HAPPY READING ALL
• • •
Harry meninggalkan aula. Ia merasa bosan dengan acara yang menurut orang-orang menyenangkan itu. Ia keluar untuk mencari udara.
Namun, kakinya secara naluriah membawanya ke sebuah perpustakaan yang didatangi oleh dirinya akhir pekan lalu dengan Draco. Ia tersenyum mengingat kejadian itu,waktu terasa melambat saat dirinya dan Draco bersenandung di perpustakaan hari itu. Ia masuk, mendapati ruangan yang sepi tak ada orang. Tunggu,dia mendengar bunyi buku-buku dibolak-balik kan dari balik rak buku yang menjulang tinggi itu. Harry pun pergi mengeceknya.
Oh Merlin! Pemandangan apa ini.
Ia melihat Draco sedang membaca buku dengan sangat fokus sampai-sampai tak menyadari dirinya yang masuk ke ruangan. Pantas saja dia tidak menemukan pemuda pirang nya di Daisy floor tadi, rupanya sedang membaca di perpustakaan.
Harry mendekat,lalu duduk di samping Draco dan sepertinya si Malfoy muda itu menyadari keberadaannya tapi mengabaikan nya. "Kenapa kau tidak ke aula untuk pesta?" Harry bertanya. "Aku malas" Draco menjawabnya dengan singkat dan padat.
Hening
Sampai Draco menyelesaikan bacaannya dan menandainya,ia pun menutup buku itu. Tepat ia menoleh,Harry sudah berada di depannya dan jarak mereka hanya beberapa inci, bahkan nafas mereka terdengar satu sama lain. "Pott–"
Belum melanjutkan apa yang dikatakan Malfoy,Harry sudah mencium bibir pemuda pirang itu. Draco terbelak kaget, bagaimana pun ini membuatnya kaget. "Potter" Draco berkata dengan mulutnya terbuka, membuat celah untuk lidah Harry masuk. Memperdalam ciuman hingga si pirang hampir kehabisan nafas nya.
"Apa yang kau lakukan, Potter?!" Draco sedikit menaikkan nada bicaranya, menatap Harry nyalang. Harry tersenyum,entah keberanian dari mana dia berkata dengan terbuka tanpa elakan "Menciummu"
Draco bangkit dari duduknya dan meninggalkan Harry seorang diri di perpustakaan. Harry baru menyadari sesuatu,dia melihat pipi putih pucat si Malfoy bersemu kemerahan saat meninggalkan nya.
Ia tersenyum.
"Jika kau menyukainya kenapa tidak mengatakannya, dasar ular"gumamnya lirih.
• • •
Asrama Slytherin.
Draco melihat ke tiga temannya yang berada di ruang rekreasi asrama Slytherin. Ia mendekati mereka,bergabung dengan ketiganya. Duduk di samping satu-satunya gadis di antara keempatnya. "Drake,kenapa bibirmu bengkak?" Sial. Pansy menyadari nya,Blaise dan Theo kompak menoleh kearahnya. "Iya,bengkak. Kenapa Dray?" Theo bertanya dengan ekspresi bingung. Tidak mungkin tersengat lebah kan?
"Ah-umm itu" Draco ragu untuk menjawab jujur. Tapi temannya itu akan menyadari jika ia berbohong,karena dia tak terlalu pandai berbohong. "Kenapa Dray?" Theo kembali mengulang pertanyaan nya. Dan sialnya pipi Draco bersemu kemerahan karena mengingat si Potter itu menciumnya tadi di perpustakaan. "Wajah mu memerah" Celetuk Pansy yang melihat nya dengan begitu detail.
"Umm...itu, Potter mencium ku"cicitnya pelan,tapi masih terdengar oleh telinga mereka. "WHAT?!" Syok? Tentu saja. Si anak emas Gryffindor itu mencium teman mereka. Apalagi Pansy,dia benar-benar tak bisa berfikir lagi Anak kesayangannya dicium oleh si Harry James Potter itu. "Kau tak berbohong kan,Dray?" Blaise bertanya memastikan dan hebatnya Draco menggeleng cepat pertanda dia tak berbohong.
Menggeram frustasi, Pansy ingin melepaskan amarahnya pada si Malfoy didepannya ini. "Apa yang dipikiran mu Dray?!"
"Jangan teriak-teriak pans,ini hampir tengah malam. Kau akan membangunkan anak-anak lain" Memilih tak menjawab pertanyaan dari Pansy,Draco mencoba menenangkan sahabat perempuannya itu.
Sedangkan Theo dan Blaise sudah tidak bisa berfikir lagi. Membayangkan jika Drake dan Potter itu menjadi sepasang kekasih membuat mereka berdua bergidik merinding. "Kuharap tidak seperti yang kupikirkan" Gumam keduanya.
• • •
TbcNote :
Makasih ya udah mau mampir dan memberikan vote.Jujurly gw salting sendiri sama ketikan gw ini. Kalian sama?
Btw pasangan Theodore nanti siapa ya? Bisa recommend. Hemm Neville,cocok gak? Uakhh pusengg
KAMU SEDANG MEMBACA
OBEDIENT MALFOY •Harco•
FanfictionDicintai seseorang itu sebuah anugerah atau malapetaka? Draco tidak tahu, yang jelas si Potter itu mencintainya seperti orang gila yang terobsesi dengan nya. Disclaimer : Seluruh karakter disini sepenuhnya milik Jk Rowling. Alur cerita milik saya. H...