Daehan kenapa?

2.4K 284 11
                                    

Annyeong baby ☺️









































Happy reading






















.
.
.


















Kini daehan sudah memasuki sekolah dasar, daehan termasuk anak yang pintar. Bahkan seharusnya daehan baru kelas satu ia langsung loncat ke kelas 3 di bulan keempat ia menuntut ilmu di sekolah ini. Sebenarnya doyoung dan haechan tidak memaksa anak mereka harus akselerasi, daehan nya saja yang ingin cepat-cepat naik tingkat.

Di hari weekend seperti ini, seperti biasa haechan tetap harus bangun pagi untuk memasak sarapan anak dan suaminya. Daehan dan doyoung memang sudah sepakat jika weekend harus wajib memakan masakan haechan. Haechan sendiri tidak keberatan, malah senang anak dan suaminya suka masakan nya.

Makanan sudah tersaji di meja makan, begitu menggugah selera. Pelayan-pelayan di rumah mereka pun takjub dengan keahlian memasak haechan, begitu terampil untuk kalangan orang biasanya yang bukan sekelas chef berpengalaman atau chef terkenal.

 Pelayan-pelayan di rumah mereka pun takjub dengan keahlian memasak haechan, begitu terampil untuk kalangan orang biasanya yang bukan sekelas chef berpengalaman atau chef terkenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan langsung berlalu ke atas untuk membangunkan dua kesayangan nya itu, daehan dan doyoung tadi malam memang agak larut tidurnya. Tetapi sepertinya sudah cukup anak dan suaminya itu tidur pulas.

Kamar pertama yaitu kamar dirinya dan suami, haechan perlahan membuka gorden, mematikan ac dan pintu balkon agar ada udara segar yang masuk.

*Cupppp... Haechan mengecup lembut pipi suaminya.

"Wake up papa.." ucap haechan.

Doyoung menggeliat. "Hoammmm.."
Ia mengerjapkan matanya dan seketika tersenyum melihat wajah cantik istrinya yang ada dihadapan.

"Morning sayang.. " sapa doyoung.

Haechan tersenyum manis, ia mengusap lembut pipi suaminya yang sudah agak kasar akibat bulu-bulu halus yang sudah mulai tumbuh memenuhi wajah sang suami.
"Morning too, ayo bangun.. kita sarapan. Kamu gosok gigi sama cuci muka ya, aku mau bangunin Dae dulu pa.." jelas haechan.

Doyoung mengangguk. "Iya sayang, hati-hati ya.. "

Haechan terkekeh. "Harus ingat, kamar anak kita sebelahan loh pa. Ngapain kamu ingetin aku hati-hati.." ucap haechan dengan terkekeh geli.

Doyoung kembali tersenyum, ia kecup singkat sudut bibir istri nya. "Kamu istri aku, wajar dong khawatir.. pokoknya harus hati-hati kalo enggak ada aku sayang.." ucap doyoung sambil tertawa kecil, ia bangun dan langsung menuju kamar mandi.

My dosen My husband | Doyhyuck (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang