2. HANCUR

22 4 0
                                    

Langit yang tiba tiba mengelap serta hujan yang tiba tiba turun tanpa peringatan, sangat bertepatan dengan selesainya pemakaman seseorang yang selama ini sudah rainy cintai seolah sedang menunjukkan kesedihan gadis itu

Perlahan rainy pun mulai melangkahkan kakinya untuk sedikit dekat dengan sebuah makam yang tertulis jelas nama lelaki itu

PUTRA SENJA.

Melihat nama yang tertulis jelas disebuah batu nisan itu langsung membuat rainy terduduk lemas disamping makam itu sembari menatap kosong kearah batu nisan itu "Maaf." Ucap rainy untuk pertama kalinya setelah lelaki itu terkubur didalam sana

"Maaf, udah buat lo kayak gini." Lirih rainy dengan kepala yang masih tertunduk menatap tanah yang kini sudah dibasahi oleh air hujan yang tiba tiba turun itu

"Maaf, seharusnya gw nggak ajak lo waktu itu maka lo masih hidup bukan?" Tanya rainy sembari mengangkat kepalanya untuk menatap seseorang yang kini hanya bisa dilihat melalui namanya saja

"Maaf.. kalau saja gw anggap mimpi itu sebagai peringatan mungkin gw nggak akan ajak lo pergi waktu itu, tapi sialnya gw malah..."

Air mata yang sedari tadi sudah dibendung dengan sekuat tenaga, kini malah ambruk dan akhirnya air mata itu pun terjun bebas dipipi mulus rainy "Haaa, maafin gw senja karena nggak bisa menyelamatkan lo pada saat itu, maaf." Isak rainy sembari menyeka air matanya

"Maaf, maafin gw senja, maaf..." Lanjut rainy sembari menundukkan kepalanya kembali menatap tanah yang kini sudah sangat basah itu

Kenangan saat terakhir bersama senja waktu itu selalu saja menghantui rainy seolah menyuruhnya untuk berkata jujur didepan hadapan makam itu "... Walaupun ini sangat terlambat, namun gw suka sama lo senja." Ujar rainy yang kini tidak ada artinya lagi

"Maaf, udah menyembunyikannya dari lo..." Lanjut rainy dengan lirih sembari mengangkat kepalanya untuk menatap batu nisan itu

"Senja, lo bisa kembali nggak?" Tanya rainy lirih dengan tiba tiba. "Kalau lo bisa kembali, ayo kembalilah ke gw. Jangan buat gw kayak gini" 

"Senja, ayo kembalilah." Ucap rainy yang kini kembali menetaskan air matanya

"Senja, ayolah. Jangan buat gw kayak gini, Senja! Gw bilang jangan buat gw kayak gini ya jangan! Kumohon, kembalilah.." lirih rainy sambil menggenggam tanah kuburan itu dengan air mata yang terus menerus mengalir

*

Hari pun berlalu dengan begitu saja dan tidak terasa juga sudah satu minggu berlalu semenjak hari itu, seolah hari itu tidak pernah merubah apa apa.

Mungkin bagi dunia hari itu adalah hari turun hujan biasa namun itu tidak berlaku untuk rainy. Karena baginya, hari hujan itu adalah awal dari penderitaannya

Serta bagi rainy juga, semuanya sudah hancur berkeping-keping tidak ada yang dapat memperbaikinya dan tidak ada lagi yang dapat membawakannya cahaya yang terang untuk menerangi dunianya yang gelap

Gelap, semuanya sangat gelap dan dingin sampai membuat rainy sendiri tidak tahu caranya untuk keluar dari kegelapan tanpa ujung ini.

Dan tanpa disangka, disuatu malam yang tenang, rainy malah bermimpi didatangi oleh senja untuk pertama kalinya setelah dia pergi. Namun entah kenapa raut wajah yang diperlihatkan oleh senja malah raut wajah yang sedih bercampur kecewa "Gw kecewa, rai."

ANTARA TRAUMA DAN KESEMPATAN KEDUA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang