31.

159 13 2
                                    

"Anak lo yang ini beda banget sih Ji"

"Beda gimana Rick, sama aja kok"

"Lebih sopan dia, nggak kayak adik adiknya, Jison juga sama tapi dia kadang kayak Queen"

"Hhhh.... Biasalah, Liora kayak gitu karena diajarin mama, lo inget kan dulu dia itu ikut sama mama beberapa tahun"

"Iya juga sih"

Fajri terkekeh saja, lalu ia melihat sang istri yang sedari memegang tangan Fajri.

"Son, badan mu panas kamu sakit?"

"Enggak Aji"

"Terus? Kenapa ini panas banget lho, coba lo pegang deh Fen"

Fenly pun menempelkan punggung tangannya di dahi Zweitson, dan benar saja badan Zweitson sangat panas.

"Lo kenapa sih? Bilang aja kalau sakit mumpung ada Ricky lho Son"

Zweitson menggelengkan kepalanya "sayang ngomong aja nggak papa"

Ricky mendekat kearah Fajri dan Zweitson, ia berjongkok lalu memegang tangan Zweitson.

"Soni, Soni sakit?" tanya Ricky pelan, entah mengapa Zweitson pun mengangguk lemah.

"Apa yang sakit hm? Kepalanya pusing?"

Zweitson menggeleng "badannya ada yang sakit?"

Zweitson mengangguk "perutnya sakit ya?"

Lagi dan lagi Zweitson mengangguk "kita kekamar ya, biar bang Ricky periksa"

Zweitson menggeleng "lho kenapa? Bang Ricky cuma mau periksa, nggak papa kok bang Ricky nggak apa apain Zweitson mau ya? Biar sembuh"

"I-iya"

"Ji lo anter kekamar gih, gw mau ngambil obat buat dia" Fajri mengangguk lalu menggendong Zweitson.

"Iky ikut" cicit Fenly.

"Boleh ayo"

Ricky dan Fenly pun berjalan kearah mobil untuk mengambil peralatan yang Ricky bawa tak lupa juga mengambil obat untuk Zweitson.

"Iky"

"Kenapa sayang?"

"I Love You"

Ricky tertawa kecil kenapa mood sang istri akhir akhir ini sering berubah kadang manja seperti anak kecil, kadang suka marah marah nggak jelas, kadang juga sering bikin Ricky gemes dan pengen nerkam dia buat bikin anak.

"Too sayang, kamu kenapa sih?"

"Ndak atu ndak papa"

"Heleh, nggak papa kok bilang kayak gitu mau ngerayu lagi buat beliin sesuatu?"

"Emang Ovel ndak boleh bilang gitu ke Iky? Iky ndak suka ya?" ucap Fenly dengan wajah memelas andalannya.

"Suka sayang, tapi Fen kamu akhir akhir ini moodnya turun naik lho kenapa?"

"Iky ndak tawu apa kalau itu bawaan bay-

Sebelum melanjutkan bicaranya ia langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Kamu ngisi lagi?!"

"I-iya, itu juga karena kamu sayang, nggak inget lo gempur gw dari sore ampe pagi?"

"Emang jadi ya? Gw kira nggak bakalan jadi" lirih Ricky.

"Ayo Ricky kasian Zweitson"

"Iya ayo"

Mereka pun berjalan berdampingan "Vel, tapi yang kali ini kamu nggak mual lho"

"Makanya itu Ky, aneh kan?"

Perjodohan Jison||UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang