Bab 42 end...

5.7K 336 32
                                    

***

Jessica dan Alma masih memilih-milih perlengkapan bayi, sudah hampir satu jam namun sepertinya Jessica malah belum puas juga memborong perlengkapan bayi yang ia inginkan.

Mereka berdua menyusuri mall tanpa kenal lelah, Jessica bahkan terlihat sangat aktif seolah lupa jika ia tengah berbadan dua. Jika Hans tahu istrinya sangat aktif dan pecicilan seperti ini, mungkin pria itu akan sangat kesal dan mengomeli Jessica habis-habisan.

"Udah banyak nih dek, kamu katanya cuma satu jam aja loh, ini udah hampir satu jam, mending kita cari makan aja dulu." Tutur Alma pada Jessica sambil menatap arloji yang melingkar ditangan kirinya.

"Bentar lagi kak please... Aku masih pengen lihat jaket sama sepatu disana!" Bujuk Jessica.

"Kamu udah dapet jaket sama sepatu satu pasang lho, bahkan limited edition."

"Iya tapi cuma lima pasang aja, kuraaang..." Rengek Jessica.

"Ck, nanti suami kamu marah sayang, dia mungkin diem aja, tapi kakak yang nggak enak sama dia."

"Sepuluh pasang lagi deh."

"Iya tapi jangan cari yang limited, yang biasa aja biar gampang carinya."

"Iya-iya..."

"Soalnya waktu kamu terbatas, kalau kamu masih mau cari yang limited mending online aja." Ujar Alma.

"Iya kak iya..."

"Dasar!" Alma dengan berat hati pun akhirnya kembali menemani sang adik untuk mencari sepatu dan jaket bayi yang Jessica inginkan.

Lama mereka berdua menghabiskan waktu untuk berbelanja, sampai mereka tidak sadar sama sekali jika sejak tadi ada seseorang yang sedang mengikuti mereka berdua.

Setelah puas berbelanja, Alma dan Jessica pun memutuskan untuk makan siang di restoran Jepang kesukaan Jessica. Karena merasa agak risih, Jessica pun mengurus pengawalnya untuk menunggu di luar saja.

Alma dan Jessica tampak makan dengan tenang, mereka tak merasa ada yang aneh sedikitpun. Bahkan mereka tak sadar jika sejak tadi ada seorang wanita yang selalu memperhatikan gerak-gerik mereka.

"Bisa makan sendiri ya sekarang?" Tanya Alma.

"Bisa dong kak, mau jadi ibu-ibu ini, jadi harus bisa makan sendiri." Balas Jessica.

"Udah ngerasain apa aja? Udah ada tanda-tandanya belum?"

"Ngerasain sih udah tiap hari malah kak, apalagi kalau malem aku sering banget nggak bisa tidur. Kaki sakit, pinggang sakit, punggung sakit, semuanya sakit-sakit. Perut rasanya udah kayak meledak aja." Keluh Jessica.

"Hamil anak cowok emang begitu dek, tapi Hans selalu perhatian kan?"

"Selalu siaga kok kak, bahkan dia yang paling overprotektif sekarang. Nggak bisa lihat aku capek dikit aja, dia sendiri padahal juga pasti capek, tapi dia nggak pernah ngeluh."

"Dia sayang sama kamu dek, dia emang secinta itu. Kakak bahagia kalau emang begitu kenyataannya. Kakak jadi nggak was-was lagi kayak dulu, sekarang perasaan kakak jadi jauh lebih tenang." Ungkap Alma.

"Iya kak, aku udah bener-bener bahagia kok, kakak jangan khawatir lagi ya sekarang."

"Iya sayang."

Mendengar itu, sedang wanita tampak mengepalkan kedua tangannya, ia tak suka dan tak terima jika Jessica bahagia. Jessica saja bisa bahagia, tapi kenapa dirinya selalu menderita. Semua orang begitu mencintai Jessica si anak manja, sedangkan dirinya malah selalu dimusuhi oleh semua orang-orang disekitarnya termasuk kekasihnya sendiri.

***

Setelah makan siang Alma dan Jessica pun memutuskan untuk segera pulang karena hari sudah semakin siang. Belanja yang katanya menghabiskan waktu hanya satu jam saja nyatanya mereka menghabiskan waktu selama hampirtiga jam lamanya. Sejak tadi Hans terus menghubungi sang istri, sudah empat kali ia menelepon istri kesayangannya itu untuk memastikan keadaannya.

'Iya papa sayang, ini aku udah mau pulang. Iya-iya maaf, jangan marah ya...' bujuk Jessica, mendengar itu Alma pun hanya bisa tersenyum gemas, pokoknya nanti kalau adik iparnya sampai marah, Alma tidak mau tahu lagi. 'Iya pa, aku udah makan kok barusan, ini udah dijalan, aku nggak apa-apa. Aku tutup dulu ya sayang, iya siap...' setelah menutup teleponnya, Jessica pun tampak menghembuskan nafas berat, tak habis pikir dengan suaminya yang sangat posesif itu.

"Pokoknya kalau Hans sampai marah-marah, kakak nggak mau tau ya!" Tutur Alma.

"Iya-iya tenang aja." Balas Jessica enteng.

Dari kejauhan, Jessica masih diamati oleh seorang wanita berpakaian hitam dan memakai masker. Disudut lain pula, ia juga sedang diperhatikan oleh seorang wanita yang akan masuk ke dalam mobil.

Saat wanita berpakaian serba hitam itu berjalan cepat menuju Jessica yang sedang menuruni tangga, sontak wanita yang akan masuk ke dalam mobil itu pun langsung berlari menghampiri Jessica.

"AWAS!!!"

"JESSI!!!"

"Akh!"

"Kak Alma!" Jessica berteriak memanggil sang kakak, ia yang hampir saja terdorong tampak menjerit ketakutan ketika melihat ada darah didekatnya.

Sedangkan wanita berbaju hitam yang hampir saja kabur itu segera ditangkap oleh salah satu pengawal Jessica.

Semua orang langsung berkerumun melihat apa yang sedang terjadi, Alma tengah menenangkan sang adik, sedangkan beberapa orang tampak melihat keadaan seorang wanita yang tengah bersimbah darah karena dorongan yang cukup kuat.






***






End...



Maaf harus berakhir disini ya... Yang pengen tahu lanjutannya silahkan menunggu ebook dan pdfnya jadi, nunggunya cuma semingguan aja kok. Nanti ada pengumuman promo pdf yah... Maaf buat kalian kecewa, tapi ini sudah menjadi keputusan saya 😊 dan saya emang udah biasa begini. 🤭

Crazy Positif Eksklusif Hanya Di DREAME/INNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang