35.

118 7 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu di mall akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

Fajri masih setia menatap jalan sedangkan Zweitson sedang asik menyanyi dengan mendengarkan lagu lewat earphone.

Benar aku jatuh cinta
Yakin ini pasti cinta
Bayanganmu ada dimana mana
Temani senyumku

Aku suka jatuh cinta
Galauku jadi berwarna
Senyumanmu ada dimana mana
Lengkapi hatiku

Bahagia hati ini pun melayang
Dipeluk cintamu

Mungkinkahh akankahhh
Dia jadi milikku
Andaikan misalkan
Dia jadi pacarku

Bagaimana jika ternyata
Mimpi ini menjadi nyata
Oh Tuhan ku.... Mungkin gak ya

Seperti itulah liriknya, Fajri yang mendengarkan suara Zweitson hanya bisa tersenyum kecil.

"Sayang kenapa kamu nggak mau jadi artis aja? Suaranya bagus lho" tanya Fajri.

"Enggak mau, sibuk tau nanti aku nggak ada waktu buat kamu dong"

Fajri mengacak pelan rambut Zweitson "pasti ada sayang"

"Enggak"

"Yaudah iya"

_____________

Mereka berdua sudah tiba dirumah beberapa menit yang lalu. Kini Fajri tengah disibukkan dengan tugas dapur karena Zweitson yang tiba tiba ingin memakan masakan Fajri.

"Aduh dimana ya bibi naruh bumbu nya" gumam Fajri.

Ia menggaruk tengkuk yang tidak gatal itu, kesana kemari ia mencarinya namun tidak kunjung menemukannya.

Zweitson yang melihat itu hanya tersenyum lalu berjalan kearah Fajri dengan tangan yang meraih satu toples berisi bumbu andalan mereka.

"Nih" ucap Zweitson sambil menyodorkan toples tersebut. Fajri menoleh lalu menerima toples pemberian sang istri.

"Nah ini dia, ketemu dimana?" tanya Fajri.

Ia membuka tutup toples tersebut lalu mengambil satu sendok teh bumbu itu dan ditaburkan ke makanan yang ia masak.

"Kamu aja yang nggak liat orang ada di bagian perbumbuan"

"Owh ya? Aku nggak liat soalnya takut gosong"

Zweitson menggeleng pelan lalu ia menatap kearah kompor dan berjalan kearah kompor itu.

Ia mengecilkan apinya, hadeh sebenarnya Fajri pernah memasak tidak sebelumnya? Apinya terlalu besar untuk memasak.

"Sayang apinya jangan besar besar, sedang aja atau nggak di kecilin jadi masakannya nggak gampang gosong dan matangnya merata, kamu ini lho"

"Ya maaf sebelumnya nggak masak kayak gini palingan cuma masak air, bikin mie sama goreng telur"

"Belajar makanya"

"Ajarin dong babe" ucap Fajri sambil mengeluarkan puppy eyes andalannya.

Zweitson hanya terkekeh lalu mencubit kecil pipi mbemnya Fajri "aduh sakit" ringis Fajri.

"Gitu aja sakit, sakitan aku apa kamu hm?"

"Y-ya kamu"

"Tuh tau iya besok aku ajarin kita cari waktu free aja ya, kamu kan sibuk sama tugas kantor"

Fajri menggeleng "enggak! Tiap hari free kok ay"

"Free apa free nih"

"Free sayang, buat kamu apa yang enggak"

Perjodohan Jison||UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang