Halo semuanya...
Aku nulis cerita ini hanya untuk menggambarkan isi kepalaku aja. Jika ada persamaan nama tokoh, alur cerita, tempat dll mohon maaf karena itu semua unsur ketidaksengajaan. Untuk masukan kritik saran sangat diterima dan jangan lupa vote dan follow 😉
Makasih...:::::
"Yaampun udah berapa kali kamu masuk sini? Ga bosen apa,haa? Selalu bikin onar bikin rusuh" guru itu sangat kesal, ia mengusap rambutnya dengan kasar. Ia marah karena tingkah laku siswanya yang membuat pening kepala.
"Ya bosen lah pak, ketemu bapak.." ucapannya terhenti dikala guru itu memotongnya dengan nada tinggi. "Diem kamu!!, Ini udah ke berapa kali kamu berantem hajar teman kamu"
Guru itu terus mondar-mandir dihadapan siswa tersebut, dengan tangan mengepal menahan emosinya. Mata siswa itu mengamati gurunya yang mondar-mandir dari tadi.
"Saya sudah kasih kamu kesempatan untuk berubah tapi masih saja seperti ini, ga ada perubahan sama sekali, kenapa?!"
Siswa itu hanya menatapnya dan diam tidak mengeluarkan sepatah katapun. "Jawab, jangan diem merhatiin saya begitu" siswa itu melipat tangannya, ia kesal dengan gurunya.
"Katanya suruh diem" dengan enteng siswa itu menjawab sang guru, guru itu hendak melayangkan pukulan ke siswa tersebut. Tapi dengan kesal ia menahannya karena ia masih seorang guru dan ini juga masih area sekolah.
"Eitss... Pak!!, Bapak mau pukul saya. Ini bisa saya laporin lo" siswa itu tidak menghindar sama sekali, ia yakin ga mungkin guru ini akan memukulnya beneran. "Ayah saya tentara lo pak"
Guru itu berkacak pinggang menantang siswa tersebut. "Ya terus.., saya harus takut gitu" siswa itu tersenyum kikuk. "Ya enggak sih pak, cuma ngasih tau aja" guru itu menghembuskan nafas gusar.
"Pak Jo saya ini ga salah saya bener. Saya tuh..." Ucapan siswa itu dipotong berkali-kali tidak ada kesempatan untuk menceritakan yang sebenarnya dan membela diri.
Pak Johan tapi lebih akrab dipanggil pak Jo oleh semua murid. Guru kesiswaan yang selalu menangani masalah siswa terlebih lagi masalah siswa ini pak Jo adalah pawangnya maka tak asing jika siswa ini berbicara dengan santai karena hampir tiap hari harus berhadapan dengan pak Jo.
"Bener dari mana, gara-gara kamu Felly dan teman-temannya luka babak belur seperti itu. Kalau orang tuanya tau bahaya buat sekolah ini, kamu ngerti ga sih Roza!!" Pak Jo meninggikan suaranya di kalimat nama siswa itu.
Iyaa, nama siswa tadi ialah Roza lebih tepatnya Roza Bathilda nama yang bagus tapi tidak dengan cara dia yang menyelesaikan masalah. Anak perempuan yang selalu jadi langganan BK entah karena bolos sekolah, bolos pelajaran, telat masuk sekolah, sering berdebat bahkan berkelahi langganan musuhnya ialah Felly.
Mungkin kebanyakan yang menjadi langganan BK ialah siswa laki-laki tapi tidak dengan Roza. Ia punya sifat keras, egois dan nekat yang diturunkan dari ayahnya. Ayahnya seorang tentara berpangkat tapi ia tidak peduli dengan jabatan orang tuanya baginya hidupnya bukan milik orang tuanya.
Felly adalah anak dari donatur terbesar di SMA Caterina Bandung, sekolah populer di kota bandung. Diisi dengan orang yang perekonomian diatas rata-rata, jadi wajar jika Felly bisa sekolah disini karena latar belakang orang tuanya yang cukup berpengaruh di kota bandung.
Felly kerap membully siswa yang menurutnya lemah termasuk Naya. Siswa kutu buku dan kondisi latar belakang keluarganya tidak seperti anak yang lain, ia masuk sekolah ini karena beasiswa.
"Saya ga ngerti pak, pak saya itu bela Naya yang dibully sama Felly. Kenapa bapak diem aja saat liat Naya yang dihina oleh Felly dikelas. Jangan hanya karna orang tua Felly bapak bisa membela yang tidak benar, seharusnya Felly yang masuk sini dan dapat hukuman dari bapak kalau saja ada cctv di lorong gudang, itu bisa jadiin saya bukti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction"Roza bathilda" Nama yang bagus tapi tidak sebagus sifatnya. Gadis tempramental dengan segala problematikanya yang tidak pernah ada hentinya, membuat ia mudah marah saat sesuatu mengganggunya membuatnya menjadi gadis berontak dan kadang menjadi gadi...