-Pelangi-

757 32 5
                                    

HeeHoon as HTS an alias Sunghoon ente

LETCHUGOO
___

"Sunghoon! Maen yok!" teriak seorang lelaki didepan pagar rumah 'sahabat' nya.

"IYAA! BENTAR! GUE AMBIL HELM DULU!" Sahut seseorang dari dalam rumah abu-abu tersebut.

Siapa yang tak kenal dengan duo yang satu ini? Ke kantin bareng, makan bareng, duduk bareng, minum bareng, kuliah bareng, pulang pergi bareng, jalan bareng, malmingan bareng, tidur bareng, mandi bareng, semuanya mereka lakukan bersama-sama.

Yap benar! Heeseung dan Sunghoon bisa diibaratkan seperti sebuah lem dan kertas tak bisa berpisah dan terus saling menempel. nyatanya, hal-hal yang mereka lakukan bersama menimbulkan cinta sepihak yang harus dikubur dalam-dalam.

Hingga akhirnya kertas bertemu kertas dan akan selalu menempel dengan erat, dan terkadang lem sudah tak digunakan lagi.

Park Sunghoon. Lelaki berusia 19 tahun yang baru saja memasuki semester 2 jurusan kedokteran ini menyukai, ralat, mencintai sahabatnya sendiri yakni Lee Heeseung. Pemuda 20 tahun yang masuk jurusan ekonomi akutansi dan selaku Wakil Ketua BEM di kampusnya.

Ia pikir cintanya akan dibalas nyatanya hanya bertepuk sebelah tangan.

Heeseung sudah memiliki kekasih.

Sakit 2 kali itu tak menyenangkan. Heeseung yang memiliki kekasih dan kedua orang tuanya yang bertengkar tanpa henti.
...

"SUNGHOON! CEPET! KELUAR SEKARANG ATAU GUE TINGGAL?"

Sunghoon yang masih berada didalam rumah pun tergesa-gesa memasang hoodie nya, ia bahkan lupa dimana ia letakkan ponselnya semenit yang lalu. Sempat terpikir olehnya bagaimana dia bisa menyukai orang seperti Heeseung?

Tiin! Tiin!

"SUNGHOON INI LAMA-LAMA GUE SAMPERIN LO SEKARANG!"

"TUNGGU MONYET!"

Sunghoon yang telah selesai bersiap-siap pun akhirnya membuka pintu rumahnya. Dia terlihat begitu mempesona padahal cuma malmingan ke GBK doang.

"Lo ngapain dandan cantik begitu aelah hoon?" ucap Heeseung malas. Ya maklum karena Heeseung sudah menunggu di luar dari jam 6 tadi dan sekarang sudah pukul 19:20 Heeseung loyo.

" Ya terserah gue? tubuh gue ya terserah gue lah mau ngapain " Balas Sunghoon sewot.

"Udah ah ayo katanya mau ditemenin keluar? ini gue udah rapi begini" lanjutnya.

"Ya makanya itu cepetttt naik ke motor gue sini. Apa jangan-jangan lo mau gue geret aja pake ni motor hah??"
amuk Heeseung kesal.

Sunghoon berjalan keluar rumah tak lupa mengunci pintu dan pagar agar tak kemalingan, setelahnya ia memasang helm full face nya dan menaiki motor sport Honda CBR 150R milik Heeseung.

"Hoon nanti kalau gue ngebut lo langsung cengkram pundak gue ya" titah Heeseung

"Santaii. Lo lagi ada masalah ya gue tebak"

"Haha tau aja lo sekalian night ride gapapa? tapi gue bonceng lo sambil ngebut"

"Iyyaa-AAAARG BANGSAT"

Belum selesai menjawab, Heeseung sudah mengendarai motor nya diatas rata-rata kecepatan padahal ini masik diarea perumahan lo, gimana kalau dijalan?

Sedangkan Sunghoon, alih-alih mencengkram pundak Heeseung dia malah reflek memeluk Heeseung dengan sangat erat seperti tak akan melepaskannya begitu saja.

Lain hal dengan Heeseung. Dia senang-senang saja dipeluk seperti itu, toh mereka kan udah sahabatan dari orok ya maklum sih. Kan sesama teman harus saling menyayangi.

𝐇𝐞𝐞𝐇𝐨𝐨𝐧 -𝐎𝐧𝐞 𝐬𝐡𝐨𝐨𝐭-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang