☆☆☆
Seorang pemuda berjalan di antara keramaian mall. Hodie hitam itu menutupi sebagian tubuhnya, dengan tudung yg menghalangi wajah nya. Netra hitam tajam itu bergeser ke kiri dan kanan, seolah tengah mengawasi keadaan.
Bibirnya menyungging senyum tipis, begitu netranya menangkap mangsanya. Dengan satu tangan yg masuk ke saku hodie nya, pemuda itu berjalan dengan langkah lebar menuju targetnya.
Bruuk
"Ahh... sorry sorry, aku tak sengaja" suara wanita mengalun di telinganya, pemuda itu hanya mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya.
Beberapa kali pemuda itu melakukan hal yg sama hingga kini berada di sebuah gang kecil mengambil barang yg berhasil ia rampas, terlihat 3 dompet dengan isi yg lumayan tebal pemuda itu keluarkan.
Mengambil uang yg bersemayam di dalam nya, lalu membuang asal dompet dompet itu. Tangan nya terangkat untuk membuka tudungnya, senyum puas tercetak di bibirnya, tangan nya tak berhenti menghitung jumlah uang yg ada dalam genggaman nya.
Dewangga Arjuna.
Pemuda dengan pekerjaan pencopet, bakatnya dalam menutupi aksinya begitu rapi, tapi sayang, skill yg di milikinya adalah mencopet, sebuah perbuatan buruk. Namun demi bertahan hidup pemuda itu hanya bisa mencopet, apa lagi untuk pengobatan sang Ayah yg tengah sakit parah.
Pemuda itu berumur 17 tahun. Seorang siswa SMA Elite,keberuntungan dirinya dapat masuk dengan beasiswa. Otaknya yg cerdas mampu bersekolah setinggi itu, di tengah ekonominya. Pemuda misterius yg bahkan tak pernah berinteraksi dengan orang lain, hidupnya benar benar tertutup.
☆☆☆
Gadis dengan balutan drees merah mudanya itu berjalan jalan di sekitar taman kota, matanya menelisik kesana kemari, bibir tipis itu tersenyum manis, tangan nya yg berada di pipi mengundang para pengunjung menatapnya dengan kagum.
"Aaa... kakak kalo jalan liat liat donk" pekik gadis itu dengan berdecak pinggang menatap kesal pemuda yg kini mematung.
"Pokoknya aku ga mau tau, ganti rugi. Lihat sepatuku rusak" lanjut gadis itu yg kini membuat pemuda itu tersadar.
"Berapa?"
"Semua uang yg ada di dompet kakak" ujar gadis itu. Seolah tersihir pemuda yg menabraknya memberi seluruh uang yg ada di dompetnya.
"Eh kok beneran sih. Padahal aku cuma bercanda" ujar gadis itu dengan menunduk, serta melirik sekitar yg kini nampak banyak orang.
"Ambil saja, anggap jika aku merusak barang berhargamu" ujar pemuda itu.
Dengan raut senang gadis itu mengambil uang nya dan memasukan ke dalam tas kecil miliknya, kakinya melangkah melewati pemuda itu dengan berbisik kecil di telingnya.
Setelah sepeninggalan si gadis, pemuda itu nampak linglung, tak mau ambil pusing ia pun beranjak pergi, sedangkan gadis yg berhasil mendapat uang itu berjalan dengan riang sembari menghitung uangnya.
"Tak sia sia bakat hipnotis ku" gumam nya kala melihat nominal yg di dapatnya.
Belinda Agatha
Gadis itu memiliki bakat hipnotis, bakat yg begitu langka dan amat berharga, namun bakatnya itu ia salah gunakan, gadis itu seringkali menggunakan bakatnya untuk mencari uang, bukan untuk kebutuhan nya, melainkan untuk makan para adik adiknya.
Gadis berusia 17 tahun itu merupakan siswi beasiswa SMA Elite, adanya dirinya di sana pun karna menghipnotis sang kepala sekolah, hingga bisa berada di sana, namun jika bertanya soal otak, Belinda menguasai nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/346546185-288-k86850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Monster (On Going)
Fiksi RemajaHidup di jaman modern seperti sekarang, yg meninggikan jabatan serta uang adalah ancaman bagi rakyat biasa. Semua hal bisa di beli dengan uang, begitupun dengan harga diri. Penjahat kini berpakaian keren, bersembunyi di balik jabatan untuk mengikis...