NARUSAKU : Crush In Rush ✅

C.I.R Chapter 7

All caracters belong to Masashi Kishimoto

Cast :
Uzumaki Naruto
Haruno Sakura
And Other

Genre :
Romance & Drama

Rating : T

Author : Santhy Agatha ver. ByunYeol

Warning : Gaje , Typo, Dan Masih Banyak Lagi Yang Kurang

Selamat Membaca ^^

"Teganya kau memanfaatkan gadis sepolos itu sebagai tameng?" Sai mengernyitkan keningnya, "Dan tameng seperti apa maksudmu?"

Naruto mengangkat alisnya, menatap Sai setengah mencemooh, "Benarkah yang kudengar ini? Seorang Sai amurame yang selalu menyakiti hati perempuan tanpa pandang bulu tiba-tiba mencemaskan kepolosan seorang perempuan?"

Sai membalas tatapan mata Naruto dengan serius, "Aku sungguh-sungguh dengan perkataanku Naruto.. kau tahu semua perempuan yang pernah menjadi korbanku, mereka memang pantas mendapatkannya, tetapi Sakura... dia benar-benar perempuan polos yang tidak tahu apa-apa, apapun yang kau rencanakan terhadapnya, kau akan bersikap kejam kepadanya."

Naruto membeku, dia lalu mengangkat bahunya,

"Sakura adalah satu-satunya orang yang paling tepat untuk ini."

Sai berdiri, menatap Naruto dengan tatapan tajam, "Terserah Naruto, aku sudah memperingatkanmu. Rasa berdosa itu akan semakin dalam kalau kau memanfaatkan perempuan polos yang tidak tahu apa-apa." Sai lalu melangkah dan meninggalkan Naruto, masuk ke kamarnya, setelah beberapa Iangkah sampai di depan kamarnya, lelaki itu seolah teringat sesuatu dan menolehkan kepalanya sedikit, "Oh ya, aku lupa mengatakan kepadamu, tadi pagi aku berbelanja dengan Sakura, dan kami bertemu teman Sakura."

"Teman Sakura?" Naruto mengernyitkan keningnya, langsung tertarik.

"Yah, dia bilang dia teman Sakura, salah satu rekan kerjanya di cafe tempat mereka bekerja sebelumnya." Sai menatap Naruto penuh arti, "Tapi aku tahu lelaki itu tidak menganggap Sakura sebagai teman. Dan kalau kau mau menjalankan rencanamu, apapun itu kau harus mempertimbangkan keberadaan orang-orang yang menyukai sakura lebih dari yang seharusnya." Sai sepertinya menebak kalau Naruto akan menjadikan Sakura sebagai kekasih pura-puranya.

Naruto memang akan melakukan hal yang hampir mirip seperti itu, tetapi tentu saja dengan cara yang jauh berbeda. Dia akan membuat ayah kandungnya pulang ke negaranya dengan bahu terkulai kalah dan sangat sangat kesal.

"Aku akan mempertimbangkannya." Jawab Naruto datar, "Terimakasih Sai."

"Dan satu lagi, sakura tidak punya ponsel. Kasihan sekali di jaman sekarang tidak punya alat komunikasi yang begitu penting. Kau mungkin bisa membelikannya satu."

"Akan kulakukan." Naruto mengangguk, menyadari bahwa hal itu luput dari perhatiannya. Nanti dia akan memastikan kalau Sakura mempunyai ponsel, hal itu memberikan manfaat baginya juga untuk berkomunikasi dengan Sakura kapanpun dia jauh.

.

.

.

Ketika Sakura keluar dari kamarnya setelah berganti pakaian, Naruto berdiri di sana dan menatap sakura dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya. Tatapannya setengah mencemooh setengah kasihan.