8. World Pleasures. Warning

0 0 0
                                    

Apartemen Mawar.

7 remaja itu kini ada di apartemen milik Liam. Mereka memutuskan untuk tinggal di sana, kecuali Belinda dan Dewa. Belinda harus tetap bersama kedua adiknya yg kini sudah tumbuh dewasa, begitupun Dewa yg masih harus merawat Ayahnya.

Liam dengan senang hati menampung mereka, bahkan membiayai pengobatan Ayah Dewa, serta memberi uang untuk mencukupi kebutuhan Belinda. Penghasilan Liam sangatlah mudah, maka dari itu Liam dengan suka rela menampung mereka.

⚫⚫⚫

Di kamar yg Alexa tempati, gadis itu tengah menggerutu pelan sebab dirinya tak kunjung mendapat mangsa, 3 hari bulak balik ke bar, tapi tak juga mendapat mangsa. Bar yg di masukinya bukan lah bar resmi, atau dalam istilah lain adalah Legal.

Maka dari itu yg berkunjung bukan lah orang kaya, melainkan para anak SMA yg hoby foya foya padahal tak punya uang. Dan itu mempersulit hidup Alexa, walau makan di tanggung Liam, tapi dirinya butuh perawatan untuk tubuhnya agar tetap ideal dan menawan.

"Lexa... Ayo makan" suara Aidan membuat gadis itu menatapnya.

Melihat penampilan pemuda itu, Alexa pikir jika Aidan pun memiliki banyak uang, mungkin jika dirinya goda untuk memoroti uangnya bukan lah masalah, pikir gadis itu.

"Kemari lah... Aku tidak ingin makan" ujar Alexa mendudukan diri di kasur membuat Aidan menyirit.

Pemuda itu masuk setelah menutup pintu dan duduk di sebelah Alexa yg masih nampak murung.

"Apa kau kehilangan pelanggan hingga bersedih?" Tanya Aidan membuat Alexa menatapnya sinis.

"Aku butuh uang kau tau. Aku perlu merawat diriku" ujar Alexa dengan tangan yg kini merangkul Aidan.

Gadis itu mendekatkan dirinya pada Aidan yg terpaku akan sikap liar Alexa yg tak pernah terduga sebelumnya. Alexa berdiri dengan jarinya yg mengelus dada Aidan dengan menggoda.

Dengan gerakan pelan, Alexa berhasil duduk di pangkuan pemuda itu dengan semakin mendekatkan wajahnya pada Aidan. Seakan membangunkan singa yg tertidur.

Aidan yg tertarik pun menarik pinggang Alexa membuat gadis itu melotot terkejut. Hingga menghentikan jari lentiknya yg tadi mengelus leher Aidan.

"Kau yg memulai beby" bisikan serak dari Aidan membuat bulu kuduk Alexa meremang, gadis itu bahkan terdiam kala Aidan sudah melumat bibirnya dengan mesra.

Tangan pemuda itu berhasil masuk ke dalam baju Alexa, mulai menerobos masuk untuk meraba kulit mulus Alexa. Dalam sekali hentakan, Aidan berhasil menjatuhkan Alexa ke kasur hingga kini Alexa lah yg terkungkung oleh tubuh Aidan. Hal itu membuat kesadaran Alexa kembali.

"Dengar. Aku butuh uang" ujar Alexa menahan pergerakan Aidan yg akan kembali melumat bibirnya.

"Jadikan aku yg terakhir memakai tubuhmu, maka kemauan mu akan terkabul" suara serak Aidan membuat Alexa mengangguk.

Aidan kembali ke aksinya, melumat bibir tipis yg menggoda itu dengan tangan yg mulai melepas pengait BH Alexa. Jika tadi Alexa diam, maka sekarang gadis itu membalas lumatan Aidan.

Cup

Suara kecupan itu terdengar dari kecapan kedua insan itu. Alexa mulai menyuarakan desahan nya begitu bibir Aidan menyentuh leher jenjangnya. Hal itu membangkitkan nafsu Aidan.

Rasa nikmat langsung menghujami keduanya, Alexa menggigit bibirnya, matanya sudah berlinang air mata, membuat Aidan menghentikan ciuman di lehernya.

"Ada apa? Apa menyakiti mu?" Tanya Aidan dengan suara parau serta mata yg terus menatap sayu Alexa.

"Kau gila. Ini bukan kali pertama aku melakukan nya" sentak Alexa memukul pelan lengan Aidan.

Kekehan merdu keluar dari bibir pemuda itu, tangan nya mulai menyapu air mata Alexa lalu kini menatapnya dalam.

"Apa mau di lanjutkan atau tidak?" Tanya Aidan yg tak tega melihat Alexa menangis.

Namun Alexa justru mengangguk membuat Aidan makin ragu melakukan nya. Belum sempat aidan berkata, Alexa lebih dulu mencium bibirnya.

"Aku hanya teringat trauma ku, lanjut kan. Kau cukup hebat" ujar Alexa membuat keraguan Aidan hilang sedikit demi sedikit.

Sesuai permintaan, Aidan mengikis jarak keduanya, untuk memperdalam miliknya di bawah sana. Alexa melengguh merasa dirinya berada di puncak kenikmatan.

Seven Monster (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang