6. Belinda's Life Story

3 0 0
                                    

"Siapa yg melakukan ini?" Tanya Farka membuat ruangan mendadak hening.

"Aku tidak tau, kejadian nya cukup cepat" ujar Dewa dengan mencoba mengingat.

"Tapi mereka memiliki kalung tali dengan bandul terngkorak" lanjut Dewa.

"Seperti ini?" Belinda menunjukan gelang yg di temukan nya.

"Iya" Dewa meneliti gelang tali itu.

"Tunggu, yg Dewa lihat adalah kalung, lalu kenapa Belinda menemukan gelang?" Tanya Alexa yg kini ikut bergabung berdiri di samping Liam.

"Sebuah kelompok?" Tanya Aidan yg sendari tadi menyimak.

"Ya. Seperti mafia" ujar Megan.

"Dan pemilik gelang ini memiliki tingkat kekuasaan" celetuk Dewa.

"Wakil ketua?" Belinda bertanya apa yg ada di pikiran nya.

"Jika bukan anggota inti, ya wakil, tapi kita tidak tau, bisa jadi itu milik.... Sang leader" jelas Farka dengan melirihkan akhir katanya.

"Dalam motif apa?" Alexa bertanya, berpikir apa Dewa menyinggung seseorang? Itu lah pertanyaan nya.

"CCTV" Liam berujar dengan berlalu pergi.

10 menit berlalu, Liam kembali dengan laptop di tangan nya, pemuda itu baru saja mengambil laptop nya di apartemen.

"Aku makin yakin jika kau anak pejabat, seperti yg Megan katakan" sinis Belinda membuat tatapan tajam Liam mengarah ke arahnya.

Tapi buru buru mengalih begitu tanpa sengaja tatapan nya bertemu dengan mata elang Dewa yg nampak siap membunuh apa pun yg di lihatnya.

"L.Z" celetuk megan yg membuat Liam menatapnya.

"Siapa L...Z?" Aidan bersuara, karna pernah mendengar kata itu.

"Dia L.Z Hacker bahaya, mungkin jika meminta bantuan nya bukti akan hilang"

"Kau punya berapa uang untuk menyewanya"

"Aku masih punya si bodoh itu"

"Bagus, sekarang kita aman"

Belinda terdiam begitu mengingat kenangan menyakitkan itu.

"Aahh... Apa aku seterkenal itu?" Sombong Liam yg berhasil meneteskan air mata Belinda.

Plaak

Dengan tangan kecil nya, Belinda berhasil menampar pipi pemuda itu, membuat mereka terkejut bahkan Dewa berniat akan menghampiri mereka, namun Aidan menahan nya.

"Gara gara kamu, karna kamu keluargaku hancur. Karna kamu aku jadi gelandangan. Iblis" pekik Belinda dengan memukuli Liam.

Tak mau membuat tangan Belinda luka, Dewa dengan nekat beranjak dari brangkar untuk menghampiri Belinda. Memeluknya menenangkan gadis itu. Keduanya duduk di sofa, sedangkan Liam masih meringis merasakan tubuhnya yg sakit.

"Ada apa?" Tanya Dewa dengan lembut.

"Dia... Dia L.Z... Hacker yg menutupi sebuah pembunuhan. Dia menghilangkan bukti hingga polisi menutup kasus itu" ujar belinda Di tengah tangisnya.

"Kasus apa?" Alexa angkat bicara kini.

"Beberapa tahun lalu, terjadi pembunuhan di tempatku tinggal, mereka, mereka membantai habis keluarga ku. Ayah, ibu, mereka tewas di sana. Aku dan 2 adik ku bersembunyi, hingga mereka berpikir jika mereka berhasil menghabisi keluargaku" ujar Belinda.

Flashback

Di sebuah rumah sederhana, awalnya nampak tenang, namun tiba tiba keadaan berubah menjadi menyeramkan begitu beberapa orang mulai menerobos masuk dan memporak porandakan keadaan tenang itu.

2 pasangan paruh baya itu menghadang mereka dengan 2 anak laki laki di belakang mereka, dari sebuah ruangan, Belinda mengintip melihat kekacauan di sana.

"Kalian harus mati" teriakan menyeramkan itu membuat mereka ketakutan.

"Apa mau kalian?, kami tak pernah menyinggung siapa pun" ujar sang Ayah mencoba melindungi keluarga nya.

"Haha.... Apa kalian lupa jika kalian menolak untuk menggusur rumah ini?" Ujar pria besar dengan belati tajam di tangan nya.

"Kami menolak, karna hanya ini tempat tinggal kami" ujar sang Ibu mencoba membantu sang suami membela diri.

"Alaah... Omong kosong, bantai mereka!" Perintah mutlak itu membuat beberapa bawahan pria berbadan besar itu mulai melakukan aksinya.

Belinda melihat dengan matanya di balik pintu, belati itu menusuk perut ibunya, mengobrak abrik isi di dalam nya, mencongkel kedua mata ibunya.

Suara tembakan terdengar begitu timah itu di lepas, dan berhasil bersarang di tubuh ayahnya, berkali kali peluru di lepas hingga menembus jantung sang ayah.

Dua anak laki laki itu nampak beringsut mundur ketakutan, badan nya gemetar begitu 2 pria dengan belati di tangan masing masing mendekat, teriakan demi teriakan memekang telinganya. Melihat adiknya, ibunya, dan ayahnya di siksa dengan begitu kejam membuat menumbuhkan dendam di hati Belinda.

Melihat mereka mulai mencari cari ada yg tersisa, belinda buru buru menyuruh 2 adik perempuan nya untuk ikut melarikan diri lewat jendela. Beruntung, belinda dapat membawa kedua adik nya yg tersisa, untuk melarikan diri.

Flashback end

"Aku mendengar, mereka akan menyewa Hacker L.Z untuk menghapus bukti jika polisi menyelidiki kasus ini. Mereka memanipulasi pembunuhan itu dengan kebakaran. Sejak itu aku berusaha untuk tetap hidup di tengah diriku yg hampir mati hanya untuk kedua adik adikku"

Mereka terdiam mendengar cerita Belinda, bahkan Liam merasa dirinya benar benar jahat, membuat gadis imut itu kehilangan keluarganya, tapi saat itu dia tak tau. Dia hanya mengikuti perintah Klayen untuk mendapat uang.

"Maaf. Aku tidak tau, aku hanya memikirkan uang kala itu" ujar Liam, tatapan tajam bak belati menghunus ke arahnya, Liam merasa benar benar takut menatap Dewa.

"Berhentilah, aku akan membantumu menghajarnya jika aku sembuh" suara lembut itu berbanding balik dengan tatapan elangnya yg senantiasa menatap Liam seakan pemuda itu adalah mangsa yg lezat.

"Jadi selama ini kau begitu menderita" celetuk Farka membuat tatapan tak kalah tajam dari 6 remaja itu mengarah padanya.

"Apa? Aku bicara fakta bukan?" Tanya nya dengan bodoh membuat mereka tak habis pikir.

Seven Monster (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang