⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
Jeremy Michelson turun dari helikopter dengan sambutan meriah dan senyum para dewan direksi yang merekah. Menyebalkan, Jere tidak pernah menyukai sambutan berlebihan seperti ini.
"Congratulations!!" seorang pria dengan senyuman paling lebar dan perut paling maju mendekatinya sambil bertepuk tangan. "Hebat sekali, hebat sekali"
"Edison Award!!"
Dirasa sudah mencapai standar hasil yang diinginkan, Adam Michelson maju lalu merangkul bahu putra kebanggaanya dari samping, "Sudahlah, Raf. Jeremy sepertinya masih jetlag. Mukanya kusut dan butuh istirahat"
Rafael, pria tadi, tertawa keras sampai perutnya berguncang "Well, well. Bela saja terus putramu ini. Tapi dia memang hebat semuda ini....."
Jere dan yang lain diam saja mendengarkan basa-basi dari para direksi yang sedang memujinya setinggi langit seolah bukan mereka yang dulu ngotot meragukannya dan ingin melengserkannya dari posisi COO karena tidak mempunyai gelar di bidang bisnis.
Dengan sengaja, Jere terus menerus melihat jam tangannya dengan gerakan ekstra agar mendapat atensi yang lain. Yang benar saja, ini masih jam kerja, kenapa pula para petinggi yang terhormat ini senang sekali melibatkan karyawan perusahaan demi penyambutan tak berfaedah yang jelas menyita jam kerja mereka.
"Maaf menyita waktu kalian" Jere akhirnya bersuara karena obrolan tak bermutu yang diketuai Papahnya terus berlanjut "harus berdiri di siang yang terik saat seharusnya mengerjakan laporan di ruang berAc, pasti menyulitkan ya?"
Karyawan yang hadir menundukkan kepala, tidak mau terlibat dalam perdebatan yang sebentar lagi akan terjadi. Tapi sepertinya mood Adam sedang bagus hari ini, Pria itu kembali menghampiri Jere lalu berkata pada karyawan Michelson Corp untuk segera bubar dan melanjutkan aktifitas mereka.
Apakah setelah diminta begitu mereka akan langsung bubar? Tentu tidak, mereka dengan patuh menunggu rombongan para petinggi dan direksi untuk bubar duluan lalu dengan rapi mengekor di belakangnya.
Adam dan Jere berjalan beriringan, memimpin di barisan terdepan bersama Rafael yang masih terus mengundangnya makan malam bersama keluarga dan putrinya.
"Jeremy bahkan tidak punya waktu untuk aku dan Renata" kata Adam, membantu putranya untuk menolak "waktunya selalu habis di meja kerja dan laboratorium. Astaga, aku mungkin akan percaya kalau laboratorium itu bukan sebuah tempat tapi nama seorang wanita gara-gara waktu yang dihabiskannya disana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the year(n)s
ФанфикWhen life's cruel but you're never a fighter. Season 2 dari bocil Kwangya High yang udah lebih dewasa. Mengandung bahasa kasar ✌🏻😸