2. Pacar

161 22 5
                                    

Haii! part ini aku rombak, ya! selamat membaca!!




*******

 

 

 


Ini adalah pertama kalinya Juan merasa aneh saat bertemu dengan Arlia. Jika biasanya mereka hanya akan saling melempar senyum atau menyapa dan sedikit berbincang untuk basa-basi, kini Juan lebih memilih untuk menghindar dari hadapan gadis itu.

Insiden salah kirim semalam tidak segera Juan luruskan, karena melihat balasan dari Arlia. Masih tidak menyangka jika gadis yang terlihat jutek dan memiiki lirikan tajam itu katanya menyukainya.

"Gue kayaknya harus pindah kampus, deh." Gumam Juan pelan.

Tentu Yohanes dan Jiandra mendengar gumaman Sang sahabat, namun mereka berdua memilih abai. Sebelum sosok gadis cantik yang diketahui bernama Arlia duduk di hadapan ketiganya.

"Hai." Sapanya dengan senyum secerah mentari pagi. Mata gadis itu tertuju pada Juan yang sibuk menunduk menghabiskan Mie ayam.

"Hai?" Jiandra membalas dengan ragu.

Suasana berubah canggung. Jiandra yang duduk di bangku kantin paling kanan melirik ke dua orang di sampingnya. Yohanes memasang wajah bingung, sedang Juan tetap menunduk meski wajah yang panik dan gugup miliknya masih kentara.

"Lo...?" Pertanyaan Jiandra menggantung, berharap Sang gadis akan mengerti dengan apa yang dimaksudnya.

"Oh, gue ada sedikit urusan sama Juan." ujar Arlia sembari mempertahankan senyum manisnya.

Juan yang disebut namanya hanya diam membisu. Bahkan saat Arlia mencoba memberi kode agar mereka berbicara berdua pun, lelaki itu tak memberi respon sama sekali.

"Li, kalo mau ngomong gak apa-apa di sini aja. Juan lagi kecepirit, makanya gak bisa pindah. Liat aja mukanya, nahan mules gitu." celetukan Jiandra hanya menghasilkan sudut siku-siku di dahi Arlia, sedang Yohanes menahan tawanya yang seakan-akan bisa meledak kapan saja.

Arlia hanya mendesis pelan kemudian mulai berbicara, "Tapi kayaknya gue butuh space privasi deh buat ngobrol sama Pacar gue. Iya, kan, Ju?"

Juan mulai mendongak dan mengerjap pelan, masih tidak menyangka bahwa gadis di depannya ini adalah sosok Arlia yang biasa ditemuinya di UKM Musik. Sedangkan Jiandra memekik terlihat sangat shock mendengar penuturan Arlia. Namun belum sempat lelaki itu menyuarakan ocehannya yang lain, Yohanes dengan sigap menariknya untuk pindah dari bangku tersebut. Memberi space privasi seperti apa yang Arlia minta.

"Ju, lo beneran lagi kecepirit?"

Konyol. Bagaimana mungkin Arlia percaya pada bualan yang dilontarkan Jiandra?

"Kagak! Ya kali kecepirit sambil makan gini." Sanggah Juan dengan bibir yang mengerucut.

 Gadis itu hanya terkekeh kemudian menumpukan dagunya di tangan sambil memerhatikan Juan yang masih setia memakan Mie ayam miliknya.

"Lo lucu banget tau Ju kalo lagi makan gini," ujar Arlia.

Juan meletakan sendoknya dan menatap Arlia. "Katanya lo tadi mau ngomong sama gue? Mau ngomongin apa?"

Bukannya menjawab, Arlia malah terlihat merona dengan senyum malu-malu.

"Gue tadi bilang mau ngomong sama pacar gue bukan bilang mau ngobrol sama Juan, loh? Berarti lo pacar gue ya, Ju?"

Eh? Juan melongo. 

"Gue kira lo semalem mabok terus salah kirim. Tapi berhubung hari ini lo mengakui gue sebagai pacar lo, rasanya lega." Lagi, Arlia tersenyum dengan pipinya yang merona.

Sejenak Juan terpukau dengan cahaya yang dipancarkan gadis di depannya, senyumnya yang sampai mata tidak untuk dihancurkan oleh fakta Juan yang salah kirim pesan. Maka hari itu, Juan akan diam dan mengikuti Arlia yang sedang kasmaran.

Hanya sementara. Setelah beberapa waktu, Juan akan mengungkapkan kebenarannya.

Lagian, bikin orang senang juga kan itu dihitung ibadah.








*******





"Lo bilang semalem mau confess ke Karin, kok tiba-tiba Lia manggil lo pacar?"

"Mana jalan berdua lagi, lo!"

"Sejak kapan juga lo berdua pacaran?"

"Jawab, Seano Juan!"

Telinga Juan rasanya pengang dicecar dengan banyaknya pertanyaan dari Jiandra. Sosok yang katanya Sahabatnya Juan itu sudah nangkring di Indekos Juan sejak pulang dari Kampus. Padahal rencana Juan malam ini adalah langsung tidur setelah sore tadi mengantar Arlia berkeliling perpustakaan kota, namun rencananya harus ditunda karena ada Wartawan gossip yang sedang mengajukan berbagai pertanyaan.

"Sabar, anjir! Satu-satu nanya tuh!" Juan menggebrak meja belajarnya. 

"Ya makanya, buruan jelasin! Curhat mau confess ke Karin kok malah pacaran sama Si Lia. Kocak geming amat." Protes Jiandra.

Juan menghela nafas panjang, seolah tengah mencoba melepaskan beban yang begitu berat. Air mukanya terlihat begitu mengkhawatirkan, membuat Jiandra sejenak ikut terlarut dalam kemuraman mood Sang sahabat.

"Gue nekat banget anjing semalem ngirim chat ngajak anak orang pacaran. Niat hati mau send ke Karin malah nyasar ke kontak Si Lia." ujar Juan dengan wajah muramnya.

"Lah, ya tinggal lo bilang aja salah kirim?" Sanggah Jiandra. "Minimal tarik pesan sebelum dibaca." tambahnya lagi.

"Ya, itu masalahnya! Gue terlalu deg-degan sampe ngelempar hp abis ngirim chat. Mana gue diemin lama lagi takut liat balesan Karin. Eh, malah salah kirim."

"Emang Si Lia bales apa sampe kalian jadian begitu?"

"Ya.. gitu. Intinya dia kaget dan katanya suka sama gua juga. Jadi, gitu deh."

"Dan lo bales apa abis dia bilang gitu?"

"Gak gue bales."

"Tolol!"

Juan mengusap wajahnya dengan kasar. Inilah malasnya ia bercerita pada Jiandra, bukannya mendapat solusi, Sahabatnya itu malah menghinanya. Padahal menurut Juan ini tidak semudah yang orang lain pikirkan.

Bayangkan saja, jika kalian ada di posisi Arlia. Ketika menerima pesan ajakan kencan dari seseorang yang kalian sukai, betapa sangat bahagianya. Namun secara tiba-tiba dia memberitahu jika pesan itu adalah pesan yang seharusnya tidak diterima oleh kalian, bukankah perasaan kalian akan kecewa, dan merasa malu? Itulah yang Juan pikirkan. Juan hanya tidak mau membuat Arlia kecewa dan merasa malu setelah mengirim balasan yang sangat jujur semalam.


 Juan hanya tidak mau membuat Arlia kecewa dan merasa malu setelah mengirim balasan yang sangat jujur semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai!! selamat membaca!

I Want Your Love (Junkyu x Lia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang