HAPPY READING ALL
• • •
Seluruh Great hall langsung hening, sebelum beberapa detik kembali pecah dengan bisikan-bisikan siswa siswa asrama yang kebetulan berada di sana. Membicarakan hal yang terjadi barusan.
Si
Astoria Greengrass – mencium – Draco Malfoy
Sedangkan wanita yang menjadi bahan pembicaraan sekarang ini masih berdiri dengan jari telunjuk nya menyentuh bibirnya, tersenyum senang mengingat apa yang dilakukannya beberapa menit lalu. Ia berhasil mencium Draco, walaupun hanya sebuah kecupan singkat. Tapi itu termasuk berhasil kan?haha lupakan. Mari kita lihat si korban
Draco mematung di tempatnya,mencerna apa yang terjadi barusan. Mulutnya sedikit terbuka membentuk huruf 'O' dan mata biru keabu-abuan nya yang terbelak kaget. Hingga gadis berambut sebahu disampingnya menyadarkan dirinya. "Drac,are you okay?" Tanya nya penuh kekhawatiran,ia sudah menganggap Draco sebagai anaknya sendiri. Oh sungguh,tak bercanda. Draco pun tersadar dan menoleh ke arah gadis berambut sebahu di sampingnya "Aku okay,Pans" katanya meyakinkan.
Sementara di meja anak-anak Gryffindor duduk.
"Mate,kau akan mematahkan sendoknya dengan genggaman tangan sekuat itu" Kata si rambut merah, Ron Weasley pada sahabatnya yang memegang sendok makan dengan kuat sampai-sampai urat-urat tangannya terlihat. Sedangkan satu-satunya wanita di antara ketiganya itu menghela nafas lelah "Harry,jika kau mencintai si Malfoy itu ungkapkan padanya supaya kau tidak merasakan sakit hati sampai sendok makan menjadi pelampiasan mu." Harmione lelah dengan keluhan-keluhan yang dilontarkan Harry setiap harinya,tentang dia yang cemburu melihat sang pujaan hati dengan orang lain,selalu bertanya kemana perginya si Malfoy saat di kelas tidak ada atau di luar pengawasan nya. Harmione lelah!
"Ck,enak kalau ngomongnya,Mione. Tapi kalo dilakukan itu susah. Bagaimana jika Draco menjadi menjauhi ku dan tak mau bertemu denganku? Sehari tidak bertemu dengannya membuat ku gila Mione" Harry berkata dengan nada yang terdengar menjijikan di telinga Harmione maupun Ron. "Kalau gitu ya terserah dirimu melihatnya berduaan dengan orang lain. Jangan curhat dengan ku" Harmione berkata dengan nada jengkelnya lalu mengambil buku dan tasnya meninggalkan dua temannya di Great hall. "Kau membuatnya jengkel,Mate. Aku yakin saat pelajaran ramuan atau astronomi nanti dia tidak akan membantu mu" Ron berbisik pada Harry yang duduk di depannya.
• • •
Selesai.
Akhirnya pelajaran mematikan hari ini selesai,Harry sangat lega. Hahaha dan besok akhir pekan,Harry ingin menghabiskan waktu luangnya dengan bersantai ria atau kalau bisa mengajak Malfoy muda itu jalan-jalan. Pasti seru.
Bayangan bayangan dirinya menghabiskan akhir pekan dengan Draco yang menyenangkan, melihat senyuman manis dari si Malfoy lalu–
"Hentikan wajah konyol mu Harry!" Harmione muak,ingin rasanya dia mengantarkan si Harry James Potter ini ke asrama Slytherin lalu memanggil bocah Malfoy itu dan memaksa Harry mengungkapkan perasaan nya. Ia lelah mendengar ocehan ocehan si Harry tentang betapa Sempurnanya si Malfoy itu.
"Pfftt" Ron yang berjalan di samping Harmione menahan tawanya mendengar omelan dari sahabat perempuannya sekaligus ibu angkat mereka saat di Hogwarts. "Jangan ketawa Ron,kau juga si Zabini itu terus mendekati mu tapi kau tidak peka. Dia terus menerus bertanya padaku tentang apa yang kau sukai dan tidak kau sukai,ck kalian berdua membuat ku muak dengan drama percintaan kalian" Dan Ron juga dimarahi oleh Harmione. Kali ini Harry yang terkikik mendengar nya.• • •
TbcNote :
Makasih udah mampir dan memberikan vote guysss.Hahaha seru banget lihat Ron sama Harry dimarahi mama Mione. Siapa yang mau dimarahi mama Mione juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
OBEDIENT MALFOY •Harco•
FanfictionDicintai seseorang itu sebuah anugerah atau malapetaka? Draco tidak tahu, yang jelas si Potter itu mencintainya seperti orang gila yang terobsesi dengan nya. Disclaimer : Seluruh karakter disini sepenuhnya milik Jk Rowling. Alur cerita milik saya. H...