Bab 3 || Balas Dendam

26 5 0
                                    

Kantor Cereptopia Com lantai dua bawah tanah. Wolfie Jay dan Jenderal Kunjito keluar bersamaan dari lift, kemudian robot Bacrade datang menyambut mereka berdua sembari menyodorkan segelas anggur merah beserta makanan pembuka mulut.

"Bip! Bip! Silakan di makan, Tuan," ucap Bacrade.

Wolfie dan Jenderal Kunjito bersamaan mengambil segelas anggur merah dan kue basah itu. Selanjutnya Wolfie berjalan menuju kolam.

"Terima kasih, Bacrade," balas Kunjito yang baru selesai mengambil segelas anggur merah beserta kue basah.

Bacrade tersenyum lewat kaca monitor dan menunduk kepala seolah menjadi pelayan yang terhormat. Usai meminum setengah anggur merah dan menyantap kue basah, Wolfie membuka semua bajunya hingga berceceran di lantai, lalu ia melompat ke kolam biru nan sangat jernih itu.

Brash!

"Ayo, Kunjito mandilah bersama ku," ajak Wolfi.

Selama Wolfie jay mengajak Kunjito mandi, kini Barcade mengambil pakaian Wolfie yang berceceran di lantai lalu diletakkan ke tempat kering.

"Tidak, Pak. Aku masih normal," balas Kunjito dengan menolak ajakan Wolfie, ia tahu bahwa Wolfie Jay mempunyai kelainan hingga tidak tertarik oleh wanita satu pun dan ia hanya tertarik pada lelaki saja.

"Hah, apa yang kau maksud? Kau tidak usah takut, aku tidak akan membuat hal-hal aneh kepadamu."

"Maaf, Pak. Aku tidak bisa, sebab aku barusan saja selesai mandi." Kunjito menolak secara halus.

"Em, baiklah kalau begitu." Wolfie kecewa. Kemudian ia berenang ke arah utara untuk menuju tangga. Selama Wolfie sibuk berenang, Kunjito duduk di kursi pantai sembari meminum anggur merah dan beberapa kue basah.

***
Forbidden Island. Nico dan Retri bersiap pergi menuju Pulau Diamond 2.0. kemudian Retri selalu bertanya-tanya tentang dunia yang sudah semakin maju.

"Nico, sudah berapa lama Pulau Diamond 2.0 itu berkembang? Lalu, kau sudah berapa lama menjaga batu cincin milikku ini?" tanya Retri.

"Em, kalau nggak salah sudah puluhan tahun, Retri. Semenjak Kota Diamond dilanda oleh awan hitam lalu semua manusia berubah menjadi zombie. Kebetulan aku baru pergi menuju Pulau Sky untuk menuju rumah temanku, lalu saat aku pulang dari Pulau Sky dan pergi menuju Pulau Diamond kini tidak ada satu pun manusia hidup di luar kota seolah dianggap kota mati, tapi masih ada beberapa orang yang  bertahan di dalam kota. Semua ini terjadi saat aku bertanya pada beberapa orang, asal mula kehadiran awan hitam oleh seorang anak kecil mirip seperti iblis. Setelah aku mengintrogasi beberapa orang di sana, aku malah menemukan cincin yang sangat berharga, bila ku gosok malah menghasilkan kekuatan super hingga saat inilah aku mulai terobsesi," jelas Nico.

"Jujur saja, kalau kau bertemu dengan iblis itu apakah kamu tidak takut? Oh begitu, terus Profesor Wolfie Jay, kau bertemu di mana?"

"Aku tidak takut, apalagi aku bertemu dengannya bisa berpeluang untuk ku  menguasai Pulau Diamond 2.0, lalu iblis itu kuberi semua permintaan nya sebagai tanda terima kasih. Aku sudah benci dengan perlakuan Profesor Wolfie Jay, ia berani membuang kami dengan alasan menolak sistemnya hingga hidup menderita sebab tak punya uang."

"Baguslah kalau begitu. Sebenarnya apa yang kau katakan mengenai anak kecil berbentuk iblis itu adalah aku. Aku berjanji menepati keinginan mu, lalu aku  telah berterima kasih sebab menyelamatkan nyawaku, mungkin kalau aku tidak menemukan dirimu. Aku akan selalu sesak di dalam air, untung saja aku iblis jadi tidak akan mati segampang itu, namun aku malah kehilangan semua kekuatan oleh musuh bebuyutan. Entah apakah ia masih hidup atau telah tiada? Aku tidak meminta banyak kepadamu, aku hanya ingin mengambil kekuatan dan membalas dendam kepadanya."

"Sudah ku tebak kalau kau memang lah, iblis. Aku memang berpura-pura menjadi bodoh hanya untuk memastikan saja. Baiklah, terima kasih sudah membantu semoga kita bekerja sama dengan baik. Kira-kira musuh bebuyutan mu itu siapa?"

"Kau benar-benar orang cerdik, emang pantas kau ingin menjatuhkan Cereptopia. Dia adalah Arslan Diamond, semua kekuatan ku diserap olehnya, hingga aku tidak berdaya lagi."

"Arslan Diamond, sepertinya aku tidak asing mendengar nama itu. Kalau nggak salah dia adalah Raja Diamond angkatan ketiga dan ia mati dikutuk oleh anaknya sendiri, lalu anaknya bunuh diri dengan melompati kawah gunung berapi."

"Iya, dia telah mati tapi beberapa tahun  kemarin aku masih bertemu dengannya. Anaknya itu aku yang rasuki, tapi aku sangat kesal dengan pemikiran yang pendek hingga memutuskan bunuh diri, padahal aku sudah semangat menguasai Dunia Invalible dan merebut batu kristal merah tersebut."

"Oh, begitu terima kasih yah sudah menjelaskan semua itu kepadaku. Mungkin kalau ia masih hidup, maka kita akan bekerja sama untuk mengalahkan nya dan mencuri batu kristal merah itu kembali."

Retri tersenyum dan memeluk tubuh temannya, "Terima kasih, Nico."

Selepas saling mengobrol, kini mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju Pulau Diamond 2.0, dengan menggerakkan baru partikel hitam seperti papan permadani.

***
Kring!

Suara alarm pukul sepuluh pagi berdering kencang hingga berdekatan dengan telinga Rara, kemudian ia terbangun dari tidurnya sembari mengumpul semua nyawa. Tidak lama, Nemco datang masuk ke dalam kamar Rara dengan menyetel dokumen voice suara dari Kevin

'Selamat pagi anakku, ayah mau pergi kerja yah.'

"Iya ayah, hati-hati di jalan," balas balik Rara pada Nemco, kemudian pesan suara Rara dikirim lewat Aeris milik Kevin.

Selama Kevin sibuk bekerja, kini ia menerima voice suara dari Nemco lewat Aeris, sembari mendengar suara Rara membuat nya sedikit semangat untuk bekerja.

Selepas membalas voice Kevin, Rara bangkit dari tidurnya, lalu ia berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya agar tetap fresh. Sebelum merakit robot, ia mengambil Black Card milik Kevin untuk membeli cemilan, makan siang dan soda strawberry dengan mengisi perutnya nan kosong.

Saat Rara keluar dari rumah, ia malah berjalan kaki menuju minimarket terdekat. Saat masuk ke tempat itu ia mengambil mangkok mie ramen, chiki kentang dan dua kaleng soda strawberry. Usai berbelanja ia lanjut menuju rumah lalu mengerjakan robot yang 15% lagi akan selesai.

***
Kota Zaitun 2.0. Arjen dan Aura telah sampai di dalam rumah, sebelum masuk mereka berdua telah disambut robot Chibli yang dirakit oleh Arjen untuk menemani Aura di rumah, agar adiknya tidak cepat bosan dan kesepian. Selain itu, Chibli dibuat sistem mengerjakan rumah sehari-hari dan melatih Aura agar tidak bermalas-malasan, selama Arjen sibuk bekerja.

Sebelum pergi menuju tempat kerja, Arjen meninggalkan senjata nya dan mengenakan seragam kerja untuk mencari uang.

"Dik, kakak mau kerja dulu yah. Kalau ada apa-apa hubungi aja kakak, awas jangan malas-malasan entar kakak tanya sama Chibli," ucap Arjen.

"Iya kak, iya. Hati-hati di jalan yah, cari uang banyak-banyak agar aku bisa isi stok soda strawberry banyak-banyak," balas Aura.

"Iya."

Selepas saling mengobrol, Arjen pun meninggalkan mereka berdua, lalu pergi menuju tempat kerja dengan menaiki sepeda motor terbang.

Invalible V (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang