Warning!!!!!
_follow sebelum membaca_
#shanchik#
#delshel#
#zeesha#
Cerita ini hanya fiksi dan banyak typonya.
Jika penasaran jangan dibaca!
Senin, 10 juli 2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini tidak sekali pun Shani melunturkan senyumannya membuat Ashel dan Marsha menatap aneh kearah gadis itu.
"Shan sumpah lo kenapa sih senyum-senyum mulu kesambet lu yah" ucap Ashel.
"Apaan sih shel orang gue lagi senang" balas Shani memutar bola matanya malas.
"Senang kenapa lo?"
"Kepo lo" ucap Shani membuat Ashel kesal.
"Oh iya kemarin lo kan bilang Chiko ngajak lo buat makan bareng sama keluarganya trus gimana jadi gak?" Tanya Marsha.
"Jadi" jawab Shani sambil tersenyum.
"Gue tau nih kenapa lo senyum-senyum dari tadi pasti karena semalam lo makan bareng sama orang tua Chiko yah" ucap Marsha memincingkan matanya menatap Shani.
"Dih gak yah" ucap Shani bohong.
"Halah bilang aja kali gak usah bohong gitu" ucap Ashel.
"Sotoy lo pada" ucap Shani.
"Ngeles mulu heran" ucap Ashel.
"Udah ah mending kita keruang osis nyiapin untuk rapat nanti" ucap Shani mengahlihkan pembicaraan.
"Oh iya kita nanti ada rapat yah buat camping nanti"
"Camping dua hari lagi jadi kita harus secepatnya nyiapain kebutuhannya" ucap Shani.
"Yaudah yok keruang osis" ketiga gadis itu pun beranjak keluar kelas menuju ruang osis.
Saat dijalan Shani cs bertemu dengan Zean dikoridor. Zean melewati mereka begitu saja, tidak ada sapaan atau senyuman yang diberikan oleh laki-laki itu seperti biasanya. Marsha gadis itu entah mengapa ia tidak senang ketika Zean cuek kepadanya. Tapi ia juga tau Zean seperti itu juga karena dirinya.
"Zean jadi dingin yah sekarang" ucap Ashel.
"Zean berubah sejak Lufy nembak Marsha" lanjutnya.
"Maksud lo apa shel bilang kek gitu" tanya Marsha. Ashel menghentikan langkahnya dan menatap Marsha.
"Emang benarkan Zean berubah sejak lo sama Lufy jadian dan gue rasa lo tau akan hal itu sha"
"Trus lo nyalahin gue atas perubahan Zean gitu!?" Ucap Marsha sedikit meninggikan suaranya.
