#29 Only One

200 16 0
                                    

@Ayah

22.01, Perkarangan rumah Rayyan.
Rayyan memasukkan mobilnya ke dalam garasi mobil, ia tidak pernah berhenti tersenyum saat di perjalanan maupun setelah sampai di rumahnya. Sesaat memasuki rumah Rayyan melihat ayahnya yang menggunakan kaca mata sedang duduk di kursi sofa yang mewah sembari membaca buku dan menyeruput kopi di atas meja. "Bagaimana kencannya?" Tanya Ayah Rayyan, "Ha? Kencan? Kencan apa ayah?" Sontak Rayyan terkejut dengan pertanyaan ayahnya, "Lalu kenapa kau pulang larut sekali malam? Biasanya kau adalah anak yang anti keluar rumah" Ucap Ayahnya Rayyan. Rayyan pergi memghampiri ayahnya dan duduk di sofa persis di depan ayahnya. "Tadi Rayyan hanya menghampiri toko buku, lalu tidak sengaja waktu berlalu begitu saja." Jawab Rayyan gugup. Ayahnya meletakkan buku yang ia pegang tadinya ke meja yang ada di depannya, "Rayyan anakku... kau sudah besar, kau sudah tahu apa yang terbaik dan terburuk untukmu. Aku tidak akan menghalangi apapun yang menurutmu itu baik, dan akan membuatmu bahagia, asal itu tidak merugikan orang dan merusak dirimu sendiri. Ayah hanya ingin kau lebih terbuka dengan Ayah, karna setelah ibumu tiada kau tidak pernah bercerita apapun lagi, bahkan kau mengurung dirimu sendiri di dalam kamar, sebelum itu semua terjadi kau adalah anak yang aktif, kau suka bercerita dengan ibumu semua hal. Lalu ibu akan bercerita kepada Ayah di malam hari saat kau tertidur pulas. Ayah ingin kau kembali seperti itu lagi, walaupun sosok Ibu sudah tidak ada lagi di hidupmu, aku, Ayahmu masih disini, masih ada di depanmu, masih bisa mengobrol dan mendengarkan semua ceritamu dan sesalmu. Anakku... Aku menyayangimu lebih dari apapun itu. Kau dan Rendy adalah harta yang paling berharga bagiku. Kalian tidak setara dengan emas, berlian, atau apapun itu..." Ucap Ayah Rayyan. Tidak bisa di tahankan lagi.. air mata bercucuran keluar dari mata cantiknya Rayyan.. "Ayah.. apa aku anak yang baik..?" Tanya Rayyan, "Kau anak yang sangat baik, aku dan ibumu bangga dan sayang padamu." Jawab Ayah Rayyan. Ayah Rayyan berjalan menuju sofa yang diduduki oleh Rayyan, ia memeluk anaknya yang sedang menangis itu.. malam yang penuh tangisan.

06.21 Ruang makan keluarga Ayutthaya
"Morning Dad" Sapa Rendy menuju meja makan. "Morning" Jawab Ayahnya. Rendy duduk di kursi kiri sebelah ayahnya. "Oh abang mu mana Ren?" Tanya Ayahnya. "Enggak tau tuh" Jawab Rendy, "Coba nanti kamu cek di kamarnya ya" Jawab Ayahnya, "Ok ayah" Jawab Rendy lalu melanjutkan sarapannya. Tak berselang lama Rayyan pun datang menghampiri ayahnya dan adiknya yang sedang menikmati sarapan pagi, "Morning Dad, Ren" Sapa Rayyan sembari pergi menuju ke arah meja makan, "Morning" Jawab Rendy dan Ayahnya. "Kamu bakalan pulang malem lagi enggak?" Tanya Ayah Rayyan, "Phi pulang malem? Wow seriously? Omg" Rayu Rendy lalu tersenyum sinis, Rayyan pun duduk di kursi sebelah kanan ayahnya, "Paan si lu, enggak kok yah, kenapa?" Jawab Rayyan. "Malem nanti kita bertiga akan datang ke acara keluarga Archen" Ucap Ayah Rayyan. "Fluke?" Gumam Rayyan mengingat kembali masa masanya bersama temannya dulu, "Oh dan juga tadi Ayah dapat kabar dari keluarga Pholamai dan katanya anaknya yang dari luar negeri akan menghadiri acara itu" Ucap Ayah Rayyan, "Fluke bakalan dateng?" Tanya Rayyan, "Yaa katanya begitu" Jawab Ayahnya Rayyan. Senyum bahagia terlihat di wajah Rayyan yang akan bertemu dengan teman lamanya yang sudah sangat lama ia tidak melihat teman lamanya itu. "Sudah sangat lama aku ingin menemuimu Fluke." Ucapnya dalam hati.
...
....
.....
......
.......

Follow sosmed author ya!
Instagram: @Dwiithnwat_
Tiktok: myktnw @Dwiithnwat
-
Dukung Author dengan cara click tombol ★
Follow untuk mengetahui karya terbaru dari saya.
Share ke temen temen/sosial media kamu.
Dilarang menjiplak alur cerita.

Terimakasih...

[ 21 Januari 2019 ] 06.31

Only One [ First x Khaotung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang