluarkan Handphone nya dan langsung menyalakan handphone nya, Alan sudah mengatur locksreen nya dengan foto mereka bertiga agar lebih mudah.

Alan memberikan Handphone nya ke Alina, Alina menerima nya dan menatap nya, Alina menatap layar handphone itu cukup lama, Tatapan nya terlihat bingung.

"Ada mama kok sayang, Itu mama" Ucap Alan lalu menunjuk foto Aura di handphone itu, netra Alina Beralih ke foto mamanya, tersenyum manis sebelum memeluk handphone itu dan segera tertidur.

Alan memandangi wajah kedua Anak yang sedang tertidur itu.

Tok....tok....tok

ceklek.

"Permisi" ucap seorang dokter Wanita paruh baya yang baru masuk, Alan menoleh dan segera berdiri.

"Maaf menggangu waktunya" ucap sang dokter.

"Gak kok dok, mau periksa Oliv? Sebentar saya ambil Anak saya dulu" Jawab Alan dan langsung Mengendong Alina yang sudah tertidur.

"Silakan dok" ucap Alan dan segera memberi ruang untuk sang dokter memeriksa Oliv. Alina mencari posisi ternyaman di dada bidang Alan dan kembali tertidur, sebelum nya Alan mengambil handphone nya yang di peluk Oliv tadi.

ALORA 2: Alan papa the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang