27

1.7K 212 27
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Hari terus Berganti, Sadewa masih bekerja pada Adi. Entahlah, tapi Sadewa menyukai pekerjaannya ini. Dia tidak pernah Cuti lagi sekarang, karena sebentar Lagi Nakula akan Melahirkan.

Ya, Sadewa bahkan sering lembur untuk mendapatkan Uang Tambahan untuk Persalinan Nakula. Benar-benar Suami yang bertanggungjawab.

"Wa, Udah. Besok lagi" ucap Adi

"Bentar Bang tanggung"

"Tapi ini udah jam 8 Wa, kasian Nakula sendirian dirumah"

Sadewa pun keluar dari bawah Mobil yang dia kerjakan, kemudian melihat kearah jam dan benar sudah jam 8 Malam.

"Astaga!"

"Kan, udah besok lagi, sekalian Bengkelnya mau Gue tutup" ucap Adi

Sadewa hanya mengangguk, seperti biasa dia akan mandi dan berganti pakaian terlebih dulu. Sedangkan Adi menutup Bengkelnya, dibantu oleh Pegawainya yang lain.

Tidak lama kemudian Sadewa kembali, dan sudah dalam keadaan Bersih dan Wangi. Dia membereskan pakaian Kotor miliknya, dan memasukkan kotak bekal yang selalu disiapkan Nakula untuknya.

"Wa"

"Iya Bang"

"Ini Gaji Lo bulan ini, dan ini untuk kalian" ucap Adi menyerahkan Amplop Coklat pada Sadewa dan yang lainnya.

"Thanks ya Bang" ucap Sadewa

"Sama-sama, Nakula kapan Operasinya?"

"Dua Minggu lagi, Do'ain lancar ya Bang. Sumpah Gue takut banget" ucap Sadewa

"Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak, cukup pikirkan semuanya akan baik-baik saja"

Sadewa mengangguk, dia pun berpamitan pada Adi dan yang lainnya untuk pulang lebih dulu karena sejak tadi perasaannya mulai tidak enak.

Diperjalanan Sadewa merasakan ada seseorang yang mengikutinya, tapi dia tidak mengindahkannya dan fokus pada jalanan.

Tapi tidak lama kemudian, ada beberapa Motor Sport yang menghadangkan. Sadewa yang terkejut pun mengerem mendadak motornya, dan hampir terjatuh.

"Woyy, Brengsek Lo!" Teriak Sadewa

Pemuda-pemuda yang menghadangnya turun dari motor mereka, tanpa melepas Helm yang mereka pakai.

Begitupun dengan Sadewa, dia pun ikut turun dan menghampiri segerombolan pemuda itu.

"Apa maksud Lo, Hah!" Teriak Sadewa

Terdengar suara Tawa dibalik Helm tersebut, salah satu pemuda menghampiri Sadewa.

"Serahin duit Lo!"

Sadewa mengerutkan keningnya, darimana pemuda itu kalau dirinya memiliki Uang, pikirnya.

THE BERANDAL'S [TaeKook (AU)]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang