24 || Wissam or Laskara?

8.7K 531 87
                                    

Follow sebelum membaca!!!

Happy Reading!!!

Enjoooyyyy!

Enjoooyyyy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••||🕊||••


"Kau..."

"Good morning, Nyonya Buntal!"

Vyora yang semula melebarkan matanya sontak saja langsunh mendatarkan ekspresinya. Awalnya sedikit terkejut karena begitu membuka pintu Vyo langsung disodorkan oleh sebuah buket bunga yang lumayan besar.

"Askar!"

Laskara menyingkirkan buket bunga yang menghalangi wajahnya. Pria itu tersenyum lebar sampai kedua matanya ikut menyipit membentuk bulan sabit.

"Hai cantik? Sudah sarapan?" Tanya Laskara seraya mengangkat goodie bag yang dibawanya.

Vyo menghela nafas, lalu menggeleng pelan. "Belum, ini masih terlalu pagi untuk sarapan."

Laskara menyodorkan buket bunga, "Setidaknya terima ini dulu,"

Vyo tersenyum tipis, "Masuklah," Ucapnya seraya mengambil bunga itu lalu berjalan masuk.

"Dimana kau mendapatkan bunga segar sepagi ini?" Tanya Vyo menghirup aroma bunga anyelir merah muda.

Laskara berjalan ke arah meja makan yang memang tidak jauh darisana.

"Tebak dimana?" Laskara meletakkan goodie bag ditangannya ke atas meja makan.

Alih-alih menjawab Vyo justru memperhatikan bunga itu seraya tersenyum, "Baunya wangi sekali dan cantik." Ujarnya.

"Sepertimu," Timpal Laskara, pria itu mengeluarkan croissant yang ia beli direstoran cepat saji direst area tadi.

"Kau bilang apa?" Vyo menolehkan kepalanya pada Laskara.

"Tidak, aku bilang bunganya memang cantik." elaknya seraya tersenyum seperti biasa.

Vyo memperhatikan Laskara yang sudah memakai setelan jas, "Kau...berangkat kerja sepagi ini?"

Laskara menggeleng, "Tidak, aku baru saja pulang dari Malaysia jam 5 pagi tadi."

Vyo menyimpan bunga nya diatas meja, lalu menghampiri Laskara yang tengah menyiapkan sarapan. "Kau langsung datang kemari?"

Laskara mengangguk, tidak lupa senyum manis dibibirnya. "Ya, saat dibandara tadi aku melihat bunga anyelir itu, aku teringat dirimu lalu memutuskan untuk membelinya untukmu."

Vyo menatap Laskara, "Kau pasti lelah, kenapa repot-repot membelikanku bunga?"

"Jadi kau menolak bunga itu?"

"Tidak! maksudku, kau tidak perlu membelikanku bunga terlebih kau baru saja pulang. Kau harus istirahat!" Ucap Vyo,

"Terimakasih kau sudah mengkhawatirkanku, namun entah mengapa aku hanya ingin memberimu bunga itu." Laskara mengalihkan pandangannya pada bunga  yang berada dimeja.

GARIS DUA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang