3.•permintaan•

55 8 0
                                    

Hari ini, Lesya hanya berdiam diri di rumah. Semenjak kejadian dia koma. Orang tuanya makin menjaga dirinya mengingat dirinya yang memiliki penyakit serius. Dia tidak bersekolah karena dia belum di izinkan. Sekarang dia di landa rasa bosan.

"Ngapain, ya?" Monolog Lesya sambil mencoret-coret bukunya tidak jelas. Dia memang sedang duduk di meja belajarnya.

"Ke minimarket aja lah" ucap Lesya lalu beranjak pergi keluar kamar guna meminta izin ke mamanya.

"Ma"

"Iya, kenapa sayang?" Tanya Keira sambil menoleh ke arah Lesya. Dia sedang menonton tv di ruang tamu.

"Lesya mau ke minimarket sebentar. Tapi mau sendiri" ucap Lesya dengan tatapan memelas membuatnya lucu. Keira khawatir jika putrinya terjadi apa-apa.

"Ngga, minimal di temenin bodyguard" ucap Keira tegas membuat Lesya murung.

"Tapi-"

"Di temenin bodyguard atau ngga sama sekali" ucap Keira tidak terbantahkan membuat Lesya mau tak mau mengangguk. Dari pada tidak bukan?.

Lalu Lesya buru-buru ke kamar untuk ganti baju. Dia memakai kaos lengan pendek oversize berwarna peach dengan gambar bunga Dandelion di tengahnya di padu dengan celana training warna hitam serta sandal rumahan.

Dia keluar rumah sambil berjalan kaki. Toh dekat juga, sekalian olahraga katanya. Di belakangnya masih setia 3 bodyguard yang mengawasinya. Tinggi bodyguard itu sekitar 180 cm ke atas, sedangkan tinggi Lesya 152 cm.

Lesya sudah sampai di depan minimarket. Dia berniat membeli barang-barang dia butuhkan untuk something. You know? Tamu bulanan.

"Paman-Paman tunggu di sini ya. Lesya bentar doang" ucap Lesya yang di balas anggukan oleh para bodyguard itu.

Lesya memasuki minimarket itu, lalu memulai mencari barang-barang yang ia cari. Dia membeli pembalut, snack sehat, dan lainnya. Dia tidak bisa sembarang makan snack, karena dia takut jika itu berpengaruh untuk penyakitnya.

Dia melihat sekotak susu rasa stoberi kesukaannya. Sayangnya, susu itu di tempat tinggi. Dan dia pendek, otomatis susu itu tidak dapat tercapai olehnya.

Lalu sebuah tangan mengambil susu kotak itu membuat Lesya reflek menoleh ke belakang guna melihat siapa yang mengambil susu itu.

Lesya terkejut kala melihat Melvin, juga yang sedang menatapnya. Seharusnya dia menghindar dari pria ini, tapi mengapa sekarang mereka sedekat ini?.

"Nih" ucap Melvin sambil memberikan susu kotak itu ke Lesya. Lesya hanya memandang susu kotak itu. Lalu mendongak untuk menatap Melvin.

"Gue mau pertunangan kita putus" ucap Lesya membuat Melvin terkejut. Kenapa tiba-tiba gadis itu mengingatkan memutuskan pertunangannya?.

"Ga usah bercanda. Ga lucu" ucap Melvin dengan wajah sedikit memerah menahan amarah.

Lesya hanya terkekeh miris saat melihat reaksi Melvin yang seakan tak setuju dengan pernyataannya.

"Bukankah lo yang minta pertunangan ini putus? Lo bahkan udah ada pengganti, Vin. So, kenapa gue pertahanin? Toh, udah hancur dari awal" ucap Lesya dengan mata berkaca-kaca. Apakah ini perasaan Lesya asli?.

"Gue ga mau hubungan kita bakal lebih buruk kalo tetap di pertahanin. Yang ada, bakal runtuh sebelum ada" ucap Lesya melanjutkan perkataanya.

"Gue bakal pergi dari hidup lo semua. Gue ga akan ganggu hubungan lo sama Nara lagi, gue ga akan sapa lo kalo pas-pasan. Gue nyerah. Gue bakal bilang sama ortu gue" ucap Lesya lalu pergi tanpa mendengar balasan Melvin. Bahkan, dia tidak mengambil susu kotak yang di berikan Melvin.

Alena StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang