Kala yang tadinya sedang fokus mengerjakan soal langsung menatap ke arah pintu kelas begitu mendengar suara tawa Gia yang menggelegar, di sebelahnya ada Rendy yang tak jauh berbeda sambil sesekali mereka melihat layar ponsel milik Rendy.
"Kenapa sih Gi? seneng banget kayaknya," ucap Kala begitu Gia duduk di bangkunya dengan sisa tawanya.
"Bentar Kal, ini lucu banget," balas Gia di sela tawanya.
"Kenapa Ren?" Kala beralih pada Rendy.
"Nih liat sendiri," ucap Rendy sambil memberikan ponsel miliknya.
Kala yang bingung pun mengambil ponsel milik Rendy, alisnya mengerut begitu melihat video yang terjeda di layar.
"Liat aja," ucap Rendy begitu melihat wajah bingung Kala dan Kala pun menekan layar ponsel di tangan kanannya.
"Kale lo ngapain?!" terdengar suara Gia yang berseru pada Kale yang berada diatas pohon.
Rendy berjalan mendekat, kini Kala bisa melihat dengan jelas Kale yang berada di atas pohon, Bara dan Rhea yang berbicara ada Javi juga Harka yang sedang menertawakan Kale.
"Kok lo bisa naiknya tapi kaga bisa turun sih Le," Itu suara Bara yang kemudian disusul oleh tawa Javi, dan Gia.
"Ngapain naik pohon mangga segala sih?" Rendy bertanya pada sosok Kale yang sedang duduk di batang pohon.
"Bu Lia lagi ngidam Kak, terus ngidam pengen mangga terus pengennya gue yang bawain," jelas Kale dari atas pohon. Kala tertawa mendengarnya di tambah dengan melihat wajah Kale yang begitu pasrah.
"Mangganya mana?"
"Tuh," Rendy mengarahkan kamera ponselnya pada lima buah mangga yang ada di atas jaket.
"Terus ini gimana? tolongin gue! Javi Harka setan! lo jangan ketawa aja,"
"Hahaha Moka, lagian lo goblok banget,"
"Ya kan gue cuma pengen nolongin," balas Kale.
"Loncat aja, kita tangkep," ucap Rhea sambil menarik Javi dan Harka.
"Please, tingkat kepercayaan gue sama kalian bahkan gak setebel tisu," Kala sontak tertawa mendengarnya.
"Sialan!"
"Lo mau turun apa kaga?!" Seru Javi dan Harka.
"Turun Kal, bentar lagi masuk. Kalo bolos lo gue hukum," ucap Rendy membuat Kale berdecak kesal.
"Cepetan anjing! gue belum ngerjain tugas ini," Kale pun loncat, Rendy dan Gia pun menjauh dan kembali tertawa begitu melihat lima orang di depan mereka.
"Potret orang - orang bodoh," ucap Rendy mengerahkan kameranya pada Kale dan yang lainnya yang kini tergeletak di atas rumput taman belakang sekolah.
"Kale anjing bangun gak?! berat banget setan!"
"Javi monyet! tangan lo minggir anjing gak usah pegang - pegang!"
"Baim tangan gue Im, anj-"
Video usai dan Kala hanya bisa tertawa melihat dan mendengarkan percakapan mereka.
"Lucu kan? liat aslinya lebih lucu Kal," ucap Gia yang tawanya sudah reda.
"Ada - ada aja," balas Kala lalu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Terus gimana? gak ada yang luka kan?" tanya Kala.
"Engga, mereka abis itu masih bisa adu bacot sampe absen semua kebun binatang, gue baru liat sisi barbar Javi pas liat mereka berlima tadi," ujar Gia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Suka
Fanfiction"Bikin Kala jatuh cinta itu susah, jadi gue bikin jatuh suka dulu aja." begitu katanya. Ini tentang Golden Athlete dan Ace nya SMA Atmajaya.