6. Minta Maaf

65 14 12
                                    

Semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semalaman. Juan terus mencoba menghubungi Arlia untuk meminta maaf setelah mendengar kesaksian dari beberapa orang yang melihat perselisihan Arlia dan Karin kemarin siang. Namun ponsel gadis itu seakan-akan dikubur hingga kehilangan jaringan hingga pagi.

Ternyata dugaannya salah. Menurut saksi, Arlia sedang istirahat setelah mengangangkat beberapa dus, disaat yang bersamaan Karin tengah mengontrol panggung sehingga Arlia kena semprot. Dan lebih parahnya lagi Arlia mendapat kata-kata kasar dari Juan.

Bodoh sekali. Ia terpancing mendapat ucapan Karin saat itu. Tidak, tidak. Pun jika memang Karin melemparkan umpan ke arahnya, Juan harusnya mendengar pembelaan Arlia.

Ya.. Seharusnya seperti itu, kan?

"Kusut amat muka lo. Kurang ngopi kah, bang?" Juniornya di kampus yang sering dipanggil Sammy itu menegurnya. Namun Juan tidak punya banyak tenaga untuk meladeni bocah maba sepertinya.

Tenaganya harus ia simpan untuk meminta maaf dengan tulus pada Arlia. Sore ini setelah Kelasnya berakhir, Juan masuk ke area festival untuk membantu persiapan, juga tentunya menemui Arlia.

Naas niatnya harus tertunda karena Juan melihat aura tak mengenakan ketika mendapati Arlia berlalu-lalang di sekitar panggung festival. Dari jauh Juan hanya memperhatikan kekasihnya itu, hingga disatu waktu ia melihat Arlia mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu di sana.

Binar mata Juan muncul, segera ia merogoh sakunya dan mengirim beberapa pesan untuk Arlia. Namun pesannya yang semalam maupun yang baru mendapat centang satu. Tidak ada tanda-tanda pesannya sampai pada ponsel Sang kasih.

Dengan perasaan tak karuan, Juan mendial nomor Arlia sambil memperhatikannya dari jauh. Namun ia tak melihat Arlia terganggu di sana, atau mungkin?

"Ini nomor gue diblokir, ya?"








*****








Another bad day. Moodnya belum kembali setelah berdebat dengan Karin kemarin. Namun hari ini Arlia harus menghadapi Gisel yang terus mengomentari setiap gerakan Arlia.

Kepala mungil Arlia mulai menduga bahwa Gisel ingin membalaskan dendam temannyaㅡKarinㅡ pada Arlia. Bagaimana tidak? Seharian ini Gisel terus membuntutinya dan mengomel perihal A to Z. Bahkan letak kursi yang agak miring pun, Arlia yang disalahkan.

"Lia,"

Oh! Dan apalagi sekarang? Arlia melihat Juan berjalan ke arahnya dengan wajah menyeramkan! Tidakkah Tuhan terlalu jahat pada Arlia hari ini? Ia hanya ingin pulang dan beristirahat.

Dengan cepat Arlia berjalan menjauh, berniat ke jalan besar untuk menemukan kendaraan umum dan membawanya pulang. Tubuhnya sudah lelah seharian ini.

"Arlia, tunggu!"

I Want Your Love (Junkyu x Lia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang