10. First assault mission

2 1 0
                                    

Rooftop di isi perdebatan antara megan dan Alexa. Entah keduanya memiliki dendam apa hingga membuat suara bising di rooftop itu.

"Siapa yg ingin dengan gadis dingin sepertimu. Mungkin pria itu akan mati jika di dekat mu" ujar Alexa melempar tatapan sinisnya.

"Hey... Setidaknya aku bukan jalang sepertimu" sahut Megan membuat Alexa melotot tak terima.

"Bisakah kalian diam!" Sentak Liam membuat kedua gadis itu menatap pemuda yg tengah duduk di sofa itu.

"Ada apa dengan nya" Farka menunjuk Belinda dengan dagunya, membuat fokus mereka ke arah gadis pendek yg membelakangi mereka itu.

"Tadi kami melihat Andra. Dia punya gelang yg sama persis seperti yg Belinda temukan. Mungkin dia sedang berpikir, kejadian Dewa waktu itu ada sangkutan nya dengan pemuda itu" jelas Alexa di angguki Megan.

"Aku akan mencari data diri nya" ujar Liam mengambil laptop miliknya dan mulai mengutak atik nya.

Dewa yg mendengar melangkah kan kaki hingga sampai di samping Belinda. Pemuda itu menumpukan sikunya pada pembatas rooftop menatap lurus ke depan.

"Aku sudah sembuh, apa yg membuat kau begitu lesu?" Suara lembut itu menyadarkan Belinda dari lamunan nya. Gadis utu menoleh pada Dewa serta melempar senyum terbaiknya.

"Liam, bisa cari data orang selengkap mungkin ga?" Tanya Belinda membuat Liam menatapnya sekilas, kemudian mengangguk.

"Cariin data Andra ya aku tunggu sore ini" Liam hendak protes tapi tatapan Dewa menghentikan niat pemuda itu.

"Ada apa dengan pemuda itu?" Aidan melempar pertanyaan membuat Belinda menatapnya sekilas sebelum pergi begitu saja tanpa menghiraukan tatapan bingung dari teman teman nya.

"Nanti malam aku ada misi, apa kalian ikut?" Tanya Megan setelah Belinda tak lagi terlihat.

"Siapa kali ini targetmu?" Liam bertanya dengan mata tetap fokus pada laptop nya.

"Keluarga Kaizo" sontak Alexa tersedak ludahnya sendiri mendengar marga yg Megan sebutkan.

"Itu keluarga Rafael"

"Dari mana kau mengetahui nya?" Tanya Dewa menatap tajam Alexa.

"Dia pernah aku manfaat kan, waktu aku masih bekerja di club..."

"Tapi kami tak melakukan apa apa. Aku hanya memalaknya, lalu menyerahkan teman ku untuk melayaninya" jelas Alexa cepat kala melihat tatapan tak suka dari Aidan.

"Kita akan menyerbunya malam ini" putus Liam di angguki yg lain termasuk Megan yg tersenyum puas.

"Mungkin... Setelah kalian membantai mereka, keluarga Queenza akan memburu kalian" tiba tiba Belinda datang dengan lollipop di tangan nya.

"Apa hubungan antara, Kaizo dengan Queenza?" Tanya Alexa.

"Queenza adalah marga istri dari Raden Kaizo, jadi?"

"Queenza cukup cerdik, jadi ikuti saranku"

Belinda mulai menjelaskan rencananya, walau Queenza bisa di katakan kebanyakan wanita, tapi kecerdikan yg mereka miliki tidak bisa di anggap remeh. Melawan Kaizo sama saja mengajak perang dengan 2 keluarga sekaligus.

Malam pun tiba.

Belinda berjalan dengan Alexa menuju rumah besar yg nampak ramai dengan suara tawa itu, dari kejauhan teman teman nya sudah bersiap di tempatnya masing masing.

Belinda mengendap endap menuju belakang rumah besar itu dengan Alexa di belakangnya, kedua gadis itu sama sama telah sampai di belakang rumah besar itu, seorang maid melewati tempat itu dan tanpa ketahuan Alexa memukul tengkuk wanita itu.

Dengan cepat Farka yg sudah stay di sana menyeret wanita itu ke tempat sepi, tak lama maid lain datang dan kali ini belinda membekapnya dengan sapu tangan, kedua wanita itu di letakan di tempat sepi itu.

"Beri obat tidurnya, mereka tak akan sadar. Kau tetaplah berjaga di sini" ujar Alexa pada Farka yg nampak mendengus sebal.

"Kau gila, dengan keadaan dua wanita itu?" Tanya Farka dengan berdecak sebal.

Pasalnya 2 maid itu kini tak lagi memakai seragam nya, dan itu membuat Farka kesal.

"Diam dan ikuti" suara Dewa terdengar dari earphone yg mereka kenakan.

"Ayo Al" ajak Belinda setelah memakai maskernya.

Keduanya menyamar menjadi maid, tak lupa dengan sarung tangan yg kedua gadis itu kenakan.

"Hey kalian!" Baru saja hendak berjalan masuk seorang senior nampak memanggil mereka.

"Kenapa dengan kalian? Kenapa memakai masker" tanya wanita itu.

"Kami sedang flu, gara gara dia saya ikut terkena flu" ujar Belinda dengan Aktingnya.

"Hey... Kalau kau tak mengikutiku kau tak akan tertular" sentak Alexa seolah tak terima.

"Sudah sudah, urus tugas kalian, lalu istirahat" kedua gadis itu akhirnya bernafas lega.

Mereka mulai masuk dan berpencar, Belinda memasuki dapur dan melihat 1 maid yg tengah menata meja makan, kebetulan ini hampir waktunya makan malam.

"Pindahkan makanan itu, aku akan segera kembali" maid itu menyuruh Belinda tanpa melihat gadis itu membuat Belinda hanya mengangguk.

"CCTV" gumam Belinda pada Earphone nya.

Di sebrang sana, liam berhasil menghack CCTV rumah besar itu. "Ingat 1 menit" mendengar itu belinda mengiyakan. Liam pun menghentikan rekaman CCTV itu.

Belinda dengn cepat menyebar bubuk pada tiap makan, lalu kembali ke tempat awal secepat mungkin, tepat saat itu Liam kembali mengaktifkan CCTV tersebut. Hingga rekaman itu tak terlihat di curi atau di potong.

Siap dengan menata makanan itu, Belinda lantas mencuci piring untuk mengkode Alexa yg masih berdiri untuk menghindari CCTV.

Alexa pun masuk lalu berjalan ke ruang televisi dengan sapu di tangan nya. Hal yg sama Liam lakukan, dan dengan cepat Alexa menaruh beberapa bom racun di sana, lalu berpindah ke lantai 2, nampaknya rencana mereka hampir berhasil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seven Monster (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang