Pagi itu suasana sekolah sayuk segar seperti biasanya. Ya, Widya Angkasa memang sangatlah sejuk, banyak pepohonan rindang yang terawat tumbuh subur di sana, walaupun termasuk sekolah yang elit dan modern tetapi kondisi yang nyaman menjadi salah satu prioritas di sekolah ini
Saat itu Kafa berjalan di lorong sekolah, Tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menghampirinya dan seketika mendorongnya ke dinding.
Kafa pun terkejut, ia tak mengenalnya. Entahlah mengapa ia tiba-tiba saja mendorong dan menahanya di dinding. Tatapan tajam pun tak terhindari darinya, seketika analitic engine-nya mendeteksi adanya amarah yang sangat besar.
"kenapa nih orang, kenapa tiba-tiba marah ke gua, lagian siapa dia? " Gelut batin Kafa sembari ia masih tertahan di dinding oleh orang itu.
"Apa yang lo lakuin ke Frizzy?" Ucap orang itu dengan tegas.
"Ooo jadi dia kenalannya Frizzy" Ucap batinnya.
"Gua cuma- "
"Lo mau deketin dia? " Hentak orang itu memotong penjelasan Kafa.Orang itu pun semakin keras mendorong Kafa ke dinding sontak menjadi bumbu amarah yang cukup besar pada Kafa.
"Wwwwoii woii woi.. Santai dong" Ucap Andre yang tiba-tiba datang di hadapan Kafa sontak berada di antara Kafa dan orang itu.
"Ngapain lo? Minggir nggak! Minggir! " Hentak orang itu kepada Andre sontak memintanya untuk hengkang dari hadapannya.
"Santai dong. Dia anak baru, nggak mungkin dia ada main sama cewek lo? " Ucap Andre kepada orang itu sontak mengejutkan Kafa.
"Ha? Cewek? Oohh jadi dia cowoknya Frizzy. " Gelut batin Kafa sembari ia melirik ke arah orang itu.
"Lo belain dia, atau jangan-jangan-"
"Eeeee, gini-gini. Gua sendiri yang akan hajar dia kalau benar terbukti dia ada main sama cewek lo" Jelas Andre sontak menenangkan orang itu. Seketika ia melepaskan siku tangannya dari bahu Kafa.
Kafa pun hanya bisa diam melihat negosiasi antara Andre dan orang itu.
"Gua pegang omongan lo! Kalau lo berhianat, lo tahukan konsekuensinya apa?" Ujar orang itu sembari menepuk pipi Andre pertanda akan ancaman dan perjanjian darinya.
Orang itu pun seketika meninggalkan Andre dan Kafa. Andre sontak menghela nafas dengan leganya. Di lain sisi Kafa hanya diam sontak ia heran melihat tingkah Andre dan rasa takunya yang terdeteksi pada engine analitic Kafa.
"Lo ngapain sih? Ada urusan apa lo sama Arga? " Ucap Andre sontak berbalik tak santai bertanya kepada Kafa.
"Arga? Arga siapa? " Tanya Kafa, sontak memperjelas pertanyaan Andre.
Kembali Andre menghela nafas panjang, sontak ia menarik ransel tak Kafa.
"Lo sini deh! " Ucap Andre sembari ia menarik ransel tas Kafa ke kursi tunggu di dekatnya.
Mereka pun akhirnya berbincang di kursi itu."Barusan itu Arga, salah satu cowok yang ditakuti disini. Jangan pernah lo ada masalah atau konflik sama dia, lo akan dicari dan dikejar sampai ke lobang semut. Ngerti lo? " Jelas Andre dengan seriusnya.
Kafa pun menghiraukan penjelasan Andre. Ia asik dengan ponselnya. Ya, tadi saat orang itu menahan Kafa di dinding sontak ponselnya begetar. Terdengar beeb notifikasi aplikasi room comunity-nya.
Sontak ia membuka notifikasi itu, dengan jelas aplikasi itu mendeteksi adanya anggota yang berdekatan dengannya. Di ponselnya jelas tertulis "Luxi"
"Luxi? Owwh jadi dia itu Luxi? " Gelut batin Kafa sembari ia asik mengoperasikan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HECXA
Teen FictionSebuah cerita tentang seorang remaja mencari sebuah keadilan untuk orang tua, kehidupan, dan hubungan sosialnya. Dengan bekal teknologi dan kemampuan yang ia punya, ia berusaha memaknai sebuah cinta dan kasih dalam rantai kasih di kehidupannya.