❝ Suatu saat nanti, harsa yang melantun indah akan menjadi lara secara perlahan. ❞
🌊
Serayu laut mendayu halus mengiringi melodi deru yang saling melepas rindu. Mentari hangat pun turut menyapa awan dan pohon kelapa dengan cahaya cerah. Diatas pasir putih yang setengah basah, lima anak dengan mata setengah menyipit menatap jengah luasnya langit biru.
"Bosen ga sih?" celetuk salah satu dari mereka yang biasa dipanggil Azzam.
Hanya anggukan sekilas yang didapatnya. Tanpa adanya niat dari keempat anak lain untuk mengisi rumpangnya suara.
"Langitnya cantik .... Di sana ada siapa aja ya?" ujar anak lainnya, yang bernama Bima.
"Ada kita," balas sang anak tertua dengan kekehan khasnya.
Azzam lantas menatap Candra-sang anak tertua-dengan alis tertetuk tak terima. Tentu yang ditatap merasa risih, dan langsung menoleh dengan reaksi bingung yang sama gemasnya.
"Azzam gamau kalau ada dilangit, kan rata-rata yang ada dilangit orangnya sudah meninggal," protesnya dengan dengusan sebal.
Bima mengangguk setuju dengan itu, kemudian kembali menyenderkan kepalanya pada bahu salah satu anak yang sedari tadi tak melontarkan tawa. Dia bernama Teo.
"Bukan gitu, kita kan bintang makanya ada dilangit." Candra menoleh ke arah teman-temannya dan menatap pupil mereka satu persatu. Senyumnya tampak mengembang, apalagi melihat raut wajah Shaka yang terlihat setuju dengannya.
"Kita kan ada 5, kita juga bersinar. Bintang kan ada 5 sudut, nah disetiap sudut itu ada kita. Di tengah tengah ada cahaya kita yang bersatu," ungkap Candra dengan raut bahagianya.
"Kalau salah satu dari kita pisah?" tanya Teo yang nampak khawatir.
"Sinar kita bakal tetep ada, tapi nggak seterang waktu kita bersama."
❝Deru ombak ini akan bersaksi, bagaimana terangnya cahaya pertemanan kita hingga bintang enggan memunculkan rupanya. Kita dilahirkan berlima, dan akan selalu bersama hingga takdir yang memaksa kita untuk berpisah. Ini kisah kami, sang bintang yang mencari ombak hidupnya.❞
Ombak Bintang 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Ombak Bintang || TXT [REVISI]
Teen Fiction[Friendship, comedy, and angst] Deru hidup tak selalu sendu, begitu pula deru tawa yang tak selamanya memendam rindu. Kelima sudut bintang dengan masing-masing sinarnya, menjadi saksi bagaimana dunia berputar dan berhenti di poros kesedihan. "Tante...