Kota Zamaria 2.0. Nico Westly dan Retri telah sampai di tengah kota dengan menggunakan permadani partikel batu hitam, kehadiran mereka menandakan sinyal bahwa sudah dilacak oleh robot pengintai milik Profesor Wolfie Jay. Kini ratusan robot FBI, robot AI turun dari mobil dan ketiga helikopter yang dipimpin oleh Jenderal Ajira bintang satu.
"Lihat itu, Retri. Ada Jenderal Ajira bintang satu, apakah kamu bisa menculiknya dengan menggunakan ratusan partikel batu hitam?" tanya Nico sambil menunjuk ke Ajira nan berada di dalam helikopter.
"Oh begitu, ia terlalu tampan yah. Baiklah, aku akan tetap berusaha untuk mendapatkan nya," balas Retri.
"Bagus kalau begitu, kau fokus dengan ketiga helikopter dan ratusan robot ini biar aku selesaikan menggunakan pistol es yang bertahan seharian." Nico mengatur strategi.
Retri pun mengangguk, kemudian mereka berdua beraksi untuk menyelesaikan rancangan, ketiga helikopter itu juga membawa jaring listrik untuk mencuri mereka berdua. Selanjutnya Nico membekukan semua robot agar tidak bergerak dan tidak menganggu pergerakan Retri.
Piw! Piw!
Selepas membeku semua robot. Kini ratusan partikel batu hitam terbang menghadang pergerakan Jenderal Ajira dan kedua helikopter tersebut. Helikopter pertama berhasil dihancurkan lewat baling-baling, lalu helikopter itu berhasil memutuskan jaring-jaring listrik. Selanjutnya helikopter kedua hancur karena pengeboran partikel batu hitam, hingga helikopter jatuh mendarat sambil memutuskan jaring-jaring listrik.
Setelah kehilangan dua helikopter, kini Jenderal Ajira sebagai pilot helikopter terakhir tidak punya siapa-siapa, tidak lama ratusan partikel batu hitam menghalang pergerakan Ajira, kini lingkaran batu itu makin mengecil sebab ingin menculik dirinya. Kemudian Aeris miliknya selalu berbunyi sebab sering mendapatkan panggilan Jenderal Kunjito, saat Ajira mau mengangkat panggilan itu tiba-tiba tubuhnya tercekik batu partikel hitam lalu ia pingsan, sedangkan Aeris miliknya terlepas jatuh bersamaan dengan helikopter yang ia kendarai.
Kini Nico Westly dan Retri telah berhasil menyelesaikan rancangan dibuat. Semua robot membeku dan Jenderal Ajira telah berhasil disekap untuk menanyakan keberadaan Cereptopia. Kemudian mereka bertiga pulang menuju markas rahasia milik Nico nan berada di Kota Zaitun 2.0.
***
Hari ini Kevin mengenakan kemeja putih, dasi dan celana dasar berwarna cokelat. Sembari ia sibuk menyisir rambut dan memberikan semprotan minyak wangi, lalu ia keluar melihat Rara yang sedang menyantap cemilan sambil menonton televisi."Nak, ayah pergi kerja dulu yah," ucap Kevin.
"Iya, Yah. Hati-hati di jalan yah, jangan lupa nanti malam bawa makanan," balas Rara.
"Tuan Kevin, hati-hati di jalan yah dan semangat bekerja," tanggap Nemco.
Sedangkan Xtrobot diam saja sambil menonton televisi.
"Baiklah, Nak. Terima kasih banyak Nemco sebab telah memberi semangat kepadaku." Kemudian Kevin bergegas pergi keluar sambil membawa koper, tidak lupa ia memakai Aeris dan motor terbang milik Rara dengan menggunakan tenaga listrik Cereptopia.
***
Kota Zaitun 2.0. Arjen dan Aura sibuk lari pagi di pinggiran kota, selama mereka berlari tiba-tiba Arjen menerima pemberitahuan berita hangat bahwa ada kekacauan di Kota Zamaria, asal muasal kejadian itu adalah perbuatan Nico Westly dan wanita anonim. Arjen ingin tahu siapa wanita anonim itu. Kemudian Arjen berhenti sebentar dengan membicarakan wanita tersebut dengan keadaan diam, lalu Aura kaget melihat kakaknya yang diam saja."Kak, ayo kita lari? Apa kita sudah selesai larinya?" ajak Aura.
"Astaga, maafkan aku dik. Ini kakak lagi mendapat berita hangat di Kota Zamaria. Nico Westly dan wanita anonim datang kembali membuat kekacauan, ditambah kota tersebut sedang dijaga ketat oleh Jenderal Ajira, semoga saja Jenderal Ajira bisa mengalahkan mereka berdua," jelas Arjen.
Kini Aura hanya diam saja dan tidak peduli apa yang dikatakan oleh Arjen. Semenjak ia tinggal di pulau baru, Aura telah kehilangan teman kecilnya, lalu ia membatasi hidup sosialnya di rumah bersama Chibli dan kakaknya — Arjen.
"Dik, kita pulang yuk. Kakak mau kerja," ajak Arjen.
"Lah, kok cepat banget kak? Bukannya kakak kerja masuk siang hari ini?" heran Aura.
"Soalnya ada masalah penting, Dik. Ini demi keuangan kita, kalau kakak nggak datang nanti kamu nggak akan minum soda strawberry setiap hari," balas Arjen dengan berbohong, lalu mendapatkan objek nan tak pernah dilepas oleh Aura untuk sebagai ancaman.
"Heh, ya sudah ayo kak kita pulang." Aura ketakutan, kalau ia nggak akan minum soda strawberry selama nya. Arjen sangat senang, namun di lain sisi ia malah penasaran dengan keadaan Kota Zamaria untuk memastikan apakah Jenderal Ajira berhasil mendapatkan Nico Westly dan wanita anonim.
***
Sesampai di markas milik Nico, kini Nico Westly dan Retri sangat senang sebab telah berhasil membawa Jenderal Ajira dengan keadaan pingsan, namun Retri malah suka dengan pria itu dengan ketampanan nya membuat Retri banyak berimajinasi untuk mau diapakan Jenderal Ajira tersebut.Selanjutnya Ajira ditempatkan di kursi, lalu ia diikat dengan rantai besi agar ia tidak mudah kabur. Kemudian semua alat dilepas dan dihancurkan dengan menggunakan alat menjadi partikel batu hitam, alasan dibuat hancur agar mereka tidak dilacak oleh siapa pun. Tidak lama Ajira sadar dari pingsannya, ia yang duduk dengan kondisi lemah nggak bisa apa-apa.
"Aku, ada di mana?" tanya Jenderal Ajira dengan kepala keadaan pusing.
"Hahaha ... kau ada di tempat yang sangat rahasia, bahkan manusia lain tidak akan ada nan bisa mencari mu," balas Nico.
"Ahh, ganteng banget jenderal ini. Lihat biji matanya berwarna hijau ibaratkan seperti batu zamrud," batin Retri.
"Hah, mengapa kau mau membawa ku ke sini? Terus ke mana Aeris dan alat-alat teknologi ku, tolong aku mau pulang." Ajira meronta-ronta untuk melepaskan diri dari rantai besi.
"Diam, bisa nggak kau tidak meronta-ronta begini. Nanti lama-lama ku bunuh kamu. Alasan aku membawa mu ke sini, karena aku menanyakan keberadaan Cereptopia. Apakah kamu tahu di mana keberadaan Cereptopia sekarang? Tolong jawab jujur, kalau kamu bohong maka akan terjebak di sini selamanya sampai mati, mengerti!"
Jenderal Ajira diam sejenak sebab takut mendengar ancaman Nico, gimik Nico hampir sama seperti Jenderal Kunjito.
"Maafkan aku, Nyonya. Baiklah aku akan menjawabnya, sebelum itu tolong lepaskan aku dari sini. Nanti kita bicara dengan baik-baik."
"Kau tidak usah banyak basa-basi tolong ceritakan saja di sini, kalau kamu nggak mau jawab maka ku bunuh!"
"Heh, aku tidak tahu keberadaan Cereptopia, Nyonya. Aku tidak pernah datang ke kantor pusat, aku hanya bertugas di Kota Zamaria."
"Kau pasti berbohong kan!" kesal Nico dengan menggenggam erat dagu Jenderal Ajira.
"Sudah, Nico. Kau jangan terlalu memaksa kepadanya. Aku yakin dia sudah berbicara jujur. Lebih baik redakan rasa kesal mu sekarang. Kau percuma teriak-teriak kalau dia tidak tahu." Retri yang menengah perdebatan mereka.
Kemudian Nico pergi menuju kamarnya dengan meninggalkan Retri dan Jenderal Ajira di ruangan tersebut, lalu Retri datang menggoda Jenderal Ajira.
"Sayang, kau tidak usah takut dengan kata-kata Nico. Aku akan tetap menyelamatkan dirimu, asalkan kamu sudah menjadi milikku," ucap Retri. Ajira pun kaget melihat Retri yang sangat mempedulikan dengan dirinya, lalu ia kebingungan mengapa Retri berbicara seperti itu. Apakah ia suka kepada ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Invalible V (Terbit)
FantasySetelah puluhan tahun, kini Pulau Diamond dan Pulau Sky telah bersatu hingga membentuk Pulau Diamond 2.0 yang didirikan oleh Datuk Wolfie Jay. Selain itu ia menciptakan Cereptopia sebagai sumber tenaga listrik pertama dengan menggunakan chip hingga...