Bab 8 || Robot Pelindung

19 5 0
                                    

Kota Zaitun 2.0. Setelah melamun tentang masa lalu kehilangan seorang ayah, membuat Arjen selalu membasahi wajah nya. Kini ia sudah belajar dewasa selepas mendengarkan perkataan Arsen nan harus ditanggung jawabkan. Kemudian Arjen berjalan menuju kamar Aura sambil membawa makanan sisa dari toko pekerjaan nya.

Sebelum masuk ia malah mendengarkan suara tembakan yang sangat nyaring, lalu beberapa soda strawberry berserakan di meja. Melihat tingkah adiknya malas-malasan membuat Arjen hanya  geleng-geleng kepala.

Piw!  Piw!

"Ambil ini, rasakan ini manusia sialan. Bentar lagi aku akan menang!" teriak Aura.

Ceklek!

Suara pintu terbuka, kemudian Aura mempause game sebab kedatangan Arjen yang membawa sebungkus makanan.

"Asik banget, Dik Aura main apa? Eh, itu kenapa kaleng soda strawberry tidak buang ke kotak sampah? Padahal kakak sudah siapkan," tanya Arjen dengan kepala dingin.

Setelah itu, Aura mengambil beberapa kaleng soda strawberry lalu ia masukkan ke kotak sampah. Ia tahu kalau Arjen bakalan marah, sebab sabarnya setipis tisu. Arjen pun tersenyum melihat Aura bertindak cepat atas kesalahannya.

"Ini aku main game perang, Kak. Baru tiga puluh menit yang lalu main," balas Aura dengan berbohong.

"Apa iya?" Arjen meragukan Aura. Kemudian Chibli datang menghampiri mereka berdua dengan membawa segelas teh matcha untuk Arjen.

"Bip! Bip! Ini tuan teh matcha nya," ucap Chibli dengan menyodorkan segelas teh matcha.

"Terima kasih banyak, Chibli. Chibli, apa benar kalau Aura bermain game sudah habis tiga puluh menit yang lalu?" tanya Arjen.

Kini Aura melotot melihat robot dan Chibli takut melihat pandangan Aura yang mengerikan itu. Kemudian, Arjen memperhatikan robot nan menghadap ke belakang.

"Sudah Chibli kau tidak usah takut, sekarang aku tuan mu dan aku yang telah menciptakan diri mu," ucap Arjen, agar ia tidak takut pada Aura.

"I-iya tuan. Em, Nyonya Aura bermain game sudah empat jam yang lalu," balas Chibli.

"Hah, empat jam? Aura apakah kau ini tidak tau waktu. Kakak akan izinin main game cuman dua jam, mulai sekarang kamu tidak usah main game online lagi. Sudah berbohong dan malas-malasan, apakah kau tidak ingat apa yang papa katakan? Kamu itu bukan anak kecil lagi, jadi harus bertingkah menjadi orang dewasa!" Arjen mengancam Aura.

"Huaaa ... maafkan aku, Kak. Heh, jangan gitu kak tanpa game aku akan bosan selalu."

"Sudah berhentilah merengek, kali ini kakak maafkan tapi jangan diulangi lagi. Kakak akan kasih kesempatan, kalau kamu melanggar dan mengancam Chibli untuk berbohong, maka kakak jual game ini dan ganti playbook dengan memperbanyak membaca. Sekarang ayo kita makan malam," jelas Arjen. Karena terlalu banyak apa yang ia katakan, membuat nya menyeruput segelas teh matcha.

"Iya kak, aku berjanji."

Kemudian mereka berdua bergegas menghabiskan sisa makanan itu, lalu Arjen meminum teh matcha dan Aura meminum sekaleng soda strawberry.

***
Setelah keberangkatan Kevin menuju kamar sambil membawa Nemco untuk mengurut tubuhnya. Kini pukul dua belas malam, Rara telah berhasil menciptakan robot terbarunya, lalu ia memencet tombol power on. Saat robot dihidupkan kini ia membuka mata dengan perlahan meskipun masih keadaan Beta.

Sebelum mengenal seseorang, robot itu scanning seketika. Kemudian ia menganggap orang pertama kali tersebut adalah pemiliknya.

"Selamat datang di duniaku, Xtrobot. Perkenalan aku Rara Wijaya," sapa Rara.

"Terima kasih, Nyonya Rara," balas Xtrobot.

Rara sangat senang sebab robot ciptaannya telah tercapai. Selama mereka berdua sibuk memperkenalkan diri, kini Nemco keluar dari kamar karena Kevin sudah tertidur nyenyak, ia pun kaget melihat Rara yang sibuk berbicara dengan robot baru itu.

"Nyonya Rara, siapa robot itu?" tanya Nemco.

"Ini dia adalah teman baru mu, Nemco. Namanya Xtrobot," balas Rara.

Sebelum memperkenalkan diri, Xtrobot scanning robot Nemco sementara. Ternyata Nemco adalah robot baik dan bekerja di rumahan.

"Identifikasi sudah selesai, salam kenal robot Nemco. Senang bertemu dengan mu, saya harap kita bisa bekerja sama untuk Nyonya Rara," sapa Xtrobot.

"Salam kenal juga, Xtrobot."

"Sudah kalian berdua, berteman baik yah. Aku sudah ngantuk nih, tolong jaga rumah dengan baik," ucap Rara.

"Baik, Nyonya," balas bersamaan.

Kemudian Rara pergi menuju kamar tidurnya, sedangkan Nemco dan Xtrobot melanjutkan perkenalan satu sama lain.

***
Selama Kevin duduk di halte sambil menunggu kehadiran Mija, tiba-tiba wanita lain yang persis dengan Mija datang memanggilnya sebutan Arslan.

"Arslan? Arslan?" panggil wanita itu mengenakan gaun putih.

Kevin pun kaget lalu ia menoleh ke belakang, terus wanita itu makin mendekat dan langsung mencium bibir nya.

"Sayang, kau ke mana saja? Aku sudah lama menunggu mu, tolong selamatkan aku sayang," ucap nya dengan meminta tolong.

"Heh, kenapa kamu mencium bibir ku? Apakah kamu salah orang? Siapa kau, lalu mengapa kau memanggilku sayang? Emang selama ini kita pernah bertemu?" heran Kevin.

"Arslan, aku ini adalah istrimu Rosalina Sky. Cinta pertama mu, apakah kau tidak lupa saat melakukan ciuman pertama di depan Kerajaan Bayangan Hitam. Ayo pergilah bersama ku dan selamat kan aku dari orang yang jahat, aku mau pulang bersama mu," balas Rosalina.

"Arslan? Rosalina? Apa yang kau maksud, aku tidak mengerti."

"Sayang, tolong berhentilah untuk bersandiwara dan ayo bantu aku bebaskan dari kegelapan ini."

Kring!

Suara alarm pukul enam pagi berdering, Kevin pun terbangun dari tidurnya. Entah berantah mengapa mimpi malamnya bisa bertemu dengan wanita bergaun putih. "Siapa dia, mengapa dia ingin meminta tolong padaku? Apakah aku pernah bertemu dengan nya? Ya Tuhan, ini ada apalagi."

Setelah Kevin berbicara sendiri, tiba-tiba Nemco dan Xtrobot datang menghampiri Kevin yang sedang bangun tidur.

"Selamat pagi, Tuan Kevin," sapa mereka berdua. Kemudian Nemco memberikan sepiring roti sandwich dan Xtrobot memberikan segelas susu.

"Selamat pagi, Nemco. Lah, ini robot dari mana?" balas Kevin, lalu ia heran melihat Xtrobot.

"Salam kenal, Tuan Kevin. Perkenalkan nama saya Xtrobot, saya adalah robot keamanan untuk Nyonya Rara, apakah tuan adalah ayahnya Nyonya Rara?"

"Xtrobot? Ah, aku baru ingat. Salam kenal, yah. Tolong jaga anakku baik-baik semoga kalian kompak selalu. Iya, aku adalah Ayahnya Rara."

"Baiklah, Tuan. Amanah mu akan tetap berjalan dan aku tetap selamanya untuk mendampingi Nyonya Rara dari marabahaya."

Kevin mengangguk  tersenyum, selanjutnya Nemco dan Xtrobot pergi meninggalkan Kevin yang sedang sarapan pagi.

"Huh, robot di rumah makin nambah saja. Coba saja aku punya ingatan Rani, mungkin ia ada di sini menemaniku dan Rara, meskipun dia adalah robot. Tetapi, gara-gara perbuatan Retri, ia malah menjadi zombie dan terbakar dengan sinar matahari," batin Kevin.

Selepas sarapan, Kevin bergegas menuju kamar mandi sambil membawa handuk, sebab hari ini adalah hari terakhir kerja di Minggu ini dan besok ia akan tidur seharian.

Invalible V (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang