Kota Zaitun 2.0. Nico dan Retri telah bersiap untuk mengatur strategi dengan menculik salah satu jenderal, sembari menanyakan keberadaan Cereptopia. Namun mereka akan pergi ke kota pinggiran agar tidak kewalahan menghadapi ratusan robot, bahkan partikel batu hitam mereka dapat masih kurang.
"Retri, apakah kau sudah siap untuk menculik salah satu jenderal?" tanya Nico.
"Iya, Nic. Aku siap siaga, baiklah sekarang kita akan pergi ke mana?" tanya balik Retri.
"Baguslah kalau begitu, kita akan pergi ke Kota Zamaria. Kota pinggiran ketiga di arah timur dari Kota Cereptopia Com," ajak Nico.
Retri mengangguk sambil tersenyum, kemudian mereka berdua bergegas menuju Kota Zamaria dengan membuat batu partikel hitam menjadi permadani.
***
Kota Cereptopia Com. Profesor Wolfie Jay yang mengenakan kemeja putih, dasi dan jas beserta celana dasar biru tua berdiri menghadap depan kaca kantor sambil memperhatikan luar kantor, aktivitas manusia dan lalu lintas semua orang sedang bekerja. Tidak lama Jenderal Kunjito datang dari lewat lip, ia berjalan menghampiri Wolfie Jay."Selamat pagi, Pak Wolfie Jay," sapa Jenderal Kunjito.
"Selamat pagi juga, Kunjito. Sepertinya kamu nampak berbeda hari ini, bagaimana dengan keadaan kota, apakah sekarang baik-baik saja?" tanya Wolfie Jay.
"Sekarang sedang baik-baik saja, tapi untuk selanjutnya, tidak tau harus berbuat apa? Ini saja soal Nico Westly dan wanita anonim belum berhasil di dapat, kemungkinan mereka akan membuat kekacauan dari salah satu kota," tebak Kunjito.
Selama mereka berdua sibuk mengobrol, tiba-tiba arloji keamanan milik Kunjito berbunyi kencang menandakan bahwa kota tidak baik-baik saja, lokasi kota tersebut ada di Zamaria 2.0. Kebetulan lokasi tersebut dijaga oleh Jenderal Ajira bintang 1.
"Hahaha ... sesuai perkataan mu, Nico Westly dan wanita anonim pasti akan datang kembali. Sekarang suruh Jenderal Ajira untuk menculik mereka berdua, agar kita bisa introgasi pada wanita anonim itu," suruh Wolfie Jay.
"Baiklah, Pak. Saya akan memerintah nya untuk menculik mereka berdua," balas Kunjito.
***
Selepas mandi, Kevin keluar dengan telanjang setengah dada dan handuk di lilit pinggang dengan erat, lalu ia melihat Rara yang sedang sarapan nan ditemani Nemco dan Xtrobot."Selamat pagi, Anakku," sapa Kevin.
"Selamat pagi juga, Ayah," balas Rara dengan berhenti sejenak sarapan dan memandang Kevin sebentar, kemudian ia sambung menyantap sarapan lagi.
Kevin pun tersenyum, selanjutnya ia datang menghampiri Rara yang sibuk menyantap sarapan nya.
"Ngomong-ngomong robot baru mu punya teman juga, ayah saja kaget kirain Xtrobot itu adalah robot jahat yang diam menyelinap masuk ke rumah," ucap Kevin.
"Iya ayah, itu sudah ku perbaiki sistemnya agar Nemco tidak sendirian. Meskipun aku jarang keluar rumah, melihat Nemco sendiri sibuk bekerja membuatnya jadi kesepian, selain itu robot Xtrobot bisa melindungi ku dari marabahaya sedangkan Nemco adalah robot rumah yang gemar bekerja. Dia bukanlah robot jahat, Yah. Sebelum mengenal orang, ia harus scanning sebentar," balas Rara.
"Baguslah kalau begitu, ayah bangga pada mu nak. Tapi, dipikir-pikir apakah kamu bisa buatkan robot untuk ayah," pinta Kevin.
"Ayah, mau robot apa?" tanya Rara.
Kevin diam sejenak dan sulit untuk mengatakan nya. Rara pun makin penasaran mengapa Kevin diam begitu saja, ditambah ia meneteskan air mata.
"Apakah kamu bisa bikin robot ruang waktu, agar ayah bisa bertemu dengan ibu mu kembali," balas Kevin tak berhenti meneteskan air mata.
Kemudian Rara datang menghampiri Kevin sambil menolak secara halus.
"Maafkan aku yah, kalau soal itu aku tidak bisa. Kalau aku menginginkan nya mungkin sudah lama aku buat, karena aku tidak bisa jadi ku buat Nemco seperti ibuku meskipun hanya 25/100% sifatnya yang kutahu," ucap Rara seraya merangkul tubuh Kevin yang telanjang setengah dada.
Kini Kevin kaget kembali, ketika merasa hangatnya dari pelukan Rara. Selama mereka merangkul tiba-tiba handuk Kevin malah melorot, ditambah ia tidak memakai celana dalam hingga takut dilihat oleh Rara secara terang-terangan. Sedangkan Nemco dan Xtrobot merasa tersentuh melihat ayah dan anak saling merangkul.
"Nak, bisa nggak pelukannya jangan dilanjut lagi dan mohon kamu berbalik ke belakang dulu. Soalnya handuk ayah melorot, mana ayah lupa pakai celana dalam," pinta Kevin dengan hal konyol.
"Heh? Maafkan aku yah, lagian ayah bikin sedih aja." Rara dengan sigap membalik ke belakang. Kevin yang telanjang bulat hingga benjolan panjang terlihat oleh jelas sama Nemco dan Xtrobot.
"Wah, besar banget," celetuk Nemco.
Kemudian Kevin menarik handuk dan melilitnya dengan kencang.
"Tuan, itu tadi apa?" tanya Xtrobot.
"Itu adalah alat vital untuk menghasilkan bibit," balas Nemco.
"Kok, kita nggak punya?" heran Xtrobot.
"Karena kita robot, kalau kita punya itu. Maka Nyonya Rara sudah buat robot AI."
Selama mereka berdua sibuk mengobrol dan membahas hal-hal aneh, kini Rara malah merengek sebab nggak bisa menikmati sarapan lagi.
"Ayah, sudah selesai belum pakai handuknya. Rara mau sarapan nih?!" kesal nya.
"Iya, nak sudah. Maafkan ayah yah karena terlalu lama menunggu, biasanya habis mandi ayah selalu pakai celana dalam. Ya sudah lanjuti aja sarapan nya, ayah mau berpakaian lalu lanjut bekerja."
"Lain kali pakai celana dalam, Yah. Untung Rara bisa memahaminya, kalau ada orang lain masuk nanti malah tambah malu, lalu robot FBI datang sambil melihat robot-robot ilegal kan bisa gawat."
"Jangan berbicara seperti itu, sebab semua adalah doa. Sudah ayah mau ke kamar, tiga puluh menit lagi mau masuk kantor. Ayah, nggak mau terlambat lagi, nanti malah potong gaji.
"Iya, Yah."
***
Kota Zaitun 2.0. Arjen Sky yang tertidur nyenyak tiba-tiba bangun sebab mendengarkan suara alarm nan begitu kencang. Kemudian ia bangkit dari tidurnya sambil mengumpul semua nyawa, lalu ia sambung olahraga kecil agar tubuh tidak terlalu kaku.Saat Arjen keluar dari kamar, kini ia melihat Aura yang baru saja sarapan berupa mie ramen dan selalu ditemani soda strawberry, kemudian Chibli menyiapkan semangkuk mie ramen untuk Arjen.
"Selamat pagi Aura, Chibli," sapa Arjen.
"Selamat pagi, Tuan Arjen. Yuk tuan silakan sarapan dulu, nanti kalau dingin nggak enak lagi," balas Chibli sambil mengajak, sedangkan Aura malah sibuk menyeruput soda strawberry.
"Baiklah, terima kasih banyak Chibli. Sebab telah menyiapkan sarapan untukku."
Arjen bergegas duduk di samping Aura, untuk menikmati mie ramen dan teh matcha. Usai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, Chibli melanjutkan kegiatan bersih-bersih di rumah.
Selepas menyantap sarapan, Arjen dan Aura duduk di teras luar, kemudian mereka melanjutkan lari pagi untuk menghirup udara segar. Namun Aura tak pernah lepas dengan membawa sekaleng soda strawberry, sebab minuman itu adalah favoritnya sehari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invalible V (Terbit)
FantasySetelah puluhan tahun, kini Pulau Diamond dan Pulau Sky telah bersatu hingga membentuk Pulau Diamond 2.0 yang didirikan oleh Datuk Wolfie Jay. Selain itu ia menciptakan Cereptopia sebagai sumber tenaga listrik pertama dengan menggunakan chip hingga...