NIGHT 4

918 112 19
                                    

Nafas Xiao Sa sempat berhenti sebentar karena terkejut ketika Ye Mi tiba-tiba menodongkan pistol di pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nafas Xiao Sa sempat berhenti sebentar karena terkejut ketika Ye Mi tiba-tiba menodongkan pistol di pinggangnya. Tetapi rasa terkejut itu karena tidak menyangka pria itu akan berani, bahkan mungkin bisa membunuhnya. Xiao Sa langsung berpikir saat itu, sangat nyata, kalau dirinya ternyata benar-benar telah dibuang.

Dia tidak seketika berhenti bergerak. Rasa takutnya menang atas kemarahan, meski sesaat. Ketika merasakan ujung piston itu menekan pinggangnya, Xiao Sa kembali pada kesadaran dan ketakutannya hilang berganti dengan kemarahan lagi.

"Aku akan membunuhmu, Secretary Ye," desisnya.

Xiao Sa menatap pria dihadapannya dengan semua harga diri yang dia punya untuk menahan air mata. Dia tidak akan menangisi pria yang telah membuangnya. Setelah Xiao Sa bahkan meninggalkan kereta yang dicintainya demi pria itu. Hanya lima bulan, bahkan tidak sampai satu tahun, dia sudah dibuang begitu saja.

"Xiao Sa, sebelum kau membunuhku, kau yang akan terbunuh lebih dulu. Aku harus bicara dengan cara seperti ini supaya kau mendengarkanku."

Lelaki itu tertawa hambar, masih dengan matanya yang memerah. Kepalanya mengangguk pelan sambil berkata, "Tentu saja aku akan mati lebih dulu. Kau sedang menodongkan pistol di perutku. Bajingan sialan!"

Mata Ye Mi menyipit, "Kau berpikir aku akan membunuhmu?"

"Memangnya kau sedang menodongkan pistol mainan!?" Xiao Sa tiba-tiba meninggikan suara karena semakin emosi. Ye Mi kaget dan langsung membungkam mulut lelaki itu dengan tangan kanan yang memegang pistol. Karena tangan itu diperban, jadi kapasnya membuat Xiao Sa lebih redam. Lelaki itu mencoba memberontak lagi.

Ye Mi tahu dia tidak bisa menahan Xiao Sa di sana lebih lama. Lelaki itu jelas tidak ingin berbicara dengannya. Kemarahannya terlalu besar untuk bisa dia kendalikan di tempat itu. Xiao Sa tidak memikirkan posisi mereka sekarang. Ye Mi yang harus berpikir lebih cepat untuk menyelamatkan lelaki itu.

"Ssshhh! Dengarkan aku sebentar. Xiao Sa, berhenti bergerak dan membuatku kesulitan."

Xiao Sa menjawab dengan mengigit tangan yang dibalut perban itu sangat kuat. Ye Mi tetap merasakan sakit meski gigitan itu tidak terkena langsung karena tangannya sedang terluka. Tetapi dia tidak menyingkirkan tangannya dari mulut Xiao Sa meski sakit.

"Kelompok Chen, mereka tidak pernah menerima orang yang tidak memiliki kemampuan apapun. Kau masuk ke sana karena pria Wen Zhu itu. Kau bahkan tidak bisa memukul orang dengan benar. Kau yang akan dikorbankan pertama kali untuk segala hal. Sekarang waktunya sedang buruk karena Tuan Mudaku harus menjadi penerus. Wen Zhu tidak akan melindungimu. Pria itu memanfaatkanmu, apa kau tidak bisa melihatnya?"

Xiao Sa yang sudah benar-benar hilang kesabaran itu, mencoba menendang Ye Mi sekali lagi dan berhasil. Pria itu mundur beberapa langkah. Xiao Sa tersenyum sinis sambil mengusap mulutnya, namun kaget saat melihat sedikit darah. Dia hampir berpikir kalau itu adalah darahnya tetapi segera menyadari itu dari perban di tangan Ye Mi.

Head Over Heels [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang