Chapter 3. GO HOME

285 31 1
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa sebulan terlewatkan. Saatnya mereka harus merelakan udara Alexandria mulai saat itu.

Dengan penerbangan pribadi, fasilitas perusahaan tempat Pak Farhan bekerja. Ekslusif penerbangan hanya memakan waktu tempuh yang cukup singkat. Tepat sore hari mereka telah sampai di Airport Indonesia.

Hiruk pikuk Jakarta pun menyambut. Menemani perjalanan mereka menuju rumah lama mereka. Rumah yang bertahun-tahun dihuni oleh ART dan supir kepercayaan mereka. Mereka sudah mengabdi sejak Pak Farhan dan Bu Merlin memutuskan untuk menikah.

Mereka adalah Bi ina dan Pak Joko. Bak rumah sendiri, mereka menjaganya dengan sepenuh hati.

Sore itu, Bi Ina tak sabar menunggu kepulangan majikannya. Ia tampak bersemangat menyiapkan jamuan makan malam untuk menyambut keluarga Pak Farhan.

Kemacetan Jakarta pun tak terhindari, Bi Ina sudah memprediksi hal itu. Tepat sesuai prediksi Bi Ina. Pukul 19.06 mereka telah sampai di rumah.

Suara klakson terdengar dari balik pagar rumah Pak Farhan. Ya, itulah klakson mobil keluarga yang dibawa oleh Pak Joko untuk menjemput keluarga Pak Farhan di Bandara.

Dengan penuh semangat, Bi Ina pun bergegas membuka pintu gerbang. Mobil Pak Joko perlahan masuk ke halaman rumah. Secara bersamaan Bu Merlin dan Pak Farhan turun dari mobil. Sambutan heboh ala ART pun menggema.

"Ibu.. Bapak.. Aduh makin cantik aja bu! " Ucap Bi Ina sembari ia memeluk Bu Merline dengan senangnya.

Inilah kedekatan majikan dan ART yang sudah selayaknya keluarga. Itulah keharmonisan keluarga ini tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan darah.

Tak lama kemudian Kafa keluar dari mobil. Bi Ina pun semakin terkejut melihat pangeran kecil yang dulunya masih cengeng ketika 8 tahun yang lalu sekarang sudah tumbuh menjadi cowok rupawan bak pangeran yang mempesona.

"Deeeeennnnn, Aduhhhhh. Makin ganteng aja pangerannya bibi" Ucap Bi Ina sembari ia memegang pundak Kafa.

"Aduh Bu, ini nggak salah angkut kan, ini bukan pangerannya ratu Elizabeth nyangkut disini kan? " Seru Bi Ina sembari terpesona melihat Kafa yang sudah tumbuh remaja dan rupawan itu.

"Lebay! " Ucap Kafa sembari menatap Bi Ina, sontak analitic engin-nya mendeteksi adanya rasa senang dan rindu yang amat besar dari Bi Ina.

"Bi Ina rindu ya? Kangen ya ? " Tanya Kafa sontak mengejek Bi Ina yang terus-menerus memuji Kafa.

"Kangen banget den" Jawabnya sembari ia memeluk Kafa untuk kesekian kalinya.

Tiba-tiba Pak Joko datang dari belakang mobil sambil membawa koper milik Kafa.

"Pak... Bu... Sudah! Ayo masuk dulu. Istirahat dulu " Ucap Pak Joko dengan sopannya.

" Kamu ini gimana sih, Bapak,Ibu sama aden baru datang, biarkan masuk dulu, istirahat.. Udah capek dari luar negeri pulang-pulang dengar kamu ngoceh!" Ucap Pak Joko sontak mengejek Bi Ina.

Melihat perbincangan Pak Joko dan Bi Ina membuat Pak Farhan dan Bu Merline tersenyum senang.

"Ihhhhh Berisik!!!! Kafa mau masuk. Capek! " Ucap Kafa sembari kembali mengejek Bi Ina.

Mereka pun bergegas masuk ke rumah meninggalkan Pak Joko dan Bi Ina.

"Adeen, IBu.. Bapak.. Kok saya ditinggal? Kamu sih Jok, ganggu orang lagi seneng aja. Huuufff " Sahut Bi Ina sembari menyusul mereka masuk ke dalam rumah. Dan Pak joko-pun menurunkan barang-barang dari dalam mobil.

Serasa kembali beberapa tahun yang lalu, Pak Farhan, Bu Merline dan Kafa pun melihat seisi rumah dengan penuh haru. Dekapan tangan Pak Farhan begitu hangat membalut tubuh istrinya. Suasana hangat pun tercipta.

Sampai tiba-tiba Kafa dengan keras mengejutkannya.
"Arrrrggggg.... Kafa kangen kamar. My room Iam coming....!!!!" Ucapnya sembari berlari kegirangan menaiki tangga menuju lantai atas.

"Kafa! Jangan lari-lari gitu! "Ucap Bu Merlin mengkhawatirkan putranya.
Pak Farhan hanya diam dan tersenyum melihat keceriaan Kafa yang tak berubah.

Mereka pun bergegas membersihkan diri, sembari menunggu makan malam disiapkan oleh Bi Ina di meja makan.

Tak lama kemudian makanan pun siap. Bu Merline menyempatkan untuk membantu Bi Ina menyiapkan makanan di meja makan. Bu Merline memanggil Kafa dan Pak Farhan untuk segera bergabung.

"Pi.. Kafa sayang, makan dulu yuk" Ujar Bu Merline dengan nada keras sampai terdengar ke lantai atas.
Kafa dan Pak Farhan pun segera bergabung.

Bukan Kafa jika ia tak lincah, dengan gesitnya ia lari dari lantai atas menuruni tangga.

"Woww udah lama nggak makan masakan Bi Ina!! "
Ucapnya sembari ia lari dan menarik kursi meja makan

" Sayang!! Kamu jangan lari-larian gitu dong! Nanti kalau jatuh gimana? " Ucap Bu Merline.

Dengan santainya tanpa rasa takut sedikitpun Kafa menjawab
" Ya, jatuh mi, masa iya terbang! " Sahutnya sembari menuangkan makanan ke piringnya.

"Kafa..! "

"Udah sayang.. Duduk makan dulu.. " Sahut Pak Farhan menghela perdebatan antara Kafa dan Bu Merline. Sontak Pak Farhan memegang tangan Bu Merline yang tampak kesal kepada Kafa.

Meraka pun bergegas makan bersama. Tak lupa juga Pak Farhan bertanya mengenai kelanjutan sekolah Kafa.

" Oh iya sayang, besok papi sift pagi dan nggak bisa bantu kamu cari sekolah yang baru, mungkin kamu ditemani sama mami saja ya! " Ujar Pak Farhan.

"Papi tenang aja, Kafa udah dapat sekolah baru kok, dan bahkan udah daftar online kapan hari waktu masih di America " Jelas Kafa dengan santainya.

"Hmmmm gercep juga anak mami ini!! Bagus kalau gitu, Apa nama sekolahnya ? " Sahut Bu Merline dengan bangganya.

"SMA Widya Angkasa! Tapi Kafa harus ngulang lagi kelas 1 mi, padahal kalo di America, Kafa udah Senior hight school tahun ke 2, disini harus turun lagi. " Ucap Kafa dengan kesalnya.

"Jangan samakan dengan sekolah luar negeri sayang, jelas beda. Yaudah besok mami antar sekalian mami mau ke kantor cabang mami juga" Jelas Bu Merline sontak memberikan pandangan kepada putranya yang sudah terlanjur kesal.

Mereka kembali melanjutkan makan malamnya.
Tak lama kemudian Pak Joko datang.

"Den permisi, ada paket baru saja datang buat aden " Ucap Pak Joko sembari memberikan kotak paket kepada Kafa.

Kafa pun sontak kegirangan
"Wihhh datang juga paket Kafa, nggak sabar deh buat besok " Ucapa Kafa sembari memegang paket dari Pak Joko.

Bu Merline nampak heran dengan Kafa. Ia menghela nafas.
"Hmmmm belum juga sehari disini udah ada aja paket yang datang??" Ujar Bu Merline

"Apa sih mi, ini itu paket buat besok sekolah, ini peralatan sekolah, mami deh curiga mulu." Jelas Kafa

Kafa pun tampak cepat menyelesaikan makannya. Ia bergegas ingin membuka paket itu.

Tak memerlukan waktu lama nasi di piringnya sudah habis tak tersisah.

"Yaudah, Kafa udah selesai.. Kafa naik dulu ya mi pi" Ucap Kafa sembari menghampiri orang tuanya

"Iya sayang " Jawab Pak Farhan
" Nice dream my prince?" Ucap Bu Merline sembari mencium kening putranya.

Melihat antusias Kafa begitu besar untuk sekolahnya membuat Bu Merline dan Pak Farhan senang, seketika mereka tidak lagi khawatir dengan situasi dimana Kafa tidak mampu beradaptasi dengan baik. Mereka pun kembali melanjutkan makan malamnya.

Disisi lain Kafa tampak begitu semangat untuk besok, hari pertamanya di sekolah.

"Hmm besok gimana ya, Apa siswa-siswi disana keren-keren? Ini kan sekolah swasta yang elit, pasti banyak persaingan disana" Gelut batin Kafa sembari memandang baju seragam yang sudah tergantung rapi di depan almarinya.

" Widya Angkasa! I am coming!! " Ucap Kafa dengan santainya lalu ia terlelap dalam tidurnya.

HECXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang