Kantor Cereptopia Com lantai dua kolam renang. Wolfie Jay sudah sampai di depan tangga, ia menaiki nya lalu mengambil handuk sembari melilitkan pinggul, kini otot roti perut Wolfie terlihat sangat jelas. Kemudian ia datang menghampiri Kunjito nan sedang menyantap beberapa kue basah.
"Yoo, gimana kue nya enak nggak, Kunjito?" tanya Wolfie.
"Iya, Pak. Enak sekali, lah bapak sudah selesai yah berenangnya?" balas Kunjito dengan bertanya kembali.
"Syukurlah kalau kamu suka. Em, iya sih soalnya kamu nggak mau mandi bareng sama aku. Jadi aku kecewa."
"Heh, maafkan aku, Pak. Sebenarnya aku tidak bisa melakukannya, bukan aku mau mengecewakan bapak."
"Iya, tidak apa-apa. Kau tidak usah khawatir."
Usai mengobrol, kini Wolfie Jay sambung mengenakan pakaian sebelumnya. Selama mereka berdua sibuk mengobrol, kini Barcade sibuk membersihkan kolam lalu menggantikan air baru setelah dipakai oleh tuan nya.
Selepas mengenakan pakaian, tiba-tiba Wolfie Jay menerima notifikasi darurat lewat arloji miliknya. Ternyata ada kekacauan di Kota Azaria 2.0, ditambah ia melihat kehadiran Nico Westly yang datang kembali.
"Kunjito, tolong segerakan semua robot FBI dan prajurit lainnya untuk mempertahankan Kota Azaria 2.0 dan singkirkan mereka dengan cepat," suruh Wolfie.
"Baiklah, Pak. Aku akan segera menyuruh mereka dengan keinginan bapak," balas Kunjito.
Wolfie Jay pun mengangguk, selepas menikmati anggur merah dan beberapa kue basah, mereka berdua kembali ke lantai paling atas untuk memantau keadaan Kota Azaria 2.0
***
Kota Azaria 2.0. Nico dan Retri telah sampai di Pulau Diamond 2.0, meskipun kota yang mereka hampiri bukanlah kota pusat, tapi Nico malah membuat strategi agar robot FBI bisa dihancurkan secara berkala.Kota Azaria juga termasuk kota buangan sebelum Kota Zaitun. Namun mayoritas penduduk Kota Azaria malah banyak menggunakan robot dengan menggunakan sinyal Cereptopia untuk sambung bekerja dan mencari orang agar tidak melarat kemiskinan.
Saat mereka tiba di tengah jalan, rombongan robot FBI datang untuk menghadang pergerakan mereka berdua, ada yang di atas dan just ada di bawah nan baru turun dari mobil sambil membawa senjata.
"Retri, kau fokus kan saja di bawah. Masalah robot di atas biar aku saja yang menyelesaikan nya," suruh Nico.
"Baiklah Nico, aku mengerti," balas Retri.
Kemudian Nico mengaktifkan arloji buatannya yang menghasilkan pancaran sinar laser, lalu ia menembak nya dengan satu per satu. Sedangkan Retri menggerakkan partikel batu hitam dengan membentuk bor, agar bisa menghancurkan robot sekaligus.
Selepas robot itu hancurkan secara bergantian, kini Retri agak kesusahan karena menghancurkan satu robot sangatlah sulit, kemudian Nico datang membantu dengan mengeluarkan pistol es dan membunuh robot di bawah satu per satu.
"Maafkan aku, Nico. Sepertinya puluhan partikel batu hitam ini tidak dapat menghancurkan semua robot satu per satu, lihat tubuhnya terlihat keras," ucap Retri.
"Iya, Retri. Tidak apa-apa, justru aku yang salah harusnya kita perlu banyak membutuhkan partikel batu hitam ratusan ribu agar bisa menyelesaikan tugas ini dalam sekaligus," balas Nico.
"Sekarang kita harus bagaimana?" tanya Retri.
"Kita akan kabur dari tempat ini, lalu pergi ke tempat aman untuk mengasingkan diri sebelum kehadiran tiga helikopter. Kemungkinan salah satu helikopter ada yang menggunakan alat untuk mencari identitas kita."
"Ba-baiklah."
Tidak lama ketiga helikopter datang kembali dengan membawa jaring listrik, sebab kesal melihat Nico datang kembali, lalu mereka berdua bergegas meninggalkan kota tersebut.
"Jenderal Kusumo, ada berapa penyusup yang datang ke Kota Azaria?" tanya Jenderal Kunjito.
"Ada dua orang, Pak. Satu Nico Westly dan satunya anonim belum dapat ditemukan, kemungkinan ia bukanlah penduduk di Pulau Diamond 2.0," balas Kusumo dengan menggunakan Aeris, sedangkan arloji deteksi yang ia gunakan tidak terlalu luas untuk introgasi tentang Retri masih bersifat anonim.
"Baiklah, kejar terus mereka berdua. Lalu kamu cari orang anonim itu sampai dapat, seperti nya kita harus mencari identitas aslinya dari mana?" suruh Jenderal Kunjito.
"Baiklah, Pak. Dengan keinginan bapak, kami akan terus mengejarnya dan menculik untuk di introgasi."
Selama tiga helikopter itu menyebrang, Retri dan Nico, mengaktifkan partikel batu hitam menjadi permadani lalu pergi meninggalkan ketiga helikopter dengan kecepatan penuh.
"Sialan, mereka cepat sekali kabur?!" kesal Jenderal Kusumo.
Baru saja habis video call dengan Jenderal Kunjito lalu berjanji mencari keberadaan Retri dan Nico, kini malah hilang sia-sia hingga ia mengingkari janjinya sendiri, membuat Kusumo kecewa dan pasrah ketika mendengar amarah Kunjito.
Dreet!
Dreet!
Suara notifikasi video call Kunjito masuk lewat Aeris milik Kusumo.
"Bagaimana, Jenderal Kusumo? Apakah kalian telah berhasil mendapatkan mereka berdua?" tanya Kunjito.
"Em, maafkan aku Jenderal Kunjito sebab telah melanggar janji. Sebenarnya mereka berdua sudah berhasil kabur, kemungkinan anonim dan Nico Westly sudah lebih baik dari sebelumnya," balas Kusumo.
"Kamu ini bagaimana?! Robot sudah banyak dikirim dan kamu telah menggunakan helikopter beserta jaring listrik, masa tidak berhasil mendapatkan mereka berdua? Sebenarnya aku nggak berniat untuk marah pada kalian, tapi aku yang akan kena marah dengan Pak Wolfie Jay. Intinya kau harus datang ke kantor untuk sebagai saksi, agar kemarahan Pak Wolfie Jay tidak melampiaskan padaku saja dan juga dirimu!" Jenderal Kunjito marah besar.
"Baiklah, Pak. Saya minta maaf, sebentar lagi saya akan tiba di sana." Kusumo menunduk.
Usai video call, Kusumo bersama rekannya kembali menuju Kantor Cereptopia Com untuk menemui Profesor Wolfie dan Jenderal Kunjito.
***
Kantor Cereptopia Com. Kevin baru saja selesai mengerjakan tugas kantor di depan monitor, tiba-tiba ia menemukan notifikasi terbaru dari berita Cereptopia News, dikabarkan Kota Azaria 2.0 sedang diserang kembali oleh Nico Westly bersama rekan barunya yang belum diketahui dengan sebutan anonim. Kemudian ia mencari siapa anonim tersebut. Saat menatap wajah itu, ia kembali dengan masa lalunya saat berhadapan Retri di Pulau Diamond, di mana ia sudah menyegel Retri ke Pulau Terlarang."Retri, bagaimana bisa ia bisa hidup kembali?!" kaget Kevin.
Selama Kevin sibuk mengobrol sendiri, tiba-tiba seorang gadis cantik dengan mengenakan kemeja hijau dan dasi pita datang menghampiri Kevin untuk meminta tolong input kan data nan telah ia bawa.
"Pak Kevin, ini saya bawa berkas dari senior, tolong diinput segera yah pak," ucap Shofi.
"Astaga, maafkan saya Bu Shofi. Baiklah, nanti saya kerjakan segera mungkin. Btw, ini deadline nya kapan?" tanya Kevin.
"Kalau bisa sebelum makan siang, Pak. Soalnya berkas ini lagi penting, buat rekap gaji Minggu depan," balas Shofi.
Kevin mengangguk sambil tersenyum, lalu ia mengerjakan tugas itu lewat komputer, sembari mengerjakan komputer kini Kevin masih kepikiran soal Retri. Setelah puluhan tahun dikurung dengan kaca air, "Mengapa ia bisa kabur? Siapa yang telah berani memecahkan kaca air sekuat itu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/347589498-288-k229434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Invalible V (Terbit)
FantasiaSetelah puluhan tahun, kini Pulau Diamond dan Pulau Sky telah bersatu hingga membentuk Pulau Diamond 2.0 yang didirikan oleh Datuk Wolfie Jay. Selain itu ia menciptakan Cereptopia sebagai sumber tenaga listrik pertama dengan menggunakan chip hingga...