HAPPY READING ALL.
• • •
Terbangun dari tidurnya. Draco meringis kesakitan saat bangun dari tidurnya. Tangannya secara naluriah memegang perutnya yang sudah membuncit,ia sekarang sudah berusia delapan bulan.
Ia menatap jam yang terpajang di kamarnya, menunjukkan pukul 12.00 malam. Demi Salazar! Kenapa ia terbangun di tengah malam begini, apalagi di cuaca yang sudah mulai dingin ini. Huh.
Tiba-tiba gelombang muntah menggiling perutnya,ia berlari ke kamar mandi yang berada di kamarnya. Memuntahkan isi perutnya yang terasa mual,namun yang keluar hanya cairan bening saja. Terdiam sejenak ketika tak merasakan gelombang muntah itu kembali. Saat akan membasuh wajahnya, tiba-tiba gelombang muntah itu kembali lagi. Dia berusaha memuntahkan isi perutnya yang membuatnya mual.
Ia merasakan tangan kekar yang dingin mengelus punggung nya dengan lembut,lalu membasuh wajahnya dan mengelap sisa sisa muntahan di sekitar mulutnya dengan tisu. Sejak kapan Harry disini?
"Sudah merasa baik?" Harry bertanya dengan lembut sambil memapah tubuh Draco kembali ke ranjang. Draco mengangguk "Aku baik baik saja"
Draco duduk di tepi kasur,dan Harry jongkok di depan nya, menatap perut buncit suaminya –istri juga bisa kok– mengelus penuh dengan kasih sayang lalu mengecup pelan perut buncit itu "Jadilah anak baik oke,jangan menyulitkan father mu". Draco hanya tersenyum,betapa bahagianya dia. Setelah kematian orangtuanya yang dibunuh oleh para Auror dan Manornya yang terbakar hangus,dia mendapatkan kebahagiaan kecil ini.
...
Sekarang sudah pukul satu dini hari,dan Draco tidak bisa tidur. Karena tiba-tiba pikirannya terlintas Sup ayam,ia menginginkan nya sekarang tapi bagaimana? Ia tak ingin mengirim Harry keluar malam-malam begini hanya untuk sebuah sup. Apalagi ini sudah bulan November dimana cuaca sangat dingin. Dan Draco tahu bahwa Harry sangat kelelahan akhir-akhir ini untuk menyiapkan keperluan kelahiran anak pertama mereka.
"Sayang,kenapa kau tidak tidur?" Suara serak dari seseorang dari sampingnya,Draco menoleh mendapati Harry yang terbangun dan dia merasa bersalah karena beranggapan bahwa Harry terbangun karenanya. Draco menggeleng "tidak bisa tidur" gumamnya dengan bibir mengerucut imut. Matanya mulai berair membuat Harry panik,ia buru-buru bangun dan menenangkan Draco. "Hey, kenapa menangis sayang? Ada yang sakit?" Tanya Harry penuh kepanikan sambil mengusap lembut pipi Draco yang di basuhi buliran bening dari matanya.
Draco menggeleng lagi dan itu membuat Harry bingung "Apa aku berbuat kesalahan?" Tanyanya lagi,kali ini Draco menggeleng lagi. Draco menenggelamkan kepalanya di dada bidang Harry sambil memeluknya erat. Terisak kecil di dalam pelukan Harry dan berkata "Ingin sup ayam" katanya yang sambil terisak,menarik nafas gemetar dan melepaskan pelukannya.
Merlin yang agung!
Harry tidak habis pikir,Draco menangis hanya ingin sup. Sebuah sup. Menghela nafas panjang kemudian menatap iris mata biru keabu-abuan itu dalam "Lalu kenapa menangis hmm?" Tanyanya lembut.
"Aku-aku ingin sup, ta-tapi kau sedang tidur. Aku tidak ingin membangun kan mu" Katanya sambil menunduk memainkan jari jarinya, enggan menatap mata emerald di depannya ini. "Kenapa tidak mau membangunkan ku?" Harry bertanya "Kau-kau terlihat kelelahan akhir-akhir ini,jadi.....tak ingin membangunkan tidur mu yang nyenyak"
Harry menghela nafas berat lalu mengusap lembut surai rambut pirang di depannya ini,gemas tentu saja. "Baiklah, tunggu disini okay,aku akan membelikan mu sup"
Harry bangkit dari tempat tidur nya dan mengenakan mantel tebal karena cuaca di luar sangat dingin. Apapun akan dia lakukan agar Draco senang.
"Baiklah hati-hati"
• • •
Capekk Draco nangis cuma gara-gara ngidam sup 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
OBEDIENT MALFOY •Harco•
FanfictionDicintai seseorang itu sebuah anugerah atau malapetaka? Draco tidak tahu, yang jelas si Potter itu mencintainya seperti orang gila yang terobsesi dengan nya. Disclaimer : Seluruh karakter disini sepenuhnya milik Jk Rowling. Alur cerita milik saya. H...