:::::
Semuanya berkumpul di ruang tamu termasuk art dan sopir Mahesa. "Roza kamu punya musuh?""Musuh" Roza tampak berpikir pandangannya lurus kedepan memikirkan semua orang yang pernah ia kenal, selama ini ia tidak akan memulai kekacauan kalau tidak ada yang mulai dulu.
Seketika ia ingat Felly yang terakhir kali punya masalah dengannya. Pikirannya mulai menyangka dan menangkap bahwa Felly menyuruh seseorang untuk membunuhnya. Pandangannya langsung teralihkan ke Reza ia menatap Reza seakan berbicara bahwa Felly pelakunya.
Reza membalas tatapan adiknya ia ingat terakhir kali ia dan adiknya mempunyai masalah dengan Felly.
.....Flashback.....
"Gua bahagia banget, ahai..." Roza berjalan menuju kamarnya dengan lompatan bahagia. Didepan kamar orangtuanya ia melihat koran yang disembunyikan Mira, ia mengambilnya dan membuka satu persatu lembaran koran.
Setelah beberapa lembaran terbuka ia menjadi emosi, Ia merobek lembaran itu dan diremas menjadi bentuk bola, Roza turun melemparkan bola kertas itu kearah Reza.
Roza mengambil handphonenya dan barang belanjaannya, ia langsung pergi meninggalkan Reza. Reza membuka kertas itu, seketika ia menjadi emosi setelah membacanya kerena berita itu tentang kasus adiknya kemarin dan diberita tersebut nama adiknya sudah masuk daftar hitam sekolah manapun di wilayah Bandung, Ia meremas kertas itu dan membentuknya menjadi bola kembali lalu melemparkannya asal.
"Brengsek!!" Reza berteriak, tidak terima dengan keadaan yang harus diterima adiknya. Roza mendengar teriakkan kakaknya ia termenung menatap taman depan rumahnya.
Roza menatap kosong didepannya ia bahkan tidak tahu apa yang harus ia pikirkan seketika pikirannya kosong. Ia melihat kakaknya keluar rumah mengendarai sepeda motor, ia tidak peduli dengan urusan kakaknya.
Reza mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi ia sudah tidak sabar untuk melampiaskan amarahnya tangannya sudah gatal ingin menonjok orang itu sampai habis. Di perumahan elit ia harus laporan ijin ke penjaga perumahan dan setelah itu ia menuju rumah Andi.
Andi ialah orang tua Felly orang yang berpengaruh ia mampu mengendalikan pejabat tinggi sekalipun menutupi dan menyelesaikan semua masalahnya dengan uang memainkan permainan politik untuk kepentingan pribadi tapi tidak semua orang tahu tentangnya karena ia bersembunyi dan bermain dibalik layar pemerintah.
Berita di koran yang bikin Reza emosi ialah berita tentang adiknya terpampang jelas muka adiknya dan kalimat yang tidak sesuai fakta dimana Roza selalu membuat masalah dan disana tertulis jika Roza membully serta menghajar siswa sampai masuk rumah sakit padahal kenyataannya hanya luka memar yang diobati di uks sekolah.
Tidak mudah untuk menemuinya tapi bagi Reza adalah hal yang gampang sudah dari dulu ia mencari tau tentang keluarga Andi bahkan seluk beluk permainan kotornya dan cara menemuinya.
Didepan pagar rumahnya mobil Andi terparkir terlihat Andi keluar rumah ia memarkirkan sepedanya sedikit jauh dari rumah Andi. Ia berlari membawa helm nya melempar helm itu kearah mobil Andi.
Andi yang melihat itu mudur masuk ke dalam halaman rumahnya, semua penjaga Andi keluar mengeroyok Reza. Reza sangat pandai dan ahli dalam berantem jadi jangan heran kalau ia hanya babak belur sedikit dibanding penjaga Andi padahal penjaganya lebih besar kekar dari Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction"Roza bathilda" Nama yang bagus tapi tidak sebagus sifatnya. Gadis tempramental dengan segala problematikanya yang tidak pernah ada hentinya, membuat ia mudah marah saat sesuatu mengganggunya membuatnya menjadi gadis berontak dan kadang menjadi gadi...