NIGHT 3

1K 110 25
                                    

Xiao Sa mencoba untuk lupa, dia berhasil sesekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Sa mencoba untuk lupa, dia berhasil sesekali. Tetapi perjalanan dari Xinjiang menuju Shanghai, menuju kota terburuk dalam ingatannya. Tidak peduli berapa banyak usahanya untuk lupa, tidak peduli bahkan jika Wen Zhu bersamanya sekalipun. Xiao Sa tidak bisa melupakan hampir lima tahun amarah yang tersimpan rapat dalam dirinya.

Seluruh amarah yang tertuju hanya pada satu orang. Jadi ketika Xiao Sa yang mengira tidak akan melihatnya lagi dan pria itu tiba-tiba muncul. Dia tidak bisa menahan diri untuk memukul, bahkan membunuhnya di sana jika perlu.

"Sudah cukup. Kau hanya membuat tanganmu sakit." Wen Zhu menghentikan tangan Xiao Sa yang sudah meninju wajah Ye Mi tiga kali tetapi tidak membuat pria itu bergeming sama sekali.

Nafas Xiao Sa sampai tersengal, dadanya naik turun, karena amarah dalam dirinya yang untuk pertama kali meluap. Tangan Wen Zhu menarik paksa tangannya untuk turun dari depan wajah Ye Mi. Lalu menariknya untuk berdiri di belakang supaya pria asing di depan mereka tidak bisa lagi melihat wajahnya. Wen Zhu entah kenapa merasa kalau pria dengan tatapan tajam dihadapan mereka, ingin mengambil Xiao Sa darinya.

"Aku harus bicara denganya." Ye Mi berucap dengan tenang sambil mengusap pipinya dengan sapu tangan. Dia menggerakkan rahangnya yang meskipun tidak terasa sakit, tetap saja pukulan tadi berasal dari laki-laki dewasa.

Mendengar itu, Xiao Sa langsung berteriak lagi dari belakang Wen Zhu, "Aku tidak mengenalmu bajingan sialan! Persetan denganmu!"

Xiao Sa langsung berjalan melewati keduanya dengan langkah lebar untuk kembali ke gerbong dan segera turun dari kereta yang sudah berhenti tersebut. Wen Zhu terkejut karena pria di depan mereka akan menarik Xiao Sa, tetapi dia langsung menahan tangannya.

Dia menatap Ye Mi dengan tajam, "Jangan menyentuh milik orang lain. Dia milikku."

Sepanjang perjalanan menuju rumah utama, Wang Yuan entah sudah berapa kali menoleh untuk melihat Ye Mi. Pria itu tidak berbicara apapun sejak mereka turun dari kereta. Biasanya dia pasti sudah memberitahu banyak hal misalnya menjelaskan kembali peraturan kelompok mereka di Shanghai, atau semacamnya.

Ye Mi duduk menghadap depan dan lurus. Wajahnya tenang, tidak pernah setenang itu dalam lima tahun terakhir.

Dia milikku.

Pria itu mulai menggerakkan rahang tanda sedang memikirkan cara untuk membunuh. Setiap kali melakukan itu, orang-orang hanya akan berpikir kalau dia hanya sedang menggerakkan mulutnya karena pegal atau bosan. Tetapi Ye Mi, saat dia tersenyum atau melakukan gerakan tidak biasa. Itu adalah tanda bahwa kesabarannya sudah habis.

Dia milikku.

Memikirkan dua kata yang terus berulang dalam kepalanya, Ye Mi sudah tahu bagaimana cara membunuh pria yang bersama Xiao Sa.

"Micchan!" Wang Yuan membentak.

Ye Mi langsung menoleh, "Ya, Tuan Muda."

Kening pemuda itu mengerut, "Kau tidak melamun?"

Head Over Heels [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang