DUA

2.4K 238 32
                                    

"CHRISTY!!"

"MAMA!"

Tanpa basa-basi wanita itu langsung memeluk tubuh Christy, saking khawatirnya dia sampai tidak sadar bahwa tubuh yang dipeluknya sedang ada dipangkuan seseorang. 

"Ya ampun dek, kamu dari mana aja sayang? Maafin Mama ya, tadi Mama ninggalin kamu sendiri." Ucap wanita itu sembari menatap anaknya.

Karena posisi Christy yang berada dipangkuan Zee, maka otomatis Zee juga bisa melihat dengan jelas wajah khawatir wanita itu. Ketika sadar diperhatikan, wanita itu pun langsung berdiri dari posisinya dan menatap ke arah 4 orang yang juga sedang menatapnya secara bergantian.

"Ini anaknya, Mbak?" Tanya salah satu dari mereka.

"Iya Mas, ini anak saya. Tadi saya lagi meeting, jadi saya tinggalin Christy diruangan saya, makanya saya nggak tau dia keluar. Maaf banget ya mas udah ngerepotin, ayo sini dek sama mama." Ajaknya kepada sang anak.

Wanita itu terlihat siap meraih tubuh sang anak untuk dia gendong, tapi anak itu menolak.

"Nda mau, mau sama om aja" Tolaknya sambil berbalik menghadap Zee dan langsung memeluk leher laki-laki itu dengan erat.

"Om nya sibuk sayang, ayo sama Mama. Mama harus balik lagi ke atas sayang karena meetingnya belum kelar, yuk dek." 

"Nda mau, hiks." Ucap anak itu yang terlihat akan menangis.

Zee yang sadar anak ini akan kembali menangis kemudian bersuara. "Udah nggak papa Mbak, kalau boleh Christy biar sama saya aja dulu. Lagian kita juga cuma nongkrong biasa doang kok, jadi nggak masalah kalo Christy disini."

"Iya Mbak, Christy juga anaknya anteng kok jadi nggak ngerepotin." Lanjut temannya

Wanita tersebut terlihat merasa tidak enak kepada ke-empat pria didepannya. "Tapi, Mas...."

"Nggak papa Mbak, Christy aman sama saya. Mbak fokus meeting aja, Christy biar saya yang jaga." Ucap Zee untuk meyakinkan wanita itu.

Karena melihat wanita itu masih diam, Zee melanjutkan ucapannya. "Nggak bakal saya culik kok Mbak, tenang aja."

"Ya udah kalo gitu, saya titip Christy ya, Mas." Kemudian ia beralih menatap anaknya. Sedikit merendahkan tubuhnya, menyamakan tingginya dengan posisi si kecil. "Sayang Mama kerja dulu sebentar ya, Christy sama om dulu, okey? Nurut sama om ya, nanti Mama kesini lagi. Okey sayang?" Ucapnya kepada sang anak yang masih memeluk leher Zee.

"Iya, Mama." Jawab Christy dengan pelan, tanpa mengubah posisinya.

"Permisi ya Mas, sekali lagi maaf ngerepotin." Wanita itu menyempatkan mengusap kepala Christy sebentar dan menatap Zee sekilas, lalu melenggang pergi dari hadapan mereka. Setelah ibunya pergi, barulah Christy mengangkat kepalanya.

"Cil, itu beneran Mama kamu?" 

Anak itu tak menjawab, dia hanya mengangguk.

"Dilihat-lihat nih anak nempel banget Zee sama lu, emaknya juga masih muda tuh. Kayaknya umurnya juga nggak beda jauh sama kita, deketin gih."

"Iya Zee, kan lumayan tuh buy 1 get 1."

"Setuju sih gue, tuh cewek juga cakepnya 11 12 sama nyokap lu."

"Ngaco lu semua, gue nggak mau ya jadi pebinor."

Mendengar ucapan Zee, temannya pun bertanya.

"Papa kamu mana, dek?"

"Nda ada, Chlisty nda punya Papa." Ucapnya dengan lirih.

Ucapan Christy sontak membuat ke-empat pria dihadapannya terdiam, merasa bersalah dengan pertanyaan yang dilontarkan.

ZEEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang