"Mau digenggam seerat apapun, kalau bukan kamu yang dia mau, kamu tetaplah bukan siapa-siapa untuknya."
...
"Sepertinya hari ini ada bunga baru ya?" pertanyaan Rachel sontak membuat Alex yang sedang menanam bunga di ruangan serba kaca itupun sedikit terkejut dengan kedatangan Rachel.
"Eh Nona..."
"Kebiasaan. Panggil Rachel saja, Lex," pertemuan mereka yang telah berlalu 3 minggu itupun ternyata bukan pertemuan biasa. Semenjak hari itu, Rachel semakin seringan mengunjungi makam ibunya, dan tentu saja makin sering mampir ke toko bunga Alex. Pembawaan Alex yang ramah dan sopan tentu menjadi nilai plus bagi Rachel. Ia jadi lebih nyaman mengobrol banyak hal pada pemuda berambut hitam legam itu. berbeda jauh dengan Tuan mudanya yang sembrono dan tidak jelas itu.
Ah, lupakan saja. Saat ini Rachel hanya ingin bersantai dan mengobrol dengan Alex.
"Ini bunga baru ya? Aku baru lihat di sini."
"Aku sudah lama menjualnya, tapi baru restock lagi," yang di maksud mereka adalah bunga Krisan. Rachel terus memandangi bunga itu. membuat Alex yang melihat gerak-gerik perempuan itupun berdiri dan mengambilkannya untuk Rachel.
"Eh kenapa di potong?" tanya Rachel yang panik ketika Alex memotong beberapa tangkai bunga Krisan berwarna kuning itu.
"Ini simpan di kamarmu."
"E...Eh?"
"Krisan kuning ini simbol dari kebahagiaan. Anggap saja ini jimat yang bisa mendoakan kebahagiaanmu."
Rachel terdiam, matanya bergantian menatap bunga itu dan Alex. Pemuda itu seolah tau betapa kesusahannya dia dalam menjalani kehidupannya ini.
"Bahagia yah?" gumam Rachel pelan namun masih dapat terdengar oleh Alex.
"Kenapa? Sudah lupa caranya bahagia?" pertanyaan Alex sontak membuat Rachel mendelik tajam. Kenapa Alex seakan membaca isi hatinya sih?
"Sepertinya kamu peduli sekali dengan kehidupan orang lain."
Alex terkekeh, bukannya peduli dengan sesama itu bagus? Kau juga begitukan?" pertanyaan Alex membuat Rachel tersedak. Ingin rasanya ia tertawa terbahak-bahak di hadapan pemuda ini. memangnya tampang dinginnya ini terlihat 'sangat peduli' dengan urusan orang lain?
"Aku? Peduli dengan urusan orang lain?" dan dibalas anggukan oleh Alex, "Memangnya menurutmu, aku tipe gadis yang seperti itu?"
"Yah, aku bisa melihat itu dari pertama kita kenal," sekali lagi, Déjà vu menyerangnya. Jawaban Alex benar-benar membuatnya terhanyut pada memorinya dulu bersama Alan.
"Tatapan itu lagi." Celetuk Alex dengan senyuman kecut. Ia merasa aneh ketika Rachel menatapnya dengan tatapan yang tak bisa di artikannya itu. seperti tengah merindukan seseorang.
"Maaf. Kau mirip seseorang." Jawab Rachel.
"Kekasihmu?" Rachel membeku, namun seperkian detik berikutnya ia mengangguk dengan ragu. Takut jika Alex tersinggung dan salah paham.
Namun nyatanya pemuda itu hanya manggut-manggut seraya tersenyum maklum. Benar-benar aura kedewasaannya terpancar, beda sekali dengan Tuannya. Kekanak-kanakan dan tidak masuk akal. tanpa sadar Rachel jadi terlihat kesal ketika mengingat bosnya itu, membuat Alex dengan cepat menyadarinya.
"Bagaimana pekerjaanmu?"
"Sebagai bodyguard?"
"Ya."
"Tidak menarik untuk dibahas," jawaban dingin Rachel tentu membuat Alex tertawa lepas. Jelas sekali ada apa-apa antara gadis itu dengan bosnya.
"Kau terkena masalah lagi gara-gara dia?"

KAMU SEDANG MEMBACA
GUARDIAN ANGEL
Romance‼️FOLLOW SEBELUM BACA & BERIKAN VOTE‼️ Rachel Lee seorang mantan tentara militer Amerika yang kini menjadi mahasiswi biasa disebuah kampus internasional di Korea, tiba-tiba mendapat tawaran untuk menjalankan misi sebagai bodyguard. Apapun yang terja...