5 bulan kemudian.
5 bulan berlalu setelah adegan dimana Genza yang tiba-tiba menjadi penurut dan bersikap manis itu terjadi. Kini Ganza dan Genza menjadi lengket seperti perangko, Ganza juga bertambah posesif kepada Genza akibat suatu. Dalam 5 bulan ini banyak sekali perubahan yang di alami oleh Ganza, dimulai dari Ganza yang sudah lulus dan mulai memegang kendali perusahan besar milik sang ayah di tambah dengan milik nya sendiri, lalu teman teman Ganza yang selalu sibuk kuliah tapi masih tetap bisa merecoki kehidupan Ganza da Genza.
Yaa sejak hukuman dan tangisan Genza yang merasa takut jika dia hamil 5 bulan yang lalu, Ganza menjadi pribadi yang lebih posesif tingkat overdose kepada Genza karena Genza benar benar mengandung anak hasil genjod menggenjod yang mereka lakukan.
Saat Ganza mendengar berita jika sang ayah benar benar hamil dia merasa bahagia dan tertantang untuk terus menggenjod sang ayah dengan dalih ingin menjenguk sang buah hati, lalu bagaimana jika perut Genza sudah mulai membesar?.
"Baby kamu dimana?", tanya Ganza menggema di mansion besar yang hanya berisikan dirinya dan sang ayah.
Sejak 5 menit yang lalu setelah pulang dari perusahaan dia terus mencari cari keberadaan bayi kelinci nya itu tapi tidak ketemu-ketemu, dia terus mencari keseluruh ruangan dengan panik dan dengan pikiran yang sudah berkelana kemana-kemana. Setelah beberapa menit mencari tetapi tetap tidak ketemu, Ganza mematung dengan air mata yang sudah menggenang yang sebentar lagi akan meluncur bebas, lalu Genza tiba-tiba datang dari arah belakang dan menepuk pundak Ganza yang sedari tadi dia perhatikan hanya diam seperti memikirkan sesuatu.
"Daddy what are u doing?", tanya Genza polos.
Ganza yang mendengar suara baby nya pun langsung berbalik ke belakang dan memeluk Genza dengan erat.
"Dari mana?? saya takut jika kamu benar-benar menghilang dari pandangan saya, lain kali jika di panggil langsung datang yaa agar saya tidak perlu memikirkan hal hal yang seharusnya memang tidak perlu saya pikirkan", ucap Ganza lirih tepat di telinga Genza.
Genza hanya mendengarkan sembari mengusap lembut punggung Ganza, dia merasa pundak nya basah, saat ingin mengecek Ganza benar-benar memeluk dirinya erat seolah olah sengaja.
"Daddy kamu menangis?", tanya Genza lembut.
"Tidak", jawab Ganza sembari terus mendusel dusel kan kepala di tulang selangka milik sang ayah.
"Minggu depann kita menikah", ucap Ganza tiba-tiba di tengah keheningan.
Genza terkejut sebentar lalu tersenyum manis.
"Yaa lakukan sesuka mu daddy", jawab Genza.
Genza dia benar-benar sudah jatuh kedalam pesona milik Reganza Zeus Filliant anak nya sendiri. Dia selalu kalah jika melawan perasaan milik nya kepada Reganza. Apalagi semenjak dia dikabarkan hamil sikap Ganza bertambah menjadi jadi tapi herannya dia justru amat sangat menyukai semua sikap Ganza kepada dirinya. Yaaa bapak Genza udah bulol sama tuan muda Ganza gess.
Genza juga sangat menyukai saat dimana Ganza mulai mengelus perut milik nya sambil mengajak berbicara janin yang berada di dalam perut nya.
Apalagi sekarang perut nya sudah mulai terbentuk karena kehamilannya sudah memasuki bulan ke 4. Ganza pasti bertambah semangat melihat perut six pack milik kelinci kecilnya yang sekarang membuncit.
"Baby kamu tidak merasa lelah kan? tidak merasa terbebani kan? jika iya mau di buang saja bayi nya hm?", tanya Ganza beruntun.
Genza yang mendengar pertanyaan terakhir Ganza pun hanya bisa melongo lalu menampar kuat paha sang dominan karena sudah berbicara sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐬𝐨𝐧 ✔
Short StoryTentang Reganza Zeus Filliant yang memiliki rasa obsesi tinggi untuk menjadikan sang ayah kandung sebagai milik nya sendiri. Dia bisa melalukan segala cara apapun untuk memiliki sang ayah, termasuk rencana ingin membunuh sang ibunda. Satu kata untuk...