⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️
Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
Kath mengetukkan pulpen yang dipegangnya ke meja dengan ritme teratur, satu detik per ketukan. Dia biasa melakukannya kalau sedang memikirkan sesuatu atau saat kondisi pikiran dan perasaannya mulai menunjukkan tanda berbahaya.
Bertemu Jeremy dan menjelaskan semua hal dari sisinya berhasil meringankan seporsi besar penyesalan yang dia simpan sejak masa SMA. Meski tak 100%, sebagian besar sudah tersampaikan dan sampai pada orang yang dituju.
Idealnya, hasil dari pertemuan itu membuat hubungan keduanya— meski tak mungkin seperti dulu, minimal membaik dan tak lagi canggung. Tapi ternyata tidak.
It’s always easier said than done. Nyatanya saat pulang, perasaan bersalah dan takut kembali menggerogoti resolusi yang berusaha dia pertahankan. Singkatnya, dia kembali menghindari pria itu.
Pandangannya menyapu cover dokumen yang tadi diantar Damon ke ruangannya dengan cengiran lebar, “Look, Katherine. I have a good deal for us”
Itu adalah project besar, Pembangunan Laboratorium Sains dan Teknologi multi-program for the youth milik ʻānela Lab, salah satu pemenang Edison Award Tahun ini. Tidak, lebih tepatnya beberapa pemenang, karena nyatanya ada tiga penyabet gelar disana dalam kategori berbeda. Tak heran pemerintah langsung melirik Tim yang sedang naik daun itu untuk kerjasama sekaligus mengamankan propaganda.
Hal pertama yang terlintas dalam pikirannya adalah, Bagaimana bisa?.
Benar, walau Olympus miliknya lumayan memiliki nama di Sydney sana berkat perjuangan juga bantuan keluarga Damon dan Vall, tapi disini… rasanya tidak mungkin tender sepenting ini melibatkan perusahaan yang bahkan belum ada enam bulan dan belum memiliki banyak project dalam negeri. Sampai satu nama khusus tertangkap indra penglihatannya, Jeremy Michelson.“Haaah,” satu desahan keluar dari mulutnya. Tangannya membuka lembar paling belakang yang memuat resume tentang beberapa proyek yang pernah diambil Olympus di kantor lama mereka, - Sydney Laboratory Services.
Riiight, meskipun tak cukup membuat bungkam seluruh protes yang bakal mencuat karena keterlibatan mereka, setidaknya ada poin plus yang mendukung keputusan pemilik laboratorium independent tersebut.
Kath percaya seratus persen kalau ini semua adalah akal-akalan Jeremy dan tentu saja Damon. Karena ternyata pembicaraan dan pembukaan tender sudah dimulai sejak setengah tahun lalu— and god sakes!!, saat itu dia bahkan belum ada pikiran untuk membuka kantor di Indonesia?!. Terbayang dalam kepalanya bujukan Vall dan dukungan Lody untuk memindahkan Olympus kesini juga pernyataan Damon yang bilang kalau semuanya bahkan hampir selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the year(n)s
FanfictionWhen life's cruel but you're never a fighter. Season 2 dari bocil Kwangya High yang udah lebih dewasa. Mengandung bahasa kasar ✌🏻😸