PART 4 : SUNGHOON - JAKE

156 11 1
                                    

Sunghoon tidak tahu sudah berapa lama dia jalan - jalan di rumah bergaya tradisional yang ternyata memang sangat luas. Bahkan beberapa bagian di rumah ini dibangun diatas sebuah kolam besar dengan berbagai macam ikan. Sunghoon sudah melangkahkan kaki ke bagian 3 gazebo yang dihubungkan dengan jembatan melengkung di atas air. Dia terkejut ketika di bagian dalam gazebo ternyata diisi dengan beberapa meja yang berisi makanan dan minuman. Beberapa titik di rumah besar ini sepertinya memang dijadikan untuk tempat menjamu tamu di pesta besar ini dan itu wajar saja. Ayahnya - Jeon Jungkook adalah salah satu dari anak buah Bang Chulyong, sementara ayahnya membawahi lebih dari 500 orang. Jika semisal satu perusahaan memiliki direktur, maka di pesta ini ada lebih dari 500 orang yang diundang, jadi wajar saja jika bagian - bagian dalam rumah juga digunakan untuk menjamu tamu.

Sunghoon melanjutkan langkah kakinya, ia sepertinya hampir mencapai bagian paling belakang dari rumah besar ini. Matanya melihat sebuah bangunan berbentuk persegi panjang dengan atap yang lumayan tinggi, sepertinya itu adalah gudang untuk menyiksa musuh atau polisi yang mencoba menyamar masuk ke dalam kelompok. Di rumah keluarganya juga ada, gudang menakutkan dan keempat anak keluarga Jeon tidak ada yang boleh mendekati. Sunghoon selalu menuruti ucapan ayah atau ibunya, dia sendiri tidak mau terkejut melihat mayat atau manusia yang sedang di copot kuku jarinya, walaupun kata Yeonjun kemungkinan besar mereka juga yang akan melanjutkan perusahaan ayah. Salah satu dari Yeonjun, Sunghoon atau Junhan, Wonyoung jelas tidak mungkin. Wonyoung seperti layaknya anak perempuan lainnya, menangis ketika melihat tikus, tidak cocok menjadi mafia.

Tapi kali ini berbeda, Sunghoon tidak berada di rumahnya dan dia penasaran dengan bangunan di hadapannya ini. Sunghoon mendekat pada bangunan berbentuk persegi panjang. Ia mencoba membuka pintu dan jika ternyata terkunci dia akan pergi, tapi ternyata tidak sepertinya malam ini memang keberuntungannya.

Sunghoon membuka pintu dengan ukiran unik, naga, langit, awan yang mengelilingi si naga. Kakinya melangkah masuk kedalam gedung dan ia mulai merasa aneh karena suhu terasa lebih dingin di dalam sini. Sunghoon mempercepat langkah kakinya dan matanya terbuka dengan begitu senang ketika melihat ada arena ice skating di dalam area rumah tradisional ini. Senyuman Sunghoon segera menghilang ketika mendengar seseorang menjerit dan terjatuh diatas arena ice skating.

"Aku akan menolongmu... tunggu sebentar..." kata Sunghoon yang celingak celinguk mencari sepatu untuk berselancar. Ia berlari menuju rak sepatu, mencari ukurannya dan dengan terburu - buru mengganti sepatunya.

Setelah pergantian sepatu yang cukup kilat, Sunghoon meluncur diatas es yang pastinya memiliki perawatan mahal karena itulah hanya beberapa kota saja yang memiliki arena ice skating dan ternyata bos ayahnya memilikinya, luar biasa sekali. Bukan saatnya Sunghoon kagum akan hal ini, ia membantu berdiri laki - laki yang sepertinya lebih muda darinya, berambut pirang yang jelas karena di cat, memiliki wajah yang cukup manis apalagi ketika sedang merintih kesakitan, pasti pantatnya sakit karena terjatuh. Sunghoon memegangi tangan laki - laki didepannya, mereka berhadapan, saling menatap dan sosok dihadapannya tersenyum lebar padanya.

"Terima kasih, namaku Jake..."

Sunghoon tersenyum lebar, "Namaku Jeon Sunghoon. Apa kau sudah baik - baik saja jika aku melepas pegangan tanganmu?"

"Jangan lepaskan tanganmu, aku mau keluar dari arena ini," kata Jake.

"Kalau begitu pegang tanganku," Sunghoon membawa Jake meluncur menuju pinggir arena.

Keduanya sampai di bagian luar dengan selamat. Sunghoon dan Jake melepaskan sepatu selancar mereka dan melangkah menuju sofa empuk dan nyaman untuk sekedar duduk.

"Aku heran kenapa ada arena ice skating didalam rumah ini?" tanya Sunghoon.

"Aku mau ambil jajan dulu dan minuman. Aku haus setelah jatuh tadi, kau mau minum sesuatu?" tanya Jake yang mengabaikan pertanyaan Sunghoon.

JEON FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang