Ganza membalik tubuh sang ayah menjadi menungging kembali dan langsung melesakkan penis milik nya dalam sekali hentakan.
Jleebbb
"Asssshhhhhh... sakiittt.... Gannhh.... zaahhh..... hikksshh....", seru Genza lirih karena dia sangat lelah dan Ganza tidak membiarkan dia istirahat, sekarang malah memasukkan penis jumbonya dengan sekali hentak.
Hole nya seperti di belah menjadi dua dan itu sangat sakit, terlihat disana darah segar mengalir, Ganza bukannya berhenti malah terus melesakkan penis nya bertambah dalam sampe mentok.
Karena dia tidak bisa melihat ekspresi sexy sang ayah Ganza pun membalik kasar tubuh sang ayah tanpa melepaskan tautan mereka.
"Hiksshh.. sakitthh... Gaann... zahhh...", ucap Genza dengan air mata yang terus mengalir deras.
Ganza pun melumat bibir sang ayah mencoba mengalihkan rasa sakit, dirasa sang ayah sudah tenang dia pun menggenjot kuat sampai ayah nya terhentak hentak.
"Ahhh... Ahhh.... Ahhh.... peellhhh.... llaannhhh...", desah Genza sembari mengepalkan tangannya kuat, inget tangan nya masih di borgol.
"Uhh ini sempithh babyhh", sahut Ganza merem melek saat penis nya benar benar di remas kuat kuat oleh hole sempit milik ayah nya.
Ganza bertambah kuat menggenjot saat melihat wajah sange sang ayah. Dia terus menggenjot dan membuat banyak kissmark di seluruh tubuh sang ayah. Ganza terus menjilat dan menggigit sampai kearah perut dan terlihat disana ada tonjolan kecil penis miliknya seirama dengan genjotannya yang bertambah kuat, karena gemas dia pun menekan kuat tonjolan kecil itu sembari melihat reaksi wajah sang ayah yang menampilkan raut kesakitan dan keenakan sekaligus.
"Ahhh.. ugghh... eumhh.. ahh.. jaanganhh... dihh.. tekannhh.. hikshh... sakhithhh", ucap sang ayah dan terus mendesah.
Ganza terus menggenjot dan tetap menekan kuat tonjolan kecil itu mengindahkan perintah sang ayah yang menyuruh nya berhenti menekan tonjolan tersebut.
"Ahh.. uhh.. eunghh.. cumhh.. pleasehh...", ucap Genza frustasi saat dia akan keluar tapi Ganza malah menutup lubang di penis agar tidak cum terlebih dahulu.
"Sshh sabar baby aghh bukan kah lebih enak keluar bersama hm??", Ganza mendesis nikmat saat merasakan penis nya di jepit kuat.
Crootttt
Croootttt
Crootttt
Mereka merasakan gelombang nikmat saat berhasil mengeluarkan cairan putih kental secara bersamaan, dengan Ganza mengeluarkan semua cairan milik nya di dalam sang ayah dan menekan kuat agar tidak ada satu pun cairan yang keluar, dan Genza yang mengeluarkan cairan milik nya mengenai perut dan dada miliknya dan milik sang anak.
Dengan napas terengah engah mereka saling menatap satu sama lain.
"Hiks anak kurang ajar hikss", ucap Genza secara tiba tiba sembari memukul mukul dada sang anak.
Ganza hanya terkekeh melihat itu.
"Ayah sangat cantik saat mendesah di bawah ku, ayo kita lakukan lagi ayah", bisik Ganza sensual dan mulai menggenjot kembali sang ayah.
Ahhhh euunghhh
Eumm ahhh
Sshhh hikss ahhhh ahhh ahhh
Dimalam itu hanya desahan panas yang keluar dari mulut Genza di barengi dengan geraman dan desisan kecil dari Ganza.
Mereka melakukan berkali kali sampai Genza pingsan dan Ganza tetap menggenjot sang ayah, dia tidak memperbolehkan ayah nya itu untuk menutup mata dan menghentikan desahan sexy nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐬𝐨𝐧 ✔
Short StoryTentang Reganza Zeus Filliant yang memiliki rasa obsesi tinggi untuk menjadikan sang ayah kandung sebagai milik nya sendiri. Dia bisa melalukan segala cara apapun untuk memiliki sang ayah, termasuk rencana ingin membunuh sang ibunda. Satu kata untuk...