Bab 1 || Arloji Deteksi

65 6 1
                                    

Suatu pagi Kevin yang mengenakan kemeja putih, celana dasar dan dasi hitam berdiri di depan machine dengan mengambil sekaleng matcha lalu meminumnya, sebab ia sudah seharian menjalankan pekerjaan hingga nampak lelah. Tidak lama ia melihat seorang perempuan cantik yang mengenakan kemeja biru dan kacamata non minus tidak pernah asing oleh dirinya.

"Mija, dia mau ke mana?" heran Kevin.

Kemudian Kevin bergegas menghabiskan minuman sekaleng itu, selanjutnya ia pergi menghampiri Mija.

Sampai pertigaan dan berhenti di alun-alun kota, ia malah melihat Mija yang sedang berdiri di bawah halte dengan raut wajah nan begitu khawatir.

"Mija, kau mau ke mana?" tanya Kevin.

Kini Mija diam saja, lalu pergi meninggalkan Kevin tanpa mengucapkan kata satu pun.

Kring!

Suara alarm itu berdering kencang, hingga membangunkan Kevin dengan keadaan bingung, ternyata kejadian itu hanyalah sebatas mimpi, namun ada hal yang ia bikin heran mengapa Mija hanya diam saja dan pergi jauh tanpa memberi tahunya.

Selepas itu, robot serbaguna datang membawakan dua potong sandwich dan segelas susu dihadapan Kevin yang sedang bangun.

"Selamat pagi, Tuan Kevin. Yuk tuan silakan sarapan dulu," sapa Nemco.

"Selamat pagi, Nemco. Terima kasih," balas Kevin sambil mengambil tampah besi yang terdapat dua potong sandwich dan segelas susu.

Nemco tersenyum dengan menggunakan monitor tersebut lalu ia pergi keluar dengan melanjutkan tugas sehari-hari di rumah. Ia adalah robot pertama yang dibuat oleh Rara, meskipun robot tersebut secara ilegal, Kevin tetap merahasiakan nya. Rumah mereka memang terlihat kecil namun terdapat ruang rahasia hingga sangat sulit terdeteksi oleh robot FBI.

Usai menyantap sarapan, Kevin keluar dengan menggunakan celana boxer dan baju kaos oblong sambil membawa handuk untuk pergi ke kamar mandi. Kemudian ia melihat Rara yang sedang merakit robot terbaru -- dikerjakan selama tiga bulan.

"Selamat pagi, Nak. Gimana robotnya sudah selesai?" tanya Kevin.

"Selamat pagi, Ayah. Belum, masih 85% robotnya jadi," balas Rara.

"Ouh, kamu sudah tidur belum nak?"

"Belum ayah, bentar lagi aku mau tidur."

"Ya sudah, buruan tidur sana. Nanti lanjut lagi."

"Baik, Ayah."

Selepas mengobrol, Kevin berjalan menuju kamar mandi dengan melakukan kegiatan harian nya. Usai mandi dan mengenakan pakaian rapi, ia bergegas pergi sambil menggunakan Aeris. Aeris berupa kacamata berbasis elektronik canggih dan membawa tiga robot kecil untuk sebagai keamanan, hingga bisa mendeteksi bahaya dengan menggunakan sinyal Cereptopia. Cereptopia adalah tenaga listrik nan dikembangkan pertama kali oleh Datuk Wolfie Jay.

Sebelum meninggalkan rumah, Kevin malah ingin berpamitan dengan Rara, namun ia baru sadar kalau Rara sudah di suruh tidur. Kemudian ia melihat Nemco yang sibuk bersih-bersih lantai rumah.

"Nemco, bilangin sama Rara. Kalau ayah sudah pergi?" panggil Kevin.

"Baik, Tuan. Pesan suara sudah masuk ke dalam dokumen. Tuan, perginya hati-hati yah," balas Nemco.

Kevin tersenyum, lalu ia pergi meninggalkan rumah. Selanjutnya ia menaiki sepeda motor terbang lalu berangkat menuju kantor pusat untuk mengais rezeki.

***
City Cereptopia Com, 25 Juli 20xx. Seorang gadis cantik dengan percaya diri sambil membawa tenaga listrik terbarunya berupa cincin sakti ke hadapan para publik dan tabung berisi puluhan batu partikel hitam sebagai robot buatan pertamanya.

Kemudian gadis itu meretas beberapa reklame di berbagai kota Pulau Diamond 2.0, lalu ia menghidupkan toa dan satu kamera berhadapan dengannya.

"Selamat pagi, tuan dan nyonya maaf atas kesibukan paginya. Hari ini saya mau memperkenalkan tenaga listrik dengan sebutan Zetopia. Zetopia ini mampu bertahan puluhan ribu tahun dibandingkan Cereptopia, selain itu saya menciptakan robot Zenta dengan menggunakan puluhan batu partikel hitam anda bisa terbang tanpa menggunakan listrik. Sekian terimakasih, semoga kalian tertarik dengan penemuan terbaru saya," ucap gadis itu dengan berani berbicara depan kamera.

Selama ia sibuk mengobrol, tiba-tiba dikelilingi robot FBI memantau dari atap kota yang mau menghabiskan gadis itu, lalu dibuang ke tempat amat asing.

Kemudian gadis tersebut tersenyum, lalu ia melakukan hal sesuatu untuk menghancurkan robot FBI itu. Selanjutnya ia mengaktifkan arloji nan menghasilkan laser dengan menembak robot satu per satu.

"Hahahaha ... kau kira aku akan segampang itu untuk mengalah. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun aku telah mempersiapkan semua demi menjatuhkan Cereptopia. Aku benci dengan Datuk Wolfie Jay yang egois itu?!" kesalnya.

Selama ia sibuk mengoceh, tiba-tiba para robot FBI turun dari mobil untuk menyerang gadis tersebut, bahkan tiga helikopter yang dikendalikan FBI dengan membawa jaring listrik demi melumpuhkan penyusup.

"Huahaha ... aku sangat menyukai semua orang, yang datang ke sini mau menyerang ku. Ayo kita bermain sekarang juga."

Selepas itu, gadis tersebut mengeluarkan sebuah pistol es untuk membekukan semua robot FBI. Dalam hitungan menit semua robot pun mendadak membeku. Selanjutnya tinggal menghadapi ketiga helikopter yang membawa jaring listrik.

Kemudian gadis itu terus berlari ke tempat aman, agar bisa menjauh dari ketiga helikopter dan dirinya tidak terdeteksi. Ia terus berlari melewati lorong-lorong kota dan bersembunyi di tempat yang aman.

Satu jam berlalu, gadis tersebut sudah menyakinkan diri bahwa ia sudah terlepas dari pengejaran ketiga helikopter itu. Tidak lama jaring listrik turun seketika dan menimpa pada gadis hingga dengan keadaan pingsan. Kelengahan untuk bebas malah sia-sia, sebelumnya para Intel FBI sudah melacak data gadis tersebut dengan menggunakan Arloji GPS 2.0, alat terbaru buatan Datuk Wolfie Jay. Gadis itu adalah Nico Westly, umur 19 tahun, tinggal di Kota Zaitun 2.0 atau kota buangan.

Setelah berhasil mendapatkan Nico, kini ketiga helikopter itu membawanya ke tempat amat jauh dan diasingkan, bahkan barang-barang sampah bikinan nya dibuang begitu saja demi menjaga ketertiban dunia dan orang lain tidak mudah mempengaruhi alat tersebut.

***
Kantor Cereptopia Com. Seorang pria berambut putih datang melihat kaca sambil memperhatikan kejahatan terkonyol di depan kantornya. Tidak lama seorang Jenderal FBI bintang lima datang menghampiri pria itu.

"Gimana, apakah arloji buatan ku sudah berjalan lancar? Lalu gadis sampah itu telah berhasil disingkirkan?" tanya Wolfie Jay.

"Iya, Pak. Semua berjalan lancar, berkat arloji baru buatan bapak sangat validasi untuk menangkap penyusup itu," balas Jenderal Kunjito.

"Hahaha, kau berhentilah untuk memujiku. Arloji itu tidak sempurna dengan apa yang aku pikirkan, masih ada alat lebih kuat dengan memusnahkan para sampah nan menjatuhkan ku. Bukan orang lain saja, tapi ada di sekitar lingkungan ku, hingga itulah aku membuat alat lebih tertutup. Selama ada Cereptopia, aku akan bebas melakukan apa pun."

Jenderal Kunjito kini diam saja, lalu ia mengganti dialog untuk berbicara pada Wolfie Jay.

"Pak, untuk tahun yang akan datang. Pulau ini mau dibuat seperti apa? Apakah keamanan FBI dengan Cereptopia akan semakin meningkat?"

"Em, apa yah. Sebaiknya kau jangan terlalu serius membahas tahun yang akan datang. Lebih baik kita menikmati tahun ini dengan bersenang-senang, apakah kamu mau minum di kolam pribadiku sambil merayakan keberhasilan arloji terbaru?"

"Ba-baiklah, Pak. Aku mau."

"Bagus, kalau begitu. Ayo kita pergi."

Datuk Wolfi Jay dan Jenderal Kunjito pun bergegas pergi menuju kolam pribadi dengan melewati lip.

Invalible V (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang