Delapan Kosong.

15.6K 436 9
                                    

Tititit tititit

Suara alarm menggema di kamar yang memiliki hawa hawa panas sisa pergulatan dari dua orang yang sekarang masih memejamkan mata dengan penis yang masih menancap apik di lubang anal yang terlumuri cairan kental si pemilik penis.

Eunghhh

Genza melenguh membuka mata nya dan berpikir sedikit kejadian apa yang menimpa nya sampai² tubuh nya serasa patah, setelah ingat dia menghela nafas dan mulai akan bangun dari posisi tidur nya tapi ternyata ada tangan yang melingkar erat di perut milik nya dan merasa ganjal di anal nya.

Dia mencoba melepas lilitan tangan dan mencoba melepas tautan penis milik Ganza di lubang nya, setelah di rasa penis itu bisa keluar dia langsung akan beranjak dan tiba tiba.

Sreett

Jlebbb

Aunghh ahhh

Genza melenguh dan mendesah terkejut akibat gerakan tiba tiba Ganza yang menarik dan memasukkan kembali penis milik nya.

Ganza langsung menggenjod secara brutal dengan mata nya yang masih tertutup, sedangkan Genza yang di serang secara tiba tiba hanya bisa mendesah kuwalahan.

"Anghhh uhhh ahhh ssttt nakkhhh chuuk kuphhh haa ahhh ahhh eunghh deeperrhhh ahhh benghh kakhh peruthh kuhhh anghh", Genza mendesah hebat akibat tumbukan Ganza yang sangat kuat.

Ganza langsung menghentikan genjod an nya dan melihat ke arah perut sang ayah dan terlihat penis milik nya tercetak jelas dan perut itu memerah karena adegan brutal semalam ditambah dengan pagi ini.

Ganza mengelus lembut perut merah itu sembari terus mengecupi leher dan tengkuk sang ayah yang sudah tidak ada celah kosong dan sudah terisi dengan cupang cupang yang dia buat.

Genza terengah engah dengan lubang yang berkedut seperti meminta penis itu untuk jangan berhenti menggenjod, dia melihat kebelakang ke arah Ganza tanpa sengaja mereka bertatapan lama dan menyelami mata masing masing.

"Baby lubang mu terus berkedut melahap milikku", ucap Ganza sambil terus mengendus dan mengusel area sensitif sang ayah.

"Aenghh ssshh lakukannhh naakkhh", sahut Genza mendesah kecil.

"Lakukan apa? seperti ini?", tanya Ganza sembari mulai menggenjod pelan menggoda sang ayah.

"Aenghh yahhhh seperhh tihhh ituhh anghhh fuck me harderrhh nakhhh anhhh", Genza mendesah frustasi di goda seperti itu dia butuh pelepasan.

Ganza yang mendapat kan lampu hijau langsung bergerak brutal dan membalik tubuh sang ayah tengkurap tanpa melepas tautan dan genjod an yang semakin kuat.

"Anghhh enghhh ahhh uhhhh terhh laluhhh dalamhh anhhh uhhhh nakkkhhh lebihhh cehhpathh", ucap Genza terkacaukan.

"As you wish baby", sahut Ganza sembari terus menambah kecepatan gerakannya.

Ganza terus menggenjod sembari mengelus perut memerah dan menonjol milik sang ayah karena penis nya yang terus bergerak menghantam perut six pack itu.

"Ouh baby sedikit lagi", Ganza melenguh karena akan merasakan pelepasan.

"Anghh berhh samahh ahhh anhhh nakkkhhh uhhh senhh siihh tiffhh", ucap Genza tidak jelas karena desahan nya itu.

Crottt

Crotttt

Crotttt

Mereka merasakan pelepasan bersama dan langsung ambruk sembari terengah engah. Perut Genza membuncit karena sisa sisa sperma semalam belum habis dan sekarang di tambah lagi oleh pemilik sperma itu. Dan Ganza hanya diam sembari terus mengelus perut buncit itu.

𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐬𝐨𝐧 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang