Enam Kosong.

16.2K 457 6
                                    

Drrrtttt.. drrttt... drrttt...

Dering telepon terdengar nyari di kamar tempat bersenggamanya Ganza dan Genza. Dering itu terus berbunyi sedangkan pemilik ponsel masih tetep memejamkan matanya tidak peduli.

Terlihat di nakas, ponsel itu terus bergetar tak lama kemudian ponsel itu berhenti dan terdengar berdering kembali sampai tertera 99 panggilan tak terjawab dari Luca asu.

Karena geram dengan ponsel nya yang terus berbunyi Ganza sang pemilik ponsel pun mengambil dan mengangkat telepon tersebut.

"Hm?", tanya nya sambil terus memejamkan dan mengelus lembut kepala sang ayah agar tidak terbangun.

"BOSSS LUU YAA BENER-BENERRR UDAH GUA TELPON BERKALI KALI JUGA SIALAANNN", teriak penelpon jengkel.

Teriakan itu membuat Ganza yang semula memejamkan mata menjadi terkejut sedikit karena suara menggelegar yang memasuki gendang telinganya.

"Why??", jawab Ganza tak minat.

"Boss lu ga sekolah haa?? lu udah berapa hari ini ga masuk anjjj", tanya yang di seberang geram.

"Terus?", sahut nya sambil menguap kecil.

"Ckk boss pokok nya lu harus sekolah titikk", jawab lagi sang penelpon sembari mematikan telepon itu secara sepihak.

"Aisshh sial singa kecil itu apa perlu aku bunuh dia heh? ahh tidak tidak dia agak berguna sedikit untuk hidupku", Ganza berjalan ke arah kamar mandi sambil bergumam.

Setelah selesai mandi Ganza langsung memakai seragam sekolah milik nya dan berhadapan langsung dengan kaca full body, dirasa sudah perfect dia pun berjalan ke arah pintu, saat akan memegang handle pintu kamar itu Ganza berhenti dan ingat jika dia tidak sendiri di kamar itu.

Masih ada kelinci kecilnya aka sang ayah yang masih terlelap di ranjangnya. Dia tersenyum melihat wajah sang ayah yang terlihat polos saat tidur, dia berjalan menghampiri lalu melumat bibir sang ayah lembut sambil bergumam.

"Baby saya ke sekolah dulu, jangan coba² kabur dari mansion atau kamu akan saya hukum", bisik nya rendah tepat di telinga sang ayah yang masih tertidur nyenyak, atau juga bisa saja sang ayah hanya pura² tidur? tidak ada yang tau bukan.

Sesaat setelah Ganza keluar dan menutup pintu mata yang sedari tadi tertutup itupun terbuka dan menatap kosong ke arah langit langit kamar. Genza, dia mendengar semua ucapan Ganza dari awal dia bergumam ingin membunuh temannya tapi tidak jadi lalu ucapan yang akan menghukum dirinya jika kabur dari mansion ini.

"Ya Tuhann aku ingin lepas tapi aku suka, bagaimana ini aku bimbang", batin Genza lelah dengan semuanya.

Awal-awal memang dia memberontak dan ingin sekali keluar dari jeratan anaknya itu tapi karena tidak adanya celah dia pun pasrah, tanpa tau bahwa memang dia dari awal sudah menyukai setiap hal yang di lakukan oleh anak nya pada tubuh nya.

Bip Bip Bip

Terlihat layar ponsel di nakas yang semua hitam menjadi hidup dan terlihat disana ada 1 pesan yang terkirim.

[Sekretaris Gio]
Online

Tuan bos semua berkas sudah saya kerjakan
dan hari ini ada klien yang ingin bertemu dengan anda, mereka sangat memaksa tuan bos
sent 07.15


Ya.
Jm brp?
send 08.30

Izin menjawab untuk jam pertemuan yaitu pukul 09.00 tuan bos
sent 08.31

𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐬𝐨𝐧 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang